Hari itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam sedang duduk menyaksikan seorang laki-laki tengah makan.
Tiba-tiba Rasulullah tertawa. Tentu sebagian sahabat heran mengapa
beliau tertawa. Rasulullah kemudian menjelaskan bahwa beliau baru saja
melihat syetan muntah-muntah akibat sebuah bacaan singkat.
Bacaan apakah itu? Bacaan itu tidak lain adalah basmalah. Ketika seseorang makan dan tidak membaca basmalah,
syetan ikut makan bersamanya. Syetan turut menikmati makanan itu dengan
lahapnya. Namun, ketika di tengah-tengah makan orang tersebut ingat
bahwa dirinya belum membaca basmalah, lalu ia membacanya saat itu syetan
pun memuntahkan seluruh makanan yang tadi ia makan.
Abu Daud meriwayatkan sabda Rasulullah tersebut dalam Sunan-nya:
عَنْ أُمَيَّةَ بْنِ مَخْشِىٍّ وَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم جَالِسًا وَرَجُلٌ يَأْكُلُ فَلَمْ يُسَمِّ حَتَّى لَمْ يَبْقَ مِنْ طَعَامِهِ إِلاَّ لُقْمَةٌ فَلَمَّا رَفَعَهَا إِلَى فِيهِ قَالَ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ فَضَحِكَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم ثُمَّ قَالَ مَا زَالَ الشَّيْطَانُ يَأْكُلُ مَعَهُ فَلَمَّا ذَكَرَ اسْمَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ اسْتَقَاءَ مَا فِى بَطْنِهِ
Dari Umayyah bin Makhsiy -yakni salah
seorang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam- ketika
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam duduk, ada seorang laki-laki
yang makan dan ia tidak membaca basmalah hingga makanannya hampir habis
tinggal satu suapan. Lalu ketika ia memasukkan suapan itu ke mulutnya ia
(ingat dan) membaca “Bismillahi awwalahu wa aakhirahu”. Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam lantas tertawa. Kemudian beliau bersabda: “Syetan masih terus makan bersamanya, tapi ketika ia membaca Basmalah, syetan langsung memuntahkan apa yang ada di perutnya.” (HR. Abu Daud)
Demikianlah dahsyatnya bacaan Basmalah.
Kita dianjurkan untuk membaca basmalah dalam memulai segala perbuatan
yang baik. Termasuk makan. Dengan membaca basmalah, sesungguhnya kita
tengah mencanangkan niat beramal shalih. Dengan niat beramal shalih
ikhlas karena Allah, perbuatan-perbuatan yang asalnya berhukum mubah
menjadi berpahala bagi kita.
Dari hadits ini, para ulama juga
mengajarkan, jika kita lupa membaca basmalah ketika hendak makan dan
baru ingat ketika di tengah-tengah makan, hendaklah kita segera
membacanya dengan menambahkan awwalahu wa aakhirahu sehingga menjadi
بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
Artinya: dengan nama Allah di awalnya dan di akhirnya.
Dan syetan dari golongan jin yang
tadinya ikut makan bersama kita akan muntah-muntah. Meskipun kita tidak
pernah bisa melihatnya.
Wallahu a’lam bish shawab