BANDUNG (10/10) – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Mohamad Sohihul Iman menyatakan perlu ada terobosan untuk menghindari
jebakan politik biaya tinggi dan demokrasi prosedural.
“Perlu diadakan transformasi struktural agar sektor politik kita
tidak centang perenang. Yang dipraktekkan bukan demokrasi substantif
tapi lebih dominan demokrasi prosedural dengan biaya politik yang sangat
mahal,” kata Sohibul Iman dalam acara pembekalan anggota legislatif
Jawa Barat di Bandung Jumat (9/10/2015).
Menurut Sohibul Iman, sistem proporsional tertutup bisa
dipertimbangkan menjadi salah satu alternatif pilihan. “Tapi pelaksanaan
sistem proporsional tertutup harus dipaketkan dengan sistem kaderisasi
partai yang baik. Keduanya tak bisa dipisahkan,” tambahnya.
Sistem proporsional tertutup yang diterapkan tanpa adanya pengkaderan
partai yang bagus hanya akan menghadirkan penyimpangan dan
penyelewengan dalam bentuk yang baru. “Tanpa kaderisasi yang baik,
sistem proporsional tertutup bisa dimanfaatkan oleh mereka yang suka
menyogok pimpian partai agar mendapat nomor topi dalam urutan pemilu,”
jelas Sohibul Iman.
Mantan Wakil Ketua DPR ini juga menambahkan, transformasi struktural
di bidang politik harus diimbangi dengan upaya mewujudkan kemandirian di
bidang ekonomi dan mengoptimalkan bonus demografi yang akan terjadi
beberapa tahun ke depan. Ikatan sosial masyarakat juga perlu diperkuat
sehingga masyarakat tidak gampang disulut oleh isu-isu SARA dan tak
jelas.
“Saya mendorong para kader PKS untuk menjadi agen kohesi sosial di
tengah masyarakat. Kader PKS harus mampu menjadi perekat anak-anak
bangsa dan menghindari terjadinya gejolak yang merugikan masyarakat,”
ungkap Sohibul Iman.
Sementara itu Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah juga menekankan
pentingnya politisi Islam untuk mendalami cara kerja pemerintahan dan
negara yang lebih efektif sebagai respons dinamika yang terjadi di level
lokal, nasional, maupun global.
“Politisi Muslim harus mempelajari cara kerja demokrasi dengan lebih
baik dan secara bersamaan menyadari peran agama sebagai penyempurna cara
kerja demokrasi dan negara. Memang banyak pekerjaan rumah untuk
mengerjakan upaya ini agar mampu menghasilkan peradaban alternatif,”
jelas Fahri.
Keterangan Foto: Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman
(kiri) dan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah saat menyimak pertanyaan
peserta pembekalan anggota legislatif Jawa Barat di Bandung, Jumat
(9/10).