Tuesday, 24 November 2015

"Kembali" Dengan Cinta | Wasiat Politisi PDIP Untuk Dimakamkan Diantar Ambulan PKS


"Kembali" Dengan Cinta

Oleh Ustadz Hatta Syamsuddin*

Hari ini mendapat berita yang unik sekaligus mengharukan. Seorang politikus, anggota dewan sebuah partai nasionalis meninggal dan dimakamkan dengan diantar mobil layanan PKS. Unik, karena partai tempat sang politikus beraktifitas selama ini juga dikenal mempunyai beberapa mobil layanan sejenis, mengapa tidak digunakan untuk mengantarkan salah satu kader terbaiknya? Mengharukan, karena ternyata almarhum berwasiat khusus sebelum meninggal, agar dimakamkan dengan diantar mobil layanan PKS, bukan yang lainnya.

Tentu hal ini menjadikan sebagian pelayat yang hadir mengernyitkan dahi dan bertanya-tanya. Mengingat sejarahnya partai nasionalis tersebut hampir selalu menjadi “lawan politik” PKS dibeberapa kesempatan, dari pemilu, pilpres hingga pilkada. Perbedaan ideologis yang diusung kedua partai tersebut pun kerap menjadikan massa akar rumputnya seolah selalu berhadap-hadapan, baik di dunia nyata, apalagi di dunia maya.

Ternyata kejadian mengharukan diatas bukanlah hal sederhana, kita bisa menjadikannya sebagai inspirasi sekaligus mengambil pelajaran. Kejadian yang bermula dari ‘wasiat’ di atas mengantarkan saya pada kenangan sosok Buya Hamka. Politisi, ulama sekaligus sastrawan muslim ini ternyata beberapa kali juga mendapatkan wasiat yang serupa dari musuh-musuh politiknya.

Yang pertama adalah Bung Karno, yang saat itu memaksakan ideologi nasakomnya, Buya Hamka turut menjadi korban. Beliau dipenjarakan oleh pemerintahan orde lama sepanjang 2 tahun 4 bulan dengan tuduhan subversif. Bukan itu saja, bahkan karya-karyanya juga ditarik dari peredaran. Buya Hamka menggunakan waktunya di tahanan untuk menyelesaikan kitab Tafsir Al Azhar yang monumental.

Roda zaman berputar. Hamka bebas dari penjara sementara Bung Karno kehilangan kekuasaannya, mulai diasingkan dan jatuh sakit-sakitan. Lama tak ada komunikasi antara keduanya. Hingga pada Juni 1970 Bung Karno menyampaikan pesan ke Buya Hamka melalui Mayjen Soeryo sang ajudan, yang berbunyi “Bila aku mati kelak, minta kesediaan Hamka untuk menjadi imam shalat jenazahku..”. Pesan itu diterima Buya Hamka bersaman dengan wafatnya Bung Karno. Maka ia segera berangkat untuk melihat jenazah Bung Karno dan kemudian menjadi imam sholat jenazahnya. Beberapa pelayat yang hadir tak kuasa menahan air mata menyaksikan momentum mengharukan tersebut. Permusuhan dan kebencian ada batasnya.

Sosok lain yang tak kalah keras pertentangannya dengan Buya Hamka adalah Muhammad Yamin. Meskipun sama-sama berasal dari Sumatera Barat, namun diantara keduanya terjadi pertentangan dalam masalah ideologi perjuangan. Pertentangan ini kerap muncul dan meledak dalam sidang-sidang Majlis Konstutiante. Buya Hamka yang berasal dari Masyumi kokoh dan teguh memperjuangkan Islam sebagai dasar bernegara, sementara Muhammad Yamin dari PNI adalah seorang nasionalis yang cenderung sekuler. Kebenciannya kepada Buya Hamka begitu terasa dan diketahui banyak orang karena diulang-ulang oleh Muhammad Yamin dalam berbagai kesempatan berbicara dan berpidato.

