Sunday, 22 November 2015

Ingin menjadi istri disayang suami, lakukan 5 langkah ini !!!!


Dalam membina hubungan rumah tangga, semua orang pasti menginginkan kehidupan yang bahagia dan harmonis. Terlebih seorang istri pasti ingin suaminya selalu memperhatikannya dan mencintainya sepenuh hati. Dan hal ini tidak akan terjadi begitu saja atau kebetulan semata.
Sebagai seorang istri harus melakukan banyak hal untuk bisa menjadikan hubungannya semakin harmonis dengan suaminya. ada beberapa tips yang bisa dilakukan seorang istri agar suami makin cinta dan sayang padanya:

1. Ta’at dan patuh pada suami

Sebagai seorang istri, kita wajib taat pada suami kita. Karena murka suami adalah murka Allah. Selama perintah suami tidak menyimpang dari ajaran agama maka kita wajib patuh padanya.
Sebagaimana dijelaskan dalam suatu riwayat dari Al-Bazzar dan Ath-Thabrani bahwa seorang wanita pernah datang pada Rasulullah SAW lalu berkata “Aku adalah utusan para wanita kepada engkau (untuk menannyakan) bahwa jihad telah diwajibkan Allah kepada kaum laki laki, jika menang mereka diberi pahala, dan jika terbunuhpun juga tetap mendapatkan pahala dari Rabbnya. Tetapi kami kaum wanita yang membantu mereka pahala apa yang kami dapat?” Nabi menjawab “Sampaikanlah pada wanita yang engkau jumpai bahwa taat pada suami dan mengakui haknya itu sama dengan pahala jihad di jalan Allah, tetapi sedikit sekali yang melakukannya.”
Dari pernyataan ini sungguh sangat mudah sekali para wanita untuk mencari kebaikan. Cukup hanya dengan taat dan patuh pada suami tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga untuk ikut perang dengan membawa pedang atau tombak. Bukan hanya pahala yang kita dapat tapi suami juga akan semakin sayang dan cinta pada kita.

2. Menjaga kehormatan dan harta suami

Seorang istri harus pintar pintar menjaga kehormatan suami. Apa pun yang terjadi di antara keduanya adalah merupakan rahasia berdua antara suami dan istri. Dan jika itu diceritakan sama halnya membuka aib rumah tangga. Kekurangan dan kelebihan keduannya saling melengkapi.
Istri juga harus bisa mengelola keuangan rumah tangga dengan baik. Agar bisa menjadi istri yang amanah dan tidak membelanjakan uang suami untuk hal hal yang tidak penting. Tidak menghamburkan uang suami untuk belanja yang berlebihan.
Firman Allah dalam Surat An Nisa’ ayat 34:
“Suami adalah pelindung bagi istri, karena Allah telah melebihkan sebagian dari mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka para suami memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan perempuan yang sholihah adalah mereka yang taat pada Allah dan menjaga diri ketika suaminya tidak ada karena Allah telah menjaga mereka. Perempuan yang kamu kawatirkan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkan mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan kalau perlu pukul mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh Allah Maha Tinggi Maha Besar.”

3. Melepas suami dengan sikap kasih saat mau berangkat kerja

Ketika suami kita kerja, lepaskanlah ia dengan cinta kasih. Berusahalah untuk bisa menyiapkan keperluannya sebelum suami berangkat kerja, walaupun itu hannya minum atau makan untuk sarapan. Terlebih kalau pakaiannya telah disiapkan dimeja. Suami akan merasa senang dan lebih dihargai.
Dan ketika suami pulang kerja, sambutlah kedatangannya dengan salam hangat dan muka dengan senyum manis kemudian sapa ia dengan suara lembut anda untuk menyejukkan hatinya.

4. Menjaga perasaan suami

Dalam membina kehidupan berumah tangga. Kita sebagai seorang istri harus bisa memahami suami kita. Menjaga perasaannya karena ia adalah merupakan imam kita dalam keluarga. Mulai dari tutur kata kita saat berbicara sampai dengan penampilan kita saat bersama suami harus kita perhatikan. Berusahalah untuk selalu berpenampilan yang menarik hati suami.
Seorang istri tidak selayaknya menjelek-jelekkan suami, mengungkit-ungkit hal-hal yang bisa menyinggung hatinya. Membicarakan kekurangannnya kepada khalayak ramai. Karena istri harus bisa menjaga wibawah suami agar tercipta hubungan yang harmonis.

