Tuesday, 20 October 2015

BISA JADI PRESIDEN JOKOWI LENGSER DENGAN TIBA-TIBA

Baru setahun umur pemerintahan Joko-JK, tapi keluhan datang dari banyak pihak. Musababnya: kinerja pemerintahan Joko-JK dinilai sangat mengecewakan, menyimpang dari janji-janji kampanye (Nawacita), gagal mewujudkan Trisakti, dan membuat situasi ekonomi nasional bertambah buruk. “Rakyat sudah muak dengan janji manis karena faktanya rakyat yang terus menerus menanggung beban derita kelaparan dan rasa sakit akibat kebijakan Jokowi-JK yang tak prorakyat,” kata Sekretaris Jenderal Himpunan Masyarakat

Peduli Indonesia (HMPI), Tri Joko Susilo, Senin malam (19/10).
Sekarang ini, tambahnya, nilai tukar rupiah melemah, pemutusan hubungan kerja (PHK) di mana-mana, keperluan sehari-hari melambung tinggi, dan masih banyak lagi janji-janji pemerintah yang tidak ditepati. “Sudah tepat jika rakyat menuntut Jokowi-JK mundur,” ujar Tri Joko.
Menurut dia, rakyat sudah kehilangan batas kesabaran kepada pemerintahan Joko-JK. Negara juga sudah dikuasai kapitalis asing dan aseng. “Mau tunggu apa lagi? Segera cabut mandat Jokowi-JK, luruskan kiblat kembali ke Pancasila dan UUD 1945,” tuturnya.
Dia juga mengatakan, muara dari persoalan bangsa sekarang ini adalah lemahnya kepemimpinan nasional yang membuat orientasi pembangunan dan pengelolaan pemerintahan tidak sesuai dengan ideologi Trisakti dan Nawacita. Padahal, ini kerap didengungkan oleh Joko saat kampanye calon presiden. “Nawacita itu kini jadi dukacita. Kita ingin melanggengkan keterpurukan atau cabut mandat?” kata Tri Joko lagi.
Pemimpin, tambahnya, memang tidak bisa lahir secara instan. Pemimpin tidak bisa lahir dari sebuah proses rekayasa media. Presiden atau pemimpin tidak bisa hanya dari hasil proses pencitraan. “Pemimpin polesan cenderung menipu karena dari kemasannya saja sudah direkayasa,” ujarnya. Produk yang dihasilkan dari kepemimpinan yang seperti itu akan cenderung korup dan menuai persoalan kebangsaan yang lebih besar.
Di Twitter, ungkapan kekecewaan terhadap pemerintah Joko-Jk juga bertebaran dari warga Twitland.
Selasa dini hari sampai Selasa pagi (201/10), hastag atau tanda pagar #365HariJokowiJKGagal malah menempati urutan pertama dalam trending topic dunia di Twitter. Sebelumnya juga banyak pengamat memang telah mengatakan, Indonesia di bawah pemerintahan Joko-JK amburadul. Anehnya, masih banyak anak bangsa yang #GagalMikir dan masih saja mendukungnya. (ts/pribuminews)

ALASAN PP MUHAMMADIYAH MENOLAH HARI SANTRI


Dikutip bari sang pengcerah.com
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyatakan Muhammadiyah keberatan dengan penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Muhammadiyah menilai penetapan Hari Santri Nasional dapat mengganggu ukhuwah umat Islam lewat polarisasi santri-nonsantri yang selama ini mulai mencair.

"Muhammadiyah secara resmi berkeberatan dengan Hari Santri," kata Haedar Nashir kepada rol Sabtu (17/10).
Menurut Haedar, Muhammadiyah tidak ingin umat Islam makin terpolarisasi dalam kategorisasi santri dan nonsantri. Hari Santri akan menguatkan kesan eksklusif di tubuh umat dan bangsa. Padahal, selama ini santri-nonsantri makin mencair dan mengarah konvergensi. "Untuk apa membuat seremonial umat yang justru membuat kita terbelah," ujarnya. 


Apalagi, lanjut Haedar, hari yang dipilih sangat ekskusif dan milik satu kelompok Islam. Hal itu kian menambah kesenjangan yang berpotensi mengganggu ukhuwah umat Islam.