Tapi kebencian dan permusuhan itu ada batasnya. Tahun 1962 Muhammad Yamin jatuh sakit dan dirawat di RSPAD selama beberapa hari terus bertambah parah, hingga kemudian menyuruh Chairul Shaleh untuk menyampaikan pesannya kepada Buya Hamka. Pesan itu berisi "Bila saya wafat, tolong Hamka bersedia menemani di saat-saat akhir hidupku dan ikut mengantar jenazahku ke kampung halamanku di Talawi." Chaerul Saleh juga menambahkan bahwa, Yamin khawatir, masyarakat Talawi, Sumatera Barat, tempatnya berasal, tidak berkenan menerima jenazahnya.

Mendengar hal tersebut, Hamka segera menemui Yamin yang tergolek lemah. Takdir Allah indah menggoreskan Hamka menemani Yamin disaat-saat akhirnya, dengan kedua tangan berjabat erat, bahkan Hamka masih sempat melantunkan Al Fatihah dan kalimat tauhid dengan lembut di telinga Yamin. Hamka pun menunaikan janji dengan mengantarkan Yamin ke tempat peristirahatannya terakhir di Talawi.

Dua kejadian di atas menggoreskan pertanyaan dalam hati? Hal apakah yang kiranya menggerakkan hati yang lama berjauhan bahkan bermusuhan untuk bersatu mendekat penuh harap? Saya tidak melihat kecuali keistiqomah, kejujuran dan ketulusan Buya Hamka dalam memperjuangkan dan mengamalkan syariat Islam lah yang menjadikan hati-hati yang dulu begitu membenci, memusuhi dan menentang, dalam akhir hidupnya harus mengakui dengan jujur bahwa Hamka dengan ideologi Islamnya lah yang layak menjadi teman menuju peristirahan terakhir.

Hari-hari ini begitu banyak para pembenci dan penentang dakwah Islam, memusuhi tanpa henti siang dan malam, baik dengan tusukan jari jemari di dunia maya maupun lirikan sinis yang terpendam saat berpapasan. Jika para aktifis dakwah bisa mencontoh Buya Hamka yang terus istiqomah dengan ketulusan, kejujuran, dalam memperjuangkan apa yang diyakininya, maka insya Allah benih-benih permusuhan itu tidak akan abadi. Tanpa perlu harus menunggu di ujung usia, bisa jadi cinta akan menggantikan kebencian.

Sebagaimana Pramodya Ananta Toer yang sudah kenyang memusuhi Hamka pada masa "Prahara Budaya" di orde lama. Ternyata saat akan menikahkan putrinya dengan seorang pria Tionghoa non muslim, ia meminta calon menantu untuk masuk Islam dan belajar Islam terlebih dahulu pada Buya Hamka. Ketika ditanya mengapa ia melakukan hal tersebut, dengan tegas Pramudya menyampaikan "Saya lebih mantap mengirim calon menantuku untuk diislamkan dan belajar agama pada Hamka, meski kami berbeda paham politik."

Sama dengan kisah Pramudya, saya sering mendengar testimoni tentang beberapa tokoh partai nasionalis di suatu daerah, dimana mereka dengan rela dan bangga berbondong-bondong menyekolahkan putra-putrinya di sekolah Islam yang dikelola oleh para aktifis dakwah. Dalam hal pendidikan terbaik, mereka mempercayakan tarbiyah Islam sebagai solusi.

Maka kebencian dan permusuhan itu pastilah akan tergerus dengan keistiqomahan dan ketulusan para aktifis dakwah, dan berganti dengan cinta. Sebuah cinta terhadap ajaran yang fitrah, yang jika tidak saat ini maka diujung masa akan banyak jiwa-jiwa yang kembali mendekat.

Sayup-sayup terdengar senandung di masa lalu:

“Cinta kan membawamu … kembali di sini,
menuai rindu, membasuh perih”