5. Pandai mengatur rumah tangga dengan baik

Manajemen rumah tangga yang baik akan membuat anggotanya senang dan bahagia. Seorang istri harus bisa mengatur tugas tugasnya dengan baik. Karena di samping jadi seorang istri ia juga seorang ibu. Dan pekerjaannya merupakan tugas yang sesuai dengan fitrah seorang wanita. Bahkan ini adalah merupakan tugas pokok yang harus dilaksanakan untuk mengupayakan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Tidak peduli istri itu seorang wanita karir atau bukan, ia harus bisa memposisikan dirinya sebagai seorang istri yang terbaik buat suaminya dan seorang ibu yang menjadi tauladan bagi buah hatinya. [Umahatun Fauziyah/Webmuslimah.com]

Friday, 20 November 2015

Suami-Istri, Inilah 3 Hal yang Menurut Para Ulama Salaf Tak Boleh Ditinggalkan


BAGI suami istri yang sah, berhubungan secara rutin, akan membuat kesehatan terjaga. kelezatan dan keceriaan jiwa akan sempurna, dan akan tercapai semua maksud yang telah diletakkan karenanya/untuknya.
Berhubungan pada dasarnya diletakkan untuk tiga perkara yang merupakan tujuan asalnya:
Pertama: menjaga keturunan, melestarikan makhluk jenis manusia sampai sempurnanya jumlah/bilangan yang telah ditentukan oleh Allah عزّوجلّ kemunculannya di alam semesta ini.
Kedua: mengeluarkan air mani/sperma, yang jika ditahan dan tidak dikeluarkan akan membawa kemudharatan bagi badan.
Ketiga: menyalurkan nafsu syahwat, dan mendapatkan kelezatan serta bersenang-senang dengan kenikmatan. Dan ini adalah satu-satunya faedah jima’ yang akan dijumpai di dalam surga, yang di sana tidak terdapat perolehan keturunan (maksudnya hubungan yang terus menerus tidak akan menyebabkan hamil, pent), dan tidak akan dijumpai tertahannya huhungan seksual karena selesainya hubungan tersebut dengan keluarnya sperma. Para ahli kedokteran memandang bahwa hubungan seksual merupakan salah satu sebab terjaganya kesehatan.
Jalinus berkata: “Mayoritas unsur sperma adalah gabungan antara dua unsur panas dan dingin. Dan percampurannya hangat lembab karena sperma diproses dari darah murni yang menyalurkan makanan bergizi ke seluruh anggota badan atau mengeluarkan yang tertahan darinya. Apabila sperma itu terus menerus tertahan tidak dikeluarkan, maka akan menyebabkan penyakit yang hina/rendah seperti was-was, gila, sakit kepala dan lain sebagainya. Dan terkadang akan menyebabkan terbebas dari penyakit-penyakit ini apabila banyak digunakan (sperma sering dikeluarkan melalui hubungan seksual yang dihalalkan oleh agama, yaitu dilakukannya dengan para istrinya).”
Akan tetapi apabila terlalu lama menahannya, maka akan merusak tubuh dan menjadi sebab utama munculnya penyakit-penyakit yang rendah dan hina sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Oleh karena itu sperma akan keluar secara alami melalui mimpi jika jarang digunakan untuk berjima’/berhubungan seksual.
Sebagian Salaf berkata: “Setiap orang wajib melaksanakan tiga perkara untuk dirinya:
1. Tidak meninggalkan berjalan kaki dalam sehari sesuai kebutuhan yang ia tentukan untuk dirinya.
2. Seyogyanya tidak meninggalkan makan. Jika ia meninggalkan makan, lambungnya akan menyempit.
3. Hendaknya tidak meninggalkan hubungan seksual. Sebagaimana sumur, apabila airnya tidak diambil, rnaka airnya akan sirna/lenyap dengan sendirinya.”
Muhammad bin Zakariya berkata: “Barangsiapa meninggalkan hubungan seksual dalam jangka waktu yang sangat lama, kekuatan otot-ototnya akan melemah, salurannya akan tersumbat, dan kemaluannya akan mengkerut.”
la mengatakan: “Aku menjumpai sekelompok orang meninggalkan perkara ini dalam rangka menjalankan taqasysyuf (kehidupan yang meninggalkan kesenangan duniawi seperti hubungan seksual yang merupakan kesenangan duniawi yang tertinggi). Maka dinginlah badan-badan mereka, gerakan mereka menjadi sulit/lamban, dan pada mereka akan muncul rasa sedih tanpa sebab, dan pada akhirnya melemahlah syahwat mereka.” []
Sumber: Kitab Za’adul  Maad fi Hadyi Kharil ‘Ibaad Juz 4 karya Ibnu Qayyim

Berhubungan Ketika Istri Hamil, Bagaimana?