Haedar mengakuti pemerintah dan kelompok Islam bisa saja memaksakan diri menetapkan Hari Santri 22 Oktober karena memang memiliki otoritas. Namun, ia berharap pemerintah arif dalam mengayomi seluruh komponen bangsa.

Haedar menilai umat Islam masih memiliki banyak urusan strategis yang harus dipecahkan bersama.  "Hari besar Islam penting, tapi jauh lebih penting untuk mengagendakan pemecahan bersama sejumlah persoalan besar, seperti kemiskinan umat, ketertinggalan iptek, dan sebagainya. Energi jangan dihabiskan untuk hal-hal yang kontroversial dan kontraproduktif," kata Haedar menegaskan.

WAKTU YANG TEPAT UNTUK MINUM AIR PUTIH


Jika tubuh kita kekurangan air, maka  kesehatan kita akan terganggu. karena diadalam tubuh kita sekita 80 % adalah air.  dehidrasi disebab kukurangan air. oelh karena itu kita disarankan untuk memenuhi asupan air setiap hari. paling tidak kita harus minum air setiah hari. inilah waktu - waktu yang tepat untuk minum air putih yang bisa memberikan dampak positif bagi tubuh kita.

Bangun Tidur di Pagi Hari
Kebiasaan setelah bangun tidur yang dilakukan oleh kebanyakan orang mungkin adalah pergi ke kamar mandi, cuci muka, lalu kumur-kumur atau gosok gigi. Akan tetapi ternyata sebelum Anda melakukan semua itu, cobalah untuk terlebih dahulu minum air putih dulu. Kalau perlu sediakan air putih di meja dekat tempat tidur. Faktanya minum air putih di pagi hari ternyata bisa membantu membuang racun-racun di dalam tubuh dan mencegah dehidrasi.
Sebelum dan Sesudah Olahraga
Waktu yang tepat lainnya untuk minum air putih adalah sebelum dan setelah berolahraga. Pastikan Anda selalu membawa bekal air putih saat berolahraga. Pasalnya ketika olahraga, tubuh membutuhkan air dan nutrisi yang berfungsi untuk menggerakkan otot. Selain itu minum air putih sebelum dan sesudah beraktivitas olahraga juga berguna untuk membuat tubuh tetap terhidrasi. Pasalnya, saat berolahraga tubuh pasti akan berkeringat, dan cairan tersebut perlu diganti.
Saat Kelelahan
Selain setelah berolahraga, minum air putih juga penting saat kondisi tubuh Anda sedang kelelahan. Baik karena aktivitas fisik atau karena aktivitas pikiran. Kekurangan cairan bisa membuat tubuh tidak bertenaga. Oleh karena itu, sebaiknya perbanyak konsumsi air putih saat Anda sedang lelah. Dengan minum air putih, fungsi otak akan meningkat dan tubuh pun menjadi lebih bersemangat.
Itu dia tiga waktu yang paling tepat untuk minum air putih. Tapi sebenarnya minum air putih boleh dilakukan kapanpun, asal tidak berlebihan.