__
*Sumber: http://www.indonesiaoptimis.com/2015/11/kembali-dengan-cinta.html

Bagaimana Mengetahui Seseorang Masih ‘Perjaka’? Ini Hasil Studi Dokter Muslim


Perjaka yang dimaksud dalam tulisan ini bukan sekedar status belum menikah. Tetapi, benar-benar perjaka dalam artian belum pernah berhubungan badan dengan siapapun.
Ada sementara pendapat yang menyatakan terdapat tiga tanda seseorang sudah tidak perjaka lagi. Yakni kulit ‘dzakar’-nya lebih hitam daripada kulit tubuh lainnya, lebih sensitif geli ketika digelitik dan bagian lututnya berbunyi keras jika diketuk. Apakah pendapat itu bisa dipertanggungjawabkan?
“..Secara fisik sangat sulit (mengetahui seseorang masih perjaka) karena tidak ada perubahan khusus pada organ kelamin maupun bagian tubuh lainnya yang berubah setelah tidak perjaka lagi,” tulis dokter Abu Hana El Firdan dan dokter Ummu Hana El Firdan dalam buku Konsultasi Kehamilan secara Medis dan Islam, “Adapun pendapat yang mengatakan bahwa permukaan kulit penisnya menjadi lebih hitam dibanding kulit tubuh lainnya, suka gelian jika digelitik atau pada bagian lututnya adabila diketuk akan berbunyi keras sekali adalah mitos yang tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.”
“Hanya kejujuran Anda yang dapat menjelaskannya,” simpul sepasang dokter tersebut.
Karena hanya kejujuran yang dapat menjelaskan, orang tua atau wali bagi seorang gadis muslimah patut memilih calon menantu yang ia percayai kejujuran dan akhlaknya. Sehingga ia benar-benar jujur dan tidak diragukan kejujurannya ketika menyatakan statusnya di surat nikah sebagai perjaka.
Dan inilah yang dinasehatkan Rasulullah kepada setiap orang tua; hendaklah yang pertama kali dilihat ketika ada yang melamar putrinya adalah agamanya.
إِذَا جَاءَكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِيْنَهُ وَخُلُقَهُ فَانْكِحُوْهُ، إِلاَّ تَفْعَلُوْا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي اْلأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيْرٌ.
“Jika datang kepada kalian seseorang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan anak kalian). Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi; hasan lighairihi)
Dan untuk pemuda muslim, meskipun tidak ada tanda secara fisik untuk mengetahui keperjakaan seseorang, ingatlah bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahui. Jagalah kehormatan dan jangan dekati zina. Jika engkau menjaga diri, insya Allah, Allah pun akan memberikan istri yang menjaga kehormatan dirinya.

Sunday, 22 November 2015

Waktu dan Tanda Puber Kedua pada Pria


Para muslimah perlu tahu bahwa suatu saat suaminya bisa mengalami puber kedua. Apakah semua pria akan mengalami puber kedua? Pada usia berapa dan apa saja tanda-tandanya?
Menurut pendapat para pakar, puber kedua pasti akan dialami oleh seluruh pria. Dalam buku Menyikapi Tingkah Laku Suami karya Muhammad Abdul Ghoffar, disebutkan bahwa puber kedua pria terjadi pada usia 35 – 45 tahun. Sedangkan menurut banyak referensi lain, puber kedua pria terjadi pada usia kisaran 40 tahun. Hampir sama. Dan ini mengingatkan kita pada firman Allah yang secara khusus memberi perhatian pada usia 40 tahun sebagai usia dewasa.

حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

…sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai 40 tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat mengerjakan amal yang shalih yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepadaMu dan sesungguhnya aku termasuk orang yang berserah diri” (QS. Al Ahqaf: 15)
Lalu, apa tanda puber kedua pada pria ini? Sedikitnya ada enam tanda puber kedua. Tiga tanda pertama adalah tanda-tanda secara fisiologis. Sedangkan tiga tanda berikutnya adalah tanda-tanda secara psikologis.

1. Adanya rambut tambahan

Ketika seorang pria mengalami puber kedua, umumnya disertai dengan adanya rambut tambahan yang lebih lebat dan panjang. Rambut ini bisa tumbuh di punggung,termasuk juga semakin lebat dan panjangnya rambut di hidung dan telinga.

2. Pertumbuhan fisik

Puber kedua umumnya juga disertai dengan pertumbuhan fisik secara cepat yang membuat bagian tubuh tertentu tidak tumbuh secara proporsional.

3. Perubahan suara

Meskipun pada puber pertama saat remaja suara telah berubah menjadi lebih besar, pada puber kedua juga akan kembali mengalami perubahan suara menjadi lebih dalam.

Ingin menjadi istri disayang suami, lakukan 5 langkah ini !!!!