PEMENUHAN hasrat suami oleh istri, dan begitu juga sebaliknya, merupakan hal yang penting dalam sebuah pernikahan. Dengan menunaikan kebutuhan yang satu ini, maka masing-masing—terutama pihak suami—akan lebih mudah terjaga kehormatan dan kesuciannya. Namun bagaimana Islam memandang hubungan yang dilakukan ketika istri hamil?
Pada dasarnya, seorang suami diperbolehkan kapan saja untuk melakukan hubungan dengan istrinya, termasuk istri yang tengah hamil. Kecuali tentu saja jika hal itu bisa membahayakan dirinya atau janinnya maka haram bagi suami untuk melakukan sesuatu yang membahayakan istrinya.
Kemudian, jika dalam kondisi tidak membahayakan, hanya saja sangat memberatkan istrinya maka yang lebih baik adalah tidak melakukan hubungan. Karena tidak melakukan sesuatu yang memberatkan sang istri, merupakan bentuk pergaulan yang baik kepada istri. Allah berfirman:
وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالمَعْرُوْفِ
“Pergaulilah istrimu dengan baik,” (QS. An-Nisa’ : 19)
Sedangkan yang diharamkan adalah seorang suami melakukan hubungan intim dengan istrinya ketika haid, nifas atau dengan seks lewat belakang. Apapun alasannya, perbuatan ini hukumnya haram. Karena itu, hendaknya seseorang menjauhinya dan melakukan apa yang Allah halalkan. Allahu alam bishawwab. []
Sumber: Fatawa Manaril Islam oleh Ibnu Utsaimin 2/551

Pakai Hijab Motif Bendera Negara, Muslimah AS Malah Dikritik


Seorang Muslimah Amerika Serikat membuat sensasi dengan menggunakan hijab bermotif bendera AS. Aksi itu dilakukan saat menjadi narasumber diskusi di program The Kelly File yang tayang di Fox News. 
Pada saat tayangan Rabu, 18 November 2015 itu, muslimah bernama Saba Ahmed itu mengatakan, pemakaian hijab bermotif bendera AS itu karena rasa patriotismenya.
"Saya bangga menjadi warga negara Amerika Serikat. Saya cinta dengan bendera ini. Itulah mengapa saya memakai bendera ini sebagai hijab," jelas perempuan yang juga menjabat sebagai Presiden Koalisi Muslim Republik ini.
Saba menambahkan, dengan menggunakan hijab bermotif bendera AS dirinya ingin menunjukkan Muslim Amerika juga memiliki sikap patriotisme.
"Kami ingin hidup dengan damai. Dan apa yang ISIS lakukan bukanlah representasi dari agama Islam. Kita seharusnya tidak menggeneralisir keburukan sedikit orang,"
Kedatangan Saba dalam acara itu sebetulnya untuk memberikan pendapat atas rencana kontroversial calon presiden Donald Trump. Calon presiden dari Partai Republik itu berencana akan menutup masjid yang terhubung dengan jaringan terorisme.
Meski begitu, berbagai komentar dari netizen pun terus mengalir atas tindakannya. Beberapa netizen mendukung apa yang dilakukan Saba.
"Hijab yang dikenakan Saba meruntuhkan Islamophobia di AS," tulis @Aneska Zharkov.
Tapi tak sedikit komentar yang mengkritiknya. Bahkan cenderung menyudutkannya.
"Ini bukanlah saatnya Muslim mengenakan hijab bermotif bendera AS. Waktunya tidak tepat," tulis Rebecca Boudreux.