Monday, 19 October 2015

HATI-HATI, SEKOLAH DALAM BAHAYA


Oleh : Mohammad Fauzil Adhim
Cara paling sederhana untuk melihat sebuah sekolah adalah dengan memeriksa kejelasan standar lulusan yang ingin dihasilkan. Ungkapan indah tak cukup menggambarkan. Yang sangat penting adalah jabaran tentang apa yang harus diraih di jenjang tersebut. Nah, di sinilah kita melihat banyak sekolah yang tidak memiliki rumusan jelas dan rinci tentang output profile (profil lulusan). Meskipun, sekali lagi, kadang kita menjumpai rumusan sangat wah, tapi tidak kongkret apa yang mau dicapai.
Tidak jelasnya standar profil lulusan yang dihasilkan serta kurangnya rincian menjadikan sekolah sulit mengevaluasi kinerja. Sekolah tidak mampu melakukan asesmen untuk menentukan apa yang harus dilakukan pada waktu tertentu di tiap jenjangnya. Disamping itu, sekolah juga mudah terkena jebakan proses. Ketika muncul masalah, sekolah tak menggali akar masalah, tapi segera menganggap wajar. Sekolah mudah mengampuni diri sendiri karena jebakan ungkapan “semua perlu proses”.
Padahal untuk rusak dan semakin rusak pun perlu proses.
Munculnya masalah dalam proses pendidikan memang wajar. Tapi yang disebut wajar tidak otomatis selesai seiring berlangsungnya proses. Perlu penanganan yang tepat, akurat dan segera agar masalah segera selesai dan tidak berkembang menjadi gangguan pendidikan yang serius. Salah satu hal yang memudahkan sekolah mengenali masalah adalah kejelasan standar profil lulusan. Dari sini dapat diketahui apakah proses kependidikan yang berlangsung sudah sesuai atau belum dengan tujuan yang ingin dicapai beserta tahapan per jenjangnya.
Tidak sesuainya proses dengan standar yang ingin diraih kadang tidak tampak sebagai masalah karena tidak menimbulkan situasi chaos. Ini terutama di kelas-kelas awal. Masalah tidak tampak karena dampaknya belum terlihat, padahal sesungguhnya sudah mulai ada masalah. Nah, justru di sinilah letak pentingnya standar profil lulusan yang jelas dan menjadi missi bersama yang kuat. Inilah yang memudahkan sekolah untuk senantiasa berbenah bahkan saat tampak sangat baik dan tidak ada masalah. Tanpa kepekaan terhadap standar lulusan yang ingin dihasilkan, masalah bukanlah semata ketidaksesuaian proses. Tetapi masalah adalah kesulitan atau gangguan (trouble) yang timbul dari unsur pendidikan, baik guru maupun siswa. Di sini, berkelahi baru dianggap masalah. Adapun anak yang pasif, ketiadaan antusiasme di kelas dianggap sebagai kewajaran. Misalnya menganggap anak memang belum sadar belajar.
Ada beragam cara untuk mengenali masalah maupun potensi masalah. Ini juga berguna bagi para calon wali murid yang mencari sekolah anak. Ada cara yang kompleks. Ini terutama penting bagi yang mau membenahi sekolah. Ada yang sederhana. Ini berguna untuk calon wali murid.
Selain melihat ada tidaknya rumusan standar profil lulusan yang jelas, juga memperhatikan fungsional tidaknya organisasi. Apakah ada gejala disfungsi organisasi di sekolah tersebut? Bagian terendah dari berfungsi tidaknya organisasi secara efektif adalah kepercayaan. Ini antara lain tercermin dari kualitas hubungan antar pribadi di sekolah, khususnya antar guru. Sekolah yang mengalami disfungsi organisasi pasti hubungan antar guru tidak kohesif. Hubungan antara guru dan tenaga kependidikan yang lainnya semisal janitor (petugas kebersihan WC) juga tidak kohesif.
Itu merupakan penanda yang sederhana. Jika tidak kohesif saja menunjukkan kurang berfungsinya organisasi, apalagi jika hubungan buruk. Pada tingkat lebih parah, akan terbentuk blok-blok antar guru maupun tenaga kependidikan lainnya. Jika ini ada, sekolah dalam bahaya.
***
Ini merupakan serangkaian tweet saya beberapa waktu lalu; serangkaian tweet yang belum selesai. Bagi yang berminat tentang masalah ini antara lain dapat membaca buku the Five Dysfunctions of a Team beserta buku rangkaiannya karya Lencioni serta buku-buku mengenai fasilitasi perubahan di sekolah.
Baca buku-buku tulisan : Mohammad Fauzil Adhim >>Membuat Anak Gila Membaca<<

Muhammadiyah Mengirimkan surat ke Presiden Joko Widodo, atas Penentapanya hari Santri tanggal 22 Oktober


 Muhammadiyah merasa keberatan jika tanggal 22 Oktober ditetapakan sebagai hari santri, karena menganggap akan membangkitkan rasa sentimen keagamaan. oleh karena itu Muhammadiyah mengirimkan surat ke Presinden Jokowi