Dalam membina hubungan rumah tangga, semua orang pasti menginginkan kehidupan yang bahagia dan harmonis. Terlebih seorang istri pasti ingin suaminya selalu memperhatikannya dan mencintainya sepenuh hati. Dan hal ini tidak akan terjadi begitu saja atau kebetulan semata.
Sebagai seorang istri harus melakukan banyak hal untuk bisa menjadikan hubungannya semakin harmonis dengan suaminya. ada beberapa tips yang bisa dilakukan seorang istri agar suami makin cinta dan sayang padanya:

1. Ta’at dan patuh pada suami

Sebagai seorang istri, kita wajib taat pada suami kita. Karena murka suami adalah murka Allah. Selama perintah suami tidak menyimpang dari ajaran agama maka kita wajib patuh padanya.
Sebagaimana dijelaskan dalam suatu riwayat dari Al-Bazzar dan Ath-Thabrani bahwa seorang wanita pernah datang pada Rasulullah SAW lalu berkata “Aku adalah utusan para wanita kepada engkau (untuk menannyakan) bahwa jihad telah diwajibkan Allah kepada kaum laki laki, jika menang mereka diberi pahala, dan jika terbunuhpun juga tetap mendapatkan pahala dari Rabbnya. Tetapi kami kaum wanita yang membantu mereka pahala apa yang kami dapat?” Nabi menjawab “Sampaikanlah pada wanita yang engkau jumpai bahwa taat pada suami dan mengakui haknya itu sama dengan pahala jihad di jalan Allah, tetapi sedikit sekali yang melakukannya.”
Dari pernyataan ini sungguh sangat mudah sekali para wanita untuk mencari kebaikan. Cukup hanya dengan taat dan patuh pada suami tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga untuk ikut perang dengan membawa pedang atau tombak. Bukan hanya pahala yang kita dapat tapi suami juga akan semakin sayang dan cinta pada kita.

2. Menjaga kehormatan dan harta suami

Seorang istri harus pintar pintar menjaga kehormatan suami. Apa pun yang terjadi di antara keduanya adalah merupakan rahasia berdua antara suami dan istri. Dan jika itu diceritakan sama halnya membuka aib rumah tangga. Kekurangan dan kelebihan keduannya saling melengkapi.
Istri juga harus bisa mengelola keuangan rumah tangga dengan baik. Agar bisa menjadi istri yang amanah dan tidak membelanjakan uang suami untuk hal hal yang tidak penting. Tidak menghamburkan uang suami untuk belanja yang berlebihan.
Firman Allah dalam Surat An Nisa’ ayat 34:
“Suami adalah pelindung bagi istri, karena Allah telah melebihkan sebagian dari mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka para suami memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan perempuan yang sholihah adalah mereka yang taat pada Allah dan menjaga diri ketika suaminya tidak ada karena Allah telah menjaga mereka. Perempuan yang kamu kawatirkan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkan mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan kalau perlu pukul mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh Allah Maha Tinggi Maha Besar.”

3. Melepas suami dengan sikap kasih saat mau berangkat kerja

Ketika suami kita kerja, lepaskanlah ia dengan cinta kasih. Berusahalah untuk bisa menyiapkan keperluannya sebelum suami berangkat kerja, walaupun itu hannya minum atau makan untuk sarapan. Terlebih kalau pakaiannya telah disiapkan dimeja. Suami akan merasa senang dan lebih dihargai.
Dan ketika suami pulang kerja, sambutlah kedatangannya dengan salam hangat dan muka dengan senyum manis kemudian sapa ia dengan suara lembut anda untuk menyejukkan hatinya.

4. Menjaga perasaan suami

Dalam membina kehidupan berumah tangga. Kita sebagai seorang istri harus bisa memahami suami kita. Menjaga perasaannya karena ia adalah merupakan imam kita dalam keluarga. Mulai dari tutur kata kita saat berbicara sampai dengan penampilan kita saat bersama suami harus kita perhatikan. Berusahalah untuk selalu berpenampilan yang menarik hati suami.
Seorang istri tidak selayaknya menjelek-jelekkan suami, mengungkit-ungkit hal-hal yang bisa menyinggung hatinya. Membicarakan kekurangannnya kepada khalayak ramai. Karena istri harus bisa menjaga wibawah suami agar tercipta hubungan yang harmonis.

