Sunday, 15 November 2015

Inilah 5 SOP Konyol Teroris yang Kudu Kamu Tahu

Jumat lalu bom meletus dengan pongah dan mengguncang Kota Paris, Prancis. Muslim juga imigran asal Timteng (Timur Tengah) kembali mendapat stigma buruk sebagai teroris.
Kamu yang Islam harus mengambil pelajaran atas tragedii ini. Tragedi bom di kota Paris menjadi momentum kedua pasca tragedi WTC di AS, sebagai kebangkitan Islam di Eropa.
Tentu saja, Bro, stigmatisasi islam di eropa bagian kecil dari dinamika yang terjadi, faktanya Islam berkembang pesat di eropa dan negara-negara barat kala ini.

Uniknya dalam ‘drama’ ini, pelaku yang berjumlah 7 orang itu mati semua dan ditemukan identitas berupa pasport. Paspor diduga kepunyaan pengungsi Suriah. Dan taraa..Paspor itu masih mulus banget, dan nggak hancur karena peledakan tersebut.
Anyway, label teroris ke muslim memang menyakitkan, serius menyakitkan, Bro. Dan sepertinya kamu kudu tahu, apa sih Standart Operating Procedures (SOP) teroris itu?
Inilah SOP konyol untuk seorang teroris:
1. Kalau mau jadi pelaku bom bunuh diri, jangan lupa bawa PASPOR.
2. Pastikan PASPOR terlapisi dari bahan tahan bom, api dan tahan hancur.
3. Pastikan Paspor mudah ditemukan saat ditangkap hidup atau mati.
4. Jangan lupa agama dalam paspor harus Islam (selain Islam tidak akan disebut teroris, palingan sebutan orang penderita sakit jiwa)
5. Pastikan ada kamera yang mengabadikan tepat ketika meneriakkan kalamullah “Allahu Akbar.” [Paramuda

Agar Setan Tidak Bermalam di Rumah Kita


Setan senantiasa mengawasi manusia selama dua puluh empat jam dalam sehari. Ketika manusia sedang makan, bermain, jalan-jalan, hingga tertidur pun, setan senantiasa mengawasi dan mencari celah agar bisa mengoda. Bahkan disebutkan dalam sebuah hadits, setan ikut bermalam di rumah seorang hamba.
Beruntungnya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan kiat rahasia kepada umatnya agar setan tidak ikut bermalam di rumah mereka. Sebaliknya, jika petuah mulia ini dilanggar, setan akan masuk dan bermalam di rumah-rumahnya.
“Apabila seseorang memasuki rumahnya, kemudian berdzikir ketika masuk dan makan, maka berkatalah setan, “(Hai teman-teman), tiada tempat bagi kita untuk bermalam dan (jatah untuk) makan.”
Sebaliknya, sebagaimana disebutkan dalam kelanjutan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Jabir bin ‘Abdillah ini, Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi wa Sallam melanjutkan, “Dan jika seorang memasuki rumahnya tanpa berdzikir saat masuk, setan berkata, ‘Telah tersedia tempat bermalam bagimu.’ Ketika masuk waktu malam dan ia tetap tidak berdzikir, setan berkata (kepada teman-temannya), ‘Telah tersedia bagi kita tempat bermalam dan (jatah) makan malam’.”
Maka kiat yang harus ditempuh agar setan tidak masuk dan menginap di dalam rumah adalah dengan mengucap salam dan membaca dzikir-dzikir yang disunnahkan. Misalnya, bacaan Ayat Kursi (ayat 255 surat al-Baqarah), dua ayat terakhir surat al-Baqarah, surat al-Ikhlash, al-Falaq, an-Naas, dan sebagainya.
Kalimat-kalimat mulia itulah yang akan melindungi rumah-rumah kita dari setan dan bala tentaranya. Jika rutin dibacakan, maka rumah akan terasa layaknya masjid yang nyaman, menenangkan, dan menghadirkan damai.
Akan terjalin hubungan yang harmonis antar masing-masing anggotanya sehingga keluarga tersebut menjadi tim dakwah impian. Akan terlahir anak-anak shalih yang menyejukkan jiwa dan permata bagi pandangan mata. Anak-anak yang lahir dari rumah ini adalah sosok-sosok yang lurus aqidahnya, bersih ibadahnya, luas wawasan ilmunya, dan menawan akhlaknya.
Mereka inilah generasi-generasi yang dirindukan bumi dan dicintai langit. Generasi tangguh yang kelak menyelamatkan umat manusia dari penyembahan kepada sesama menuju penyembahan kepada Allah Ta’ala semata.
Sebaliknya, rumah yang tidak pernah dibacakan ayat-ayat Allah Ta’ala di dalamnya, ialah bangunan persegi empat yang mungkin saja mewah, tapi hanya bermakna kuburan. Tiada kedamaian, kecuali cekam yang menakutkan.