(Ism, Sumber: nydailynews)

Kisah Wanita Tercantik Makkah dan 'Ubaid bin ‘Umair


Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah didalam kitabnya 'Raudhatul Muhibbin Wa Nuzhatul Musytaqin' mengisahkan:

Abul Faraj dan lain-lainnya telah meriwayatkan kisah berikut:

Dahulu di Makkah pernah ada seorang wanita cantik; dia telah bersuami. Pada suatu hari dia bercermin, lalu dia terkagum-kagum sendiri dengan kecantikannya. Maka berkatalah ia kepada suaminya: "Apakah engkau berpendapat ada seorang laki-laki yang melihat wajah ini tetapi tidak tergoda?" Suaminya menjawab: "Ya, ada". Ia bertanya, "Siapa Orangnya". Suaminya menjawab: "'Ubaid bin ‘Umair." Wanita itu berkata: "Kalau begitu izinkan saya untuk menggodanya." Suaminya menjawab: "Silahkan jika itu maumu."

Maka datanglah wanita itu untuk menjumpai ‘Ubaid bin ‘Umair seolah-olah hendak meminta fatwa kepadanya. Maka 'Ubaid berduaan dengan wanita itu disalah satu sudut Masjidil Haram dan wanita itu membuka cadar penutup wajahnya sehingga wajahnya nan cantik bak rembulan pada malam purnama terlihat oleh 'Ubaid. Melihat sikap wanita seperti demikian, 'Ubaid berkata kepadanya: "Wahai perempuan hamba Allah, tutuplah wajahmu!"

Wanita itu berkata: "Sesungguhnya aku sudah sejak lama menyukaimu."

‘Ubaid berkata: "Aku akan mengajukan beberapa pertanyaan kepadamu tentang sesuatu. Jika engkau menjawabnya dengan jujur, niscaya aku akan pertimbangkan usulanmu itu."

Wanita itu berkata: "Tidaklah sekali-kali engkau bertanya kepadaku tentang sesuatu, melainkan akun akan menjawabnya dengan sejujurnya berkata jujur kepadamu”.

‘Ubaid bertanya: ‘Jawablah aku, seandainya malaikat maut datang kepadamu untuk mencabut nyawamu, apakah kamu tetap senang bila aku bersedia memenuhi permintaanmu itu?’ Ia menjawab: ’Demi Allah, tentu tidak.’ ‘Ubaid berkata: ‘Engkau benar.’

‘Ubaid bertanya lagi: ‘Seandainya engkau nanti dimasukkan ke dalam kuburmu dan didudukkan untuk dimintai pertanggungjawaban tentang perbuatanmu, apakah kamu tetap senang bila aku bersedia memenuhi permintaanmu itu?’ Ia menjawab: ‘’Demi Allah, tentu tidak.’ ‘Ubaid berkata: ‘Engkau benar.’

‘Ubaid kembali bertanya: ‘Seandainya tiba saat semua orang menerima buku catatan amalnya masing-masing, sementara engkau tidak tahu apakah nanti engkau akan menerima buku catatan amalmu dari sebelah kananmu ataukah dari sebelah kirimu, apakah kamu tetap senang bila aku penuhi permintaanmu itu?’ Ia menjawab: ‘’Demi Allah, tentu tidak.’ ‘Ubaid berkata: ‘Engkau benar.’

‘Ubaid bertanya: ‘Sekiranya engkau nanti akan menyeberangi sirath, sementara engkau tidak tahu apakah bakal selamat atau tidak, apakah engkau tetap senang bila aku penuhi permintaanmu itu? ’ Ia menjawab: ‘’Demi Allah, tentu tidak.’ ‘Ubaid berkata: ‘Engkau benar.’

‘Ubaid kembali bertanya: ‘Sekiranya nanti neraca amal perbuatan didatangkan dan engkau dihadapkan, sementara engkau tidak tahu apakah timbanganmu ringan ataukah berat, apakah engkau tetap senang bila aku penuhi permintaanmu itu? ’ Ia menjawab: ‘’Demi Allah, tentu tidak.’ ‘Ubaid berkata: ‘Engkau benar.’

‘Ubaid berkata: ‘Seandainya nanti kamu diberdirikan di hadapan Allah untuk dimintai pertanggungjawabanmu, apakah engkau masih tetap senang jika kupenuhi permintaanmu itu?’ Ia menjawab: ‘Demi Allah, tentu tidak.’ ‘Ubaid berkata: ‘Engkau benar.’

Akhirnya, ‘Ubaid berkata: ‘Bertaqwalah kamu kepada Allah. Sebenarnya Allah telah melimpahkan nikmat-Nya kepadamu dam memberimu banyak kebaikan.’

Maka kembalilah wanita itu kepada suaminya dan sang suami kini heran melihat keadaan istrinya yang tak lagi ceria berbinar-binar seperti biasanya. Lalu suaminya itu bertanya kepadanya: 'Kenapa kamu bersikap seperti itu?' Ia menjawab: 'Kamu orang pengangguran malas beramal. Bahkan, kita semua orang-orang pengangguran yang malas beramal.' Lalu ia sekarang tekun shalat, puasa sunnah, tahajud, dan ibadah-ibadah lainnya, sehingga membuat suaminya berkata: 'Apa salahku kepada 'Ubaid bin 'Umair sehingga dia membuat istriku bersikap sedemikian dingin kepadaku, padahal sebelum ini, setiap malam ia laksana pengantin, tetapi sekarang 'Ubaid telah membuatnya menjadi seperti seorang rahib wanita.'

___
Dikutip dari Kitab 'Raudhatul Muhibbin Wa Nuzhatul Musytaqin' (Taman Jatuh Cinta & Rekreasi Orang-orang Dimabuk Rindu), Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, terjemahan terbitan IBS, hal. 643-645

Monday, 16 November 2015

Cara Melawan Bisikan Setan


Saat manusia terjaga dan melakukan banyak aktivitas, setan senantiasa bersiap siaga untuk menggoda dan menjerumuskan kita. Ketika manusia rehat setelah seharian menjalankan berbagai aktivitas, setan pun bersiaga untuk menggoda kita sehingga lalai dari melakukan ibadah kepada Allah Ta’ala.
Jika demikian, bagaimana cara melawan bisikan setan yang senantiasa dilancarkan bahkan saat kita sedang tertidur tanpa kesadaran?
“Cara melawan bisikan setan,” demikian ungkap Imam al-Harits al-Muhasibi, “adalah membandingkan agungnya nikmat akhirat dengan remehnya nikmat duniawi.” Hal ini akan membuat kita tersadar bahwa hidup hanyalah sementara dan hina, sedangkan akhirat adalah selamanya dan penuh kenikmatan tiada bandingnya.
Makanan, minuman, hiburan, syahwat, dan apa pun yang kita nikmati di dunia ini, ada batasannya. Seenak apa pun makanan dan minuman, ianya akan berhenti saat perut kita merasakan kenyang dan tidak bisa diisi lagi.
Senikmat apa pun pelampiasan syahwat, ianya akan berhenti saat mencapai puncak, tenaga terkuras, lalu lemah menghinggapi diri. Sedangkan hiburan, seseru dan seheboh apa pun, ianya akan sertamerta berhenti ketika kita merasa lelah, bosan, lalu tertidur.
Sedangkan akhirat, nikmatnya abadi. Makan, minum, hubungan suami-istri, dan hiburan; semuanya tanpa batas. Tidak ada buang air besar atau kecil, dan pengeluaran zat-zat menjijikkan lainnya. Semuanya akan menjadi keringat yang wangi bak minyak kasturi. Semua nikmat pun disediakan tanpa kesusahan untuk mendapatkannya.
Ianya digambarkan sebagai nikmat yang tidak pernah didengar, belum pernah dirasa, dan tiada pernah dibayangkan sebelumnya. Sempurna. Tiada cela, cacat, atau kekurangan.
Membiasakan diri memikirkan akhirat juga membuat kita abai terhadap dunia yang sementara. “Jika engkau terbiasa memikirkan akhirat,” demikian nasihat Imam al-Harits al-Muhasibi, “niscaya Allah Ta’ala akan mengganti keinginan untuk bermaksiat dengan indahnya ibadah dan harapan pahala di akhirat.”
Jiwa hanya diisi oleh satu di antara dua hal; baik atau buruk. Jiwa-jiwa yang suci tidak akan pernah tertarik dengan segala sesuatu yang hina. Hati yang sibuk dengan dzikir, ibadah, dan memikirkan akhirat serta berupaya sekuat tenaga untuk menggapainya, ia tidak akan pernah melirik, tertarik, apalagi berhasrat dengan maksiat yang berdosa, hina, dan menjijikkan.
Semoga Allah Ta’ala menyibukkan kita dengan amalan akhirat, hingga setan tak kuasa menyentuh hati kita dengan bisikannya yang terkutuk. Aamiin. [Pirman/Kisahikmah]
Saat manusia terjaga dan melakukan banyak aktivitas, setan senantiasa bersiap siaga untuk menggoda dan menjerumuskan kita. Ketika manusia rehat setelah seharian menjalankan berbagai aktivitas, setan pun bersiaga untuk menggoda kita sehingga lalai dari melakukan ibadah kepada Allah Ta’ala.
Jika demikian, bagaimana cara melawan bisikan setan yang senantiasa dilancarkan bahkan saat kita sedang tertidur tanpa kesadaran?
“Cara melawan bisikan setan,” demikian ungkap Imam al-Harits al-Muhasibi, “adalah membandingkan agungnya nikmat akhirat dengan remehnya nikmat duniawi.” Hal ini akan membuat kita tersadar bahwa hidup hanyalah sementara dan hina, sedangkan akhirat adalah selamanya dan penuh kenikmatan tiada bandingnya.
Makanan, minuman, hiburan, syahwat, dan apa pun yang kita nikmati di dunia ini, ada batasannya. Seenak apa pun makanan dan minuman, ianya akan berhenti saat perut kita merasakan kenyang dan tidak bisa diisi lagi.
Senikmat apa pun pelampiasan syahwat, ianya akan berhenti saat mencapai puncak, tenaga terkuras, lalu lemah menghinggapi diri. Sedangkan hiburan, seseru dan seheboh apa pun, ianya akan sertamerta berhenti ketika kita merasa lelah, bosan, lalu tertidur.
Sedangkan akhirat, nikmatnya abadi. Makan, minum, hubungan suami-istri, dan hiburan; semuanya tanpa batas. Tidak ada buang air besar atau kecil, dan pengeluaran zat-zat menjijikkan lainnya. Semuanya akan menjadi keringat yang wangi bak minyak kasturi. Semua nikmat pun disediakan tanpa kesusahan untuk mendapatkannya.
Ianya digambarkan sebagai nikmat yang tidak pernah didengar, belum pernah dirasa, dan tiada pernah dibayangkan sebelumnya. Sempurna. Tiada cela, cacat, atau kekurangan.
Membiasakan diri memikirkan akhirat juga membuat kita abai terhadap dunia yang sementara. “Jika engkau terbiasa memikirkan akhirat,” demikian nasihat Imam al-Harits al-Muhasibi, “niscaya Allah Ta’ala akan mengganti keinginan untuk bermaksiat dengan indahnya ibadah dan harapan pahala di akhirat.”
Jiwa hanya diisi oleh satu di antara dua hal; baik atau buruk. Jiwa-jiwa yang suci tidak akan pernah tertarik dengan segala sesuatu yang hina. Hati yang sibuk dengan dzikir, ibadah, dan memikirkan akhirat serta berupaya sekuat tenaga untuk menggapainya, ia tidak akan pernah melirik, tertarik, apalagi berhasrat dengan maksiat yang berdosa, hina, dan menjijikkan.
Semoga Allah Ta’ala menyibukkan kita dengan amalan akhirat, hingga setan tak kuasa menyentuh hati kita dengan bisikannya yang terkutuk. Aamiin. [Pirman/Kisahikmah /IKB]

Setelah Serangan Paris, Gubernur-gubernur AS Tolak Pemukiman Pengungsi Suriah


GUBERNUR-gubernur Amerika Serikat menyatakan akan menolak pemukiman pengungsi Suriah setelah serangan mematikan Paris.
Setidaknya 16 gubernur negara bagian dari partai Republik sayap kanan mengatakan pada hari Senin (16/11/2015), bahwa mereka akan menolak pengungsi Suriah.
Dilansir Aljazeera, gubernur yang menolak di antaranya adalah gubernur dari Texas, Georgia, Ohio, Massachusetts, Alabama, Michigan, Louisiana, Indiana, Florida, Mississippi, Arizona, Illinois, North Carolina, Wisconsin dan Arkansas.
Pengumuman ini datang beberapa hari setelah serangkaian serangan di Perancis meninggalkan 129 tewas dan lebih dari 350 luka-luka.
Beberapa gubernur mengutip bahwa paspor Suriah ditemukan di dekat tubuh salah satu penyerang, yang tewas dalam insiden itu.
Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR), sebuah kelompok hak-hak sipil, menyatakan pengumuman gubernur ‘adalah indikasi dari tumbuhnya Islamophobia di antara penduduk di AS.(Islam Pos // IKB )