5. Pandai mengatur rumah tangga dengan baik

Manajemen rumah tangga yang baik akan membuat anggotanya senang dan bahagia. Seorang istri harus bisa mengatur tugas tugasnya dengan baik. Karena di samping jadi seorang istri ia juga seorang ibu. Dan pekerjaannya merupakan tugas yang sesuai dengan fitrah seorang wanita. Bahkan ini adalah merupakan tugas pokok yang harus dilaksanakan untuk mengupayakan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Tidak peduli istri itu seorang wanita karir atau bukan, ia harus bisa memposisikan dirinya sebagai seorang istri yang terbaik buat suaminya dan seorang ibu yang menjadi tauladan bagi buah hatinya. [Umahatun Fauziyah/Webmuslimah.com]

Friday, 20 November 2015

Suami-Istri, Inilah 3 Hal yang Menurut Para Ulama Salaf Tak Boleh Ditinggalkan


BAGI suami istri yang sah, berhubungan secara rutin, akan membuat kesehatan terjaga. kelezatan dan keceriaan jiwa akan sempurna, dan akan tercapai semua maksud yang telah diletakkan karenanya/untuknya.
Berhubungan pada dasarnya diletakkan untuk tiga perkara yang merupakan tujuan asalnya:
Pertama: menjaga keturunan, melestarikan makhluk jenis manusia sampai sempurnanya jumlah/bilangan yang telah ditentukan oleh Allah عزّوجلّ kemunculannya di alam semesta ini.
Kedua: mengeluarkan air mani/sperma, yang jika ditahan dan tidak dikeluarkan akan membawa kemudharatan bagi badan.
Ketiga: menyalurkan nafsu syahwat, dan mendapatkan kelezatan serta bersenang-senang dengan kenikmatan. Dan ini adalah satu-satunya faedah jima’ yang akan dijumpai di dalam surga, yang di sana tidak terdapat perolehan keturunan (maksudnya hubungan yang terus menerus tidak akan menyebabkan hamil, pent), dan tidak akan dijumpai tertahannya huhungan seksual karena selesainya hubungan tersebut dengan keluarnya sperma. Para ahli kedokteran memandang bahwa hubungan seksual merupakan salah satu sebab terjaganya kesehatan.
Jalinus berkata: “Mayoritas unsur sperma adalah gabungan antara dua unsur panas dan dingin. Dan percampurannya hangat lembab karena sperma diproses dari darah murni yang menyalurkan makanan bergizi ke seluruh anggota badan atau mengeluarkan yang tertahan darinya. Apabila sperma itu terus menerus tertahan tidak dikeluarkan, maka akan menyebabkan penyakit yang hina/rendah seperti was-was, gila, sakit kepala dan lain sebagainya. Dan terkadang akan menyebabkan terbebas dari penyakit-penyakit ini apabila banyak digunakan (sperma sering dikeluarkan melalui hubungan seksual yang dihalalkan oleh agama, yaitu dilakukannya dengan para istrinya).”
Akan tetapi apabila terlalu lama menahannya, maka akan merusak tubuh dan menjadi sebab utama munculnya penyakit-penyakit yang rendah dan hina sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Oleh karena itu sperma akan keluar secara alami melalui mimpi jika jarang digunakan untuk berjima’/berhubungan seksual.
Sebagian Salaf berkata: “Setiap orang wajib melaksanakan tiga perkara untuk dirinya:
1. Tidak meninggalkan berjalan kaki dalam sehari sesuai kebutuhan yang ia tentukan untuk dirinya.
2. Seyogyanya tidak meninggalkan makan. Jika ia meninggalkan makan, lambungnya akan menyempit.
3. Hendaknya tidak meninggalkan hubungan seksual. Sebagaimana sumur, apabila airnya tidak diambil, rnaka airnya akan sirna/lenyap dengan sendirinya.”
Muhammad bin Zakariya berkata: “Barangsiapa meninggalkan hubungan seksual dalam jangka waktu yang sangat lama, kekuatan otot-ototnya akan melemah, salurannya akan tersumbat, dan kemaluannya akan mengkerut.”
la mengatakan: “Aku menjumpai sekelompok orang meninggalkan perkara ini dalam rangka menjalankan taqasysyuf (kehidupan yang meninggalkan kesenangan duniawi seperti hubungan seksual yang merupakan kesenangan duniawi yang tertinggi). Maka dinginlah badan-badan mereka, gerakan mereka menjadi sulit/lamban, dan pada mereka akan muncul rasa sedih tanpa sebab, dan pada akhirnya melemahlah syahwat mereka.” []
Sumber: Kitab Za’adul  Maad fi Hadyi Kharil ‘Ibaad Juz 4 karya Ibnu Qayyim

Berhubungan Ketika Istri Hamil, Bagaimana?


PEMENUHAN hasrat suami oleh istri, dan begitu juga sebaliknya, merupakan hal yang penting dalam sebuah pernikahan. Dengan menunaikan kebutuhan yang satu ini, maka masing-masing—terutama pihak suami—akan lebih mudah terjaga kehormatan dan kesuciannya. Namun bagaimana Islam memandang hubungan yang dilakukan ketika istri hamil?
Pada dasarnya, seorang suami diperbolehkan kapan saja untuk melakukan hubungan dengan istrinya, termasuk istri yang tengah hamil. Kecuali tentu saja jika hal itu bisa membahayakan dirinya atau janinnya maka haram bagi suami untuk melakukan sesuatu yang membahayakan istrinya.
Kemudian, jika dalam kondisi tidak membahayakan, hanya saja sangat memberatkan istrinya maka yang lebih baik adalah tidak melakukan hubungan. Karena tidak melakukan sesuatu yang memberatkan sang istri, merupakan bentuk pergaulan yang baik kepada istri. Allah berfirman:
وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالمَعْرُوْفِ
“Pergaulilah istrimu dengan baik,” (QS. An-Nisa’ : 19)
Sedangkan yang diharamkan adalah seorang suami melakukan hubungan intim dengan istrinya ketika haid, nifas atau dengan seks lewat belakang. Apapun alasannya, perbuatan ini hukumnya haram. Karena itu, hendaknya seseorang menjauhinya dan melakukan apa yang Allah halalkan. Allahu alam bishawwab. []
Sumber: Fatawa Manaril Islam oleh Ibnu Utsaimin 2/551

Pakai Hijab Motif Bendera Negara, Muslimah AS Malah Dikritik


Seorang Muslimah Amerika Serikat membuat sensasi dengan menggunakan hijab bermotif bendera AS. Aksi itu dilakukan saat menjadi narasumber diskusi di program The Kelly File yang tayang di Fox News. 
Pada saat tayangan Rabu, 18 November 2015 itu, muslimah bernama Saba Ahmed itu mengatakan, pemakaian hijab bermotif bendera AS itu karena rasa patriotismenya.
"Saya bangga menjadi warga negara Amerika Serikat. Saya cinta dengan bendera ini. Itulah mengapa saya memakai bendera ini sebagai hijab," jelas perempuan yang juga menjabat sebagai Presiden Koalisi Muslim Republik ini.
Saba menambahkan, dengan menggunakan hijab bermotif bendera AS dirinya ingin menunjukkan Muslim Amerika juga memiliki sikap patriotisme.
"Kami ingin hidup dengan damai. Dan apa yang ISIS lakukan bukanlah representasi dari agama Islam. Kita seharusnya tidak menggeneralisir keburukan sedikit orang,"
Kedatangan Saba dalam acara itu sebetulnya untuk memberikan pendapat atas rencana kontroversial calon presiden Donald Trump. Calon presiden dari Partai Republik itu berencana akan menutup masjid yang terhubung dengan jaringan terorisme.
Meski begitu, berbagai komentar dari netizen pun terus mengalir atas tindakannya. Beberapa netizen mendukung apa yang dilakukan Saba.
"Hijab yang dikenakan Saba meruntuhkan Islamophobia di AS," tulis @Aneska Zharkov.
Tapi tak sedikit komentar yang mengkritiknya. Bahkan cenderung menyudutkannya.
"Ini bukanlah saatnya Muslim mengenakan hijab bermotif bendera AS. Waktunya tidak tepat," tulis Rebecca Boudreux.

(Ism, Sumber: nydailynews)