Wednesday, 11 November 2015

ADA PEREMPUAN MENJADI NAMANYA HADASARI


Belakangan ini laman media sosial dibuat gempar sejak kemunculan nabi baru. Seorang perempuan paruh baya yang mengaku dirinya adalah nabi. Namanya Hadasari.
Di atas kertas putih ia menuliskan tentang pemberitaan kenabiaannya.
“Ini pemberitaan kenabian Hidasari Nabiyulla Putri Makota Raja Gowa”
Tulisan tersebut di tulis dengan tulisan tangan alias memakai bolpen, dengan ejaan yang acakadut. Lalu bawahnya baru dengan ketikan komputer.
Berikut salinannya:

 

Terang ulah nabi “alay” itu mengundang beragam komentar.
“Boleh dong minta nomor hp-nya, di rumah saya lagi butuh pembantu. Mau terkenal harus ngaku -ngaku pakai nabi segala masih cetek tuh otaknya ataupun nggak punya otak,” tulis Rama Kamal Rega.
“Salah satu tanda akhir zaman adalah ada orang yang mengaku dirinya nabi, padahal sudah jelas diterangkan bahwa nabi dan rasul terakhir ialah Nabi Muhammad saw, tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya jika memang ada dia yang pantes mendapat gelar Al-kadzab(seorang pendusta) yang membawa ajaran sesat dan menyesatkan!” ucap Edi Ali.

MenangkisJerawat dengan Bahan Alami Ini

 
Jerawat pada wajah memang mengganggu penampilan, untuk mencegahnya ternyata tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam cukup menggunakan oregano atau daun pepaya.
Dream - Jerawat pada wajah memang mengganggu penampilan. Untuk mencegahnya ternyata tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam.
Bahan alami berikut ini dapat membantu meminimalisir munculnya jerawat seperti dikutip dari Allwomenstalk, Rabu 7 Oktober 2015.
1. Oregano
Bahan alami yang satu ini menjadi rahasia kelezatan pasta dan pizza yang sering digunakan di negara Amerika dan Eropa. Di Indonesia sendiri sudah banyak supermarket yang menjual oregano sehingga tidak perlu khawatir untuk mendapatkannya.
Oregano bermanfaat untuk mengurangi jerawat yang ada pada kulit wajah atau beberapa tempat lainnya seperti punggung ataupun di bagian leher. Gunakan oregano sebagai obat luar dengan menaburkannya pada makanan atau dicampurkan ke dalam makanan. Selain untuk mengurangi jerawat, oregano juga dapat melancarkan pencernaan.
2. Daun Pepaya
Rasa pahit dari daun pepaya dipercaya dapat membantu mencuci darah yang kotor. Dengan demikian dapat membantu mengurangi jerawat yang ada, konsumsi daun pepaya yang direbus beberapa kali dalam seminggu.
Dengan mengonsumsi daun pepaya secara rutin membuat kulit menjadi bersih, sehat dan halus.
3. Daun Mint
Daun mint memiliki kandungan klorofil yang dapat mengatasi inflamasi atau peradangan pada kulit. Selain itu juga dapat meredakan stres pada kulit. Gunakan daun mint sebagai minuman seduh, konsumsi dalam keadaan hangat. Atau bisa juga digunakan sebagai masker wajah disertai dengan krim wajah khusus jerawat.
4. Aloe Vera
Vitamin E yang terdapat dalam aloe vera membantu kulit untuk perbaikan jaringan yang rusak dan membuat kulit menjadi halus dan sehat. Kandungan anti bakteri pada aloe vera juga bermanfaat sebagai penangkal peradangan jerawat.

Tuesday, 10 November 2015

Penghina Agama Islam di Sosial Media itu Berhasil Ditangkap



Team Mualaf Center Yogyakarta melaporkan melalui fanpage Komunitas Mualaf Jogja mengenai ditangkapnya penghina agama Islam di sosial media. Hal itu bermula dengan pelaku yang mengupload gambar babi sambil menggigit Mushaf Al Quran. Disebutkan setelah dilacak, diketahui kalau gambar tersebut awalnya diunggah di akun Facebook akbar dan stefanus di sebuah grup facebook kota Magelang.
“Alhamdulillah malam hari tadi tanggal 8 November 2015 pelaku sudah tertangkap dan hari ini tanggal 9 November 2015, Laskar FJI dan beberapa ormas islam yang juga dihadiri perwakilan Mualaf Center Magelang mendatangi Polres Magelang,” tulis keterangan di fanpage pada Senin (9/11/2015)
“Àlhamdulillah sudah ketangkap. Kami sebagai muslim mengharap kepada pihak aparat dan pihak yg terkait agar hendaknya memberikan sanksi yg sesuai dengan undang yg berlaku khususnya hukum sesuai dgn syareat,” tulis netizen Rangga mennggapi berita ini.

Inilo penampilan Ayana ( Mantan ketika berhijab girlband asal Korea ) berhijab


Penampilan Ayana Moon yang kini berhijab mengguncang internet. Mantan anggota girlband asal Korea adalah mualaf dan kini sedang ramai menjadi bahan pembicaraaan di internet. Kehebohan itu bermula ketika foto-foto dirinya yang mengenakan hijab diunggah ke akun Instagram @xolovelyayana.
Banyak foto yang diunggahnya di akun social media tersebut. Saat ini gadis yang lahir 28 Desember 1995 itu tengah sekolah di Malaysia. Ayana Moon mulai masuk Islam ketika masih sekolah SMA di Korea.
Dilansir dari emirates247, pada Sabtu (7/11/2015), Ayana Moon adalah satu-satunya muslim di keluarganya. Walau demikian, dia merasa bahagia dan bangga dengan statusnya sebagai muslimah. Di Korea sendiri ada sekitar 1 persen pemeluk agama Islam, dari sekitar 50 juta penduduk negara itu.

Raja Salman Sudah Jadi Orang Terkuat di Timur Tengah


Majalah bisnis Forbes telah merilis daftar nama-nama orang terkuat di tahun 2015. Dalam rilis yang dikeluarkannya, Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud menempati posisi teratas sebagai orang terkuat di wilayah Timur Tengah.
Penunjukan Raja Salman sebagai orang terkuat di kawasan Timur Tengah bukanlah hal yang mengejutkan. Pasalnya, meskipun baru diangkat menjadi Raja Arab Saudi sembilan bulan silam, banyak kebijakan berani yang telah diambil olehnya, demikian seperti dikutip dari alyaum, Jumat (6/11/2015).
Diantara kebijakan yang diambil oleh Raja Salman adalah penguatan kerjasama dalam berbagai bidang dengan negara Turki pimpinan Tayyip Recep Erdogan. Dua figur ini kemudian banyak sekali dibenci oleh orang-orang liberal dan sekuler.
Selain itu, kebijakan lainnya yang dianggap berani  adalah ketika Raja Salman mengeluarkan keputusan untuk mendirikan aliansi  negara-negara Arab guna memerangi kelompok syiah di Yaman.
Adapun secara internasional, Raja Salman menduduki peringkat ke 14 dalam daftar orang terkuat di dunia. Presiden Rusia, Vladimir Putin menempati posisi pertama mengungguli presiden Amerika Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel.

KELAKUAN DENSUS 88


 Setelah menculik tiga (3) aktivis Islam Kota Solo bernama Ibadurrahman, Yus Karman dan Sugiyanto didaerah Mojo Semanggi Pasar Kliwon Solo Jawa