Pendeta Banting Patung Yesus di Depan Jemaat akbitat stres


“Berkurang satu,” kata sang pendeta sambil membanting sebuah patung Yesus yang ada di gereja. Sontak, hal itu membuat para jemaat kaget dan marah. Namun, sang pendeta beralasan dirinya stres dan kelelahan.
Peristiwa itu terjadi di Gereja Plestin les Greves, Brittany, Perancis. Menurut Pendeta Gerard Nicole, sebelum membanting patung tersebut, Jean-Jacques Le Roy pernah mengatakan bahwa dirinya tidak suka dengan gaya ukiran patung tersebut.
Le Roy juga pernah dilaporkan membanting patung di depan pasangan menikah. Namun, dirinya berdalih tidak sengaja. Saat itu ia mengecek apakah patung tersebut telah menempel di dinding atau belum. Rupanya, menurutnya, ia mendorong patung terlalu keras sehingga terjatuh. Bukan karena faktor kesengajaan.
“Kami diminta banyak hal di kementerian. Sedangkan jumlah pendeta tidak banyak. Itu menyebabkan kelelahan, stres,” ujar Le Roy.
Ia pun minta maaf atas insiden tersebut. Namun, para jemaat telah mengajukan komplain ke uskup atas tindakannya.

Saturday, 14 November 2015

BUAH PENANGKAL RACUN DAN SIHIR



Dari sekian banyak ilmu pengobatan yang disabdakan Nabi (thibbun nabawi), ini merupakan salah satu rahasia yang paling menarik; buah penangkal racun dan sihir.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنِ اصْطَبَحَ كُلَّ يَوْمٍ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً ، لَمْ يَضُرُّهُ سَمٌّ وَلاَ سِحْرٌ ذَلِكَ الْيَوْمَ إِلَى اللَّيْلِ

“Barangsiapa makan beberapa kurma ajwa di setiap pagi hari, maka racun dan sihir tidak akan mendatangkan mudharat kepadanya pada hari itu hingga malam” (HR. Bukhari)

Ya, buah tersebut tidak lain adalah kurma ajwa. Namun tidak otomatis ketika ia dimakan, atas izin Allah ia menjadi penangkal racun dan sihir melainkan ada ketentuan waktu dan jumlahnya. Waktu memakannya adalah pagi hari. Lalu berapa jumlahnya? Pada hadits tersebut disebutkan beberapa. Artinya lebih dari satu. Berapa tepatnya? Hadits yang lain menjelaskan:

مَنِ اصْطَبَحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةٍ لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سَمٌّ وَلاَ سِحْرٌ

“Barangsiapa pagi hari makan tujuh kurma ajwa, maka racun dan sihir tidak akan mendatangkan mudharat baginya pada hari itu” (HR. Bukhari)

Ternyata jumlah kurma ajwa yang dimakan di pagi hari sehingga dapat menghindarkan dari racun dan sihir itu adalah tujuh buah.

Lalu, apa itu kurma ajwa? Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari menjelaskan bahwa yang dimaksud kurma ajwa adalah kurma yang ditanam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di Madinah. Ia merupakan kurma yang paling lembut di Madinah.

Yang juga menjadi batasan dalam kedua hadits tersebut, manfaat kurma ajwa sebagai penangkal disebutkan bahwa waktunya adalah pagi hingga malam. Tidak bersifat mutlak bahwa begitu makan kurma ajwa selalu kebal dari racun dan sihir, melainkan hanya ditangkal mulai pagi itu hingga malam harinya. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/IKB]

Mencukur rambut tidak rata (qoza') dilarang dalam Islam.



Apa itu qoza’? Qoza’ adalah memotong rambut secara tidak rata sehingga sebagian dicukur habis (dibotaki), sebagian lainnya tidak dipotong atau dibiarkan panjang. Di zaman sekarang, banyak model qoza’ terutama dilakukan oleh anak muda. Umumnya qoza’ di masa kini membentuk motif tertentu baik seperti ukiran, suatu lambang, atau hanya garis saja.

Qoza’ ternyata telah dijumpai pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum. Saat itu, qoza’ biasanya dilakukan oleh orang-orang jahiliyah. Sedangkan bagi umat Islam, Rasulullah menegaskan bahwa qoza’ merupakan perbuatan yang dilarang.

عَنْ نَافِعٍ مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ أَنَّهُ سَمِعَ ابْنَ عُمَرَ – رضى الله عنهما – يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَنْهَى عَنِ الْقَزَعِ

Dari Nafi’ Maula Abdullah bahwa ia mendengar Ibnu Umar radhiyallahu anhuma mengatakan: Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melarang qoza’ (HR. Bukhari)

Hadits lain melalui jalur Anas bin Malik juga menegaskan larangan yang sama

عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – نَهَى عَنِ الْقَزَعِ

Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melarang qoza’ (HR. Bukhari)

Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan qoza’ adalah:

يُحْلَقُ بَعْضُ رَأْسِ الصَّبِىِّ وَيُتْرَكُ بَعْضٌ

Mencukur sebagian rambut dan membiarkan sebagian lainnya (HR. Muslim)

Rasulullah juga pernah melihat qoza’ secara langsung lalu beliau melarangnya.

رأَى رسُولُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – صَبِيّاً قَدْ حُلِقَ بَعْضُ شَعْرِ رَأسِهِ وَتُرِكَ بَعْضُهُ ، فَنَهَاهُمْ عَنْ ذَلِكَ ، وقال : احْلِقُوهُ كُلَّهُ ، أَوِ اتْرُكُوهُ كُلَّهُ

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah melihat anak yang dicukur sebagian rambutnya dan dibiarkan sebagian lainnya, maka beliau melarang hal itu dan bersabda: “Cukurlah seluruhnya atau biarkan seluruhnya” (HR. Abu Daud dan An Nasa’i)

Imam Nawawi menjelaskan bahwa para ulama telah sepakat bahwa qoza’ ini hukumnya makruh. Kecuali jika untuk keperluan tertentu seperti bekam atau pengobatan. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/IKB]

Friday, 13 November 2015

Astaghfirullah, Ustadz Artis M Nur Maulana Nyatakan Soal Kepemimpinan tak Usah Bicara Agama


Para pemirsa Muslim pasti mengenal sosok Ustadz M Nur Maulana yang setiap pagi berceramah dalam program Islam itu Indah di sebuah televisi swasta.
Seperti dilansir halaman Fanpage Facebook, Front Pembela Islam – FPI, Ustadz Maulana dalam ceramahnya, pada Senin (9/11/2015), pagi tadi melontarkan sebuah pernyataan yang tidak sepantasnya terucap dari mulut seorang dai.
Saat menyinggung sebuah perkara kepemimpinan, pernyataan Ustadz Maulana justru menabrak syariat Islam.
Ah agamanya beda? kalau kita membahas kepemimpinan tidak usah bicara agama. Kepemimpinan itu tidak berbicara masalah agama. Jadi kau tidak mau naik pesawat kalau pilotnya agama lain? jadi berbicara seperti ini jangan ada black campaign,” tutur Ustadz Maulana dengan lugas.
Menyikapi hal tersebut, laman Fanpage FPI menyampaikan nasihat terbuka tentang haramnya memilih pemimpin kafir.
“Kita ingatkan secara terbuka kepada Ustad artis itu, bahwa memilih pemimpin Non Islam adalah diharamkan oleh Allah SWT:
DALILNYA:
“Janganlah orang-orang mu’min mengambil orang-orang kuff4r menjadi wali/pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).” (QS ALI IMRAN : 28).
” Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS AL MAA-IDAH : 51).
“Adapun orang-orang yang kuffar, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (QS AL ANFAAL : 73).
Semoga kritik dan nasihat dari FPI tersebut didengar Ustadz Maulana dan ia segera bertaubat dari kesalahannya. [AW]
Link Video:

Thursday, 12 November 2015

Suami-Istri Tidak Boleh Meninggalkan Hubungan. Mengapa?


SEORANG Muslim hendaknya tidak meninggalkan berhubungan suami istri . Sebagaimana sumur, apabila airnya tidak diambil, rnaka airnya akan sirna/lenyap dengan sendirinya.
Muhammad bin Zakariya berkata: “Barangsiapa meninggalkan hubungan dalam jangka waktu yang sangat lama, kekuatan otot-ototnya akan melemah, salurannya akan tersumbat, dan organ intimnya akan mengerut.”
la mengatakan: “Aku menjumpai sekelompok orang meninggalkan perkara ini dalam rangka menjalankan taqasysyuf (kehidupan yang meninggalkan kesenangan duniawi seperti hubungan suami istri yang merupakan kesenangan duniawi yang tertinggi). Maka dinginlah badan-badan mereka, gerakan mereka menjadi sulit/lamban, dan pada mereka akan muncul rasa sedih tanpa sebab, dan pada akhirnya melemahlah syahwat mereka.”
Dan di antara manfaat hubungan adalah:
1. Tertunduknya pandangan.
2. Menahan diri.
3. Kemampuan untuk menjaga kehormatan dari perkara yang diharamkan.
Dan perkara di atas juga didapati oleh wanita. Maka berhubungan itu bermanfaat bagi dirinya di dunia dan akhirat, dan bermanfaat pula bagi wanita. Oleh karena itu Rasulullah صلي الله عليه وسلم sangatlah menyukai perkara ini, sebagaimana dalam sabdanya:
حُبِّبَ إِلَيَّ مِنَ الدُنْيَا النِّسَاءُ وَالطِّيْبُ
“Dijadikan kecintaan bagiku dari dunia kalian: para wanita dan wewangian.” (Diriwayatkan oleh Ahmad (3/128,199,285), An-Nasai (7/61) dalam ‘Isyratun Nisa’, Bab: Hubbun Nisa’, dari hadits Anas bin Malik, dan sanadnya hasan, dishahihkan oleh Al-Hakim)
Dan dalam Az-Zuhd karya Al-lmam Ahmad, di dalam hadits tersebut ada sedikit tambahan, yaitu:
أَصْبِرَ عَنِ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ وَلاَ أَصْبِرُ عَنْهُنَّ
“Aku bisa sabar dari makan dan minum, akan tetapi aku tidak bisa sabar dari mereka (para wanita).”
Dan beliau menganjurkan umatnya untuk menikah melalui sabdanya:
تَزَوَّجُوْا الْوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ، فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ
“Menikahlah kalian, sesungguhnya aku akan berbangga dengan banyaknya jumlah kalian di hadapan umat-umat. ” (Hadits shahih, diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dengan lafadz ini di dalam Syu’abul Iman dari hadits Abu Umamah. Dan diriwayatkan oleh Abu Dawud (2050) dan An-Nasa’i (6/65j66) dari hadits Ma’qil bin Yasar secara marfu’ dengan lafadz (yang artinya): “Nikahilah wanita yang penyayang dan subur, sesungguhnya aku akan berbangga dengan banyaknya kalian di hadapan umat.” Sanadnya hasan. Dan hadits ini mempunyai syahid dari hadits Anas bin Malik, diriwayatkan oleh Ahmad (3/158,245) dan sanadnya hasan, dan dishahihkan oleh lbnu Hibban (1228) []
Sumber: Ibnu Qayyim pada Kitab Za’adul  Maad fi Hadyi Kharil ‘Ibaad Juz 4