Berikut ini isi surat Muhammadiyah kepada Presiden Jokowi terkait penetapan hari santri, lansir Detik.
Nomor: 482/I.O/A/2015
Lamp: –
Hal: Tanggapan Penetapan Hari Santri
Kepada Yth
Bapak Ir. H. Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia
di Jakarta
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Atas nama seluruh warga Muhammadiyah kami mendoakan semoga Bapak Presiden senantiasa sehat wal afiat, mendapatkan hidayah, rahmat dan maunah Allah SWT dalam melaksanakan amanah rakyat untuk memajukan umat, bangsa dan negara.
Selanjutnya menanggapi rencana penetapan Hari Santri, Pimpinan Pusat Muhammadiyah dapat memahami, menghargai komitmen Bapak untuk menetapkan Hari Santri untuk memenuhi janji politik dan memberikan penghormatan terhadap jasa umat Islam dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Akan tetapi, dalam pandangan kami penetapan Hari Santri potensial menimbulkan sekat-sekat sosial, melemahkan integrasi nasional, dan membangkitkan kembali sentimen keagamaan lama yang selama ini telah mencair dengan baik.
Selama ini, umat Islam -termasuk di dalamnya Muhammadiyah- berusaha meminimalkan bahkan jika mungkin menghilangkan sekat-sekat tersebut karena secara politik dan historis sangat kontraproduktif serta bertentangan dengan semangat persatuan bangsa.
Penetapan Hari Santri pada tanggal 22 Oktober juga dapat menimbulkan kontroversi, membangkitkan sektarianisme, dan secara historis dapat mengecilkan arti perjuangan umat Islam yang berjuang membentuk dan menegaskan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bung Karno secara pribadi adalah seorang Santri. Karena itu penetapan Hari Santri pada 22 Oktober dapat menafikan peran para Santri dan kalangan Islam yang tidak terlibat dalam peristiwa 22 Oktober.
Sehubungan dengan hal tersebut, PP. Muhammadiyah berkeberatan dengan penetapan Hari Santri. Kalaupun pada akhirnya harus menetapkan hari bagi kalangan Islam tertentu sebagai janji politik, sebaiknya dicarikan nama yang lebih tepat dan bersifat spesifik tanpa mereduksi aspirasi umat Islam secara keseluruhan.
Demikian pandangan kami, semoga Bapak berkenan dengan sikap dan mengambulkan permohonan kami.
PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
Ketua umum,
Dr. H. Haedar Nashir, M.Si
Sekretaris Umum,
Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed.


Sunday, 18 October 2015

‘Rakusnya’ Imam Syafi’i Saat Bertamu di Rumah Imam Ahmad


Pada suatu malam, ketika Imam Syafi’i bertamu di sebuah rumah, penulis kitab al-Umm ini sangat doyan menikmati semua makanan yang ada. Sebab makanan yang tersaji sedikit, Imam Syafi’i mengumpulkan sisa-sisanya, lalu menikmatinya.
Melihat keganjilan tersebut, sang anak dari tuan rumah pun bertanya, “Lihatlah tamu kita ini. Dia makan rakus sekali.”
Pasalnya, sang anak tuan rumah tidak mengetahui siapakah tamu agung yang dia maksud. Kepada anaknya, sang tuan rumah mengatakan, “Nak, tanyakan sendiri saja kepadanya.”
Tuan rumah yang ditamui oleh Imam Syafi’i malam itu adalah Imam Ahmad bin Hanbal sang penulis kitab Musnad. Sedangkan anaknya yang heran melihat kelakuan Imam Syafi’i adalah Abdullah bin Ahmad. Kata ‘rakus’ keluar dari mulut si anak sebab belum mengenal tamunya sebelumnya.
Si anak pun memberanikan diri untuk bertanya kepada Imam Syafi’i hingga terungkaplah rahasia di balik antusiasnya sang imam berjuluk Nashirus Sunnah ini dalam mengumpulkan sisa-sisa makanan, kemudian memakannya dengan amat lahap.
“Nak,” jawab Imam Syafi’i amat lembut, “aku tahu, semua makanan di rumah keluarga Ahmad bin Hanbal berasal dari sumber makanan yang paling halal di muka bumi ini. Terjamin halalnya.”
Makanan halal itulah yang menjadi sebab utama keberkahan. “Demi Allah,” lanjut Imam Syafi’i, “aku berharap berkah dari menikmati jamuan di rumah ini. Berkah itu amat berharga, berkah inilah yang membuat kita kuat untuk menaati Allah Ta’ala di setiap keadaan.”
Alasan itulah yang membuat Imam Syafi’i sangat bersemangat hingga disebut oleh Abdullah bin Ahmad dengan kata ‘rakus’. “Maka,” tutup Imam Syafi’i mengakhiri penjelasannya, “aku tidak akan membiarkan satu remah pun tercecer dan sia-sia. Aku pun menyantap semua sajian hingga tak tersisa.”
Alangkah agungnya makanan di rumah Imam Ahmad bin Hanbal ini. Hingga Imam Syafi’i pun bertindak demikian. Alangkah agungnya pula Imam Syafi’i, yang tak malu menunjukkan ‘kerakusannya’ demi makna berkah dalam sisa-sisa makanan. Padahal, semua kehidupan Imam Syafi’i adalah keberkahan lain yang amat menakjubkan; bagi diri, lingkungan, dan kaum Muslimin.
Mari niatkan untuk meneladani mereka yang mulia ini. Yang mengedepankan akhirat dalam setiap perbuatannya. Yang tak malu bertanya terkait sesuatu yang tidak diketahui olehnya. [Pirman/Kisahikmah]

HIKMAH DIBALIK BERSIN



Rasulullah bersabda:
(( إذا عطس أحدكم فليقل الحمد لله، وليقل له أخوه أو صاحبه: يرحمك الله، فإذا قال له يرحمك الله فليقل: يهديكم الله ويصلح بالكم )) صحيح البخاري في الأدب: 6224
Apabila salah seorang diantara kalian bersin, maka ucapkanlah Al-Hamdulillah, dan hendaklah orang yang mendengarnya menjawab dengan Yarhamukallahu, dan bila dijawab demikian, maka balaslah dengan ucapan Yahdikumullahu wa Yushlihubaalakum (HR. Bukhari, 6224)
Dan para dokter di zaman sekarang mengatakan, "Menguap adalah gejala yang menunjukkan bahwa otak dan tubuh orang tersebut membutuhkan oksigen dan nutrisi; dan karena organ pernafasan kurang dalam menyuplai oksigen kepada otak dan tubuh. Dan hal ini terjadi ketika kita sedang kantuk atau pusing, lesu, dan orang yang sedang menghadapi kematian. Dan menguap adalah aktivitas menghirup udara dalam-dalam melalui mulut, dan bukan mulut dengan cara biasa menarik nafas dalam-dalam !!! Karena mulut bukanlah organ yang disiapkan untuk menyaring udara seperti hidung. Maka, apabila mulut tetap dalam keadaan terbuka ketika menguap, maka masuk juga berbagai jenis mikroba dan debu, atau kutu bersamaan dengan masuknya udara ke dalam tubuh. Oleh karena itu, datang petunjuk nabawi yang mulia agar kita melawan "menguap" ini sekuat kemampuan kita, atau pun menutup mulut saat menguap dengan tangan kanan atau pun dengan punggung tangan kiri.
Bersin adalah lawan dari menguap yaitu keluarnya udara dengan keras, kuat disertai hentakan melalui dua lubang: hidung dan mulut. Maka akan terkuras dari badan bersamaan dengan bersin ini sejumlah hal seperti debu, haba' (sesuatu yang sangat kecil, di udara, yang hanya terlihat ketika ada sinar matahari), atau kutu, atau mikroba yang terkadang masuk ke dalam organ pernafasan. Oleh karena itu, secara tabiat, bersin datang dari Yang Maha Rahman (Pengasih), sebab padanya terdapat manfaat yang besar bagi tubuh. Dan menguap datang dari syaithan sebab ia mendatangkan bahaya bagi tubuh. Dan atas setiap orang hendaklah memuji Allah Yang Maha Suci Lagi Maha Tinggi ketika dia bersin, dan agar meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk ketika sedang menguap (Lihat Al-Haqa'iq Al-Thabiyah fii Al-Islam: hal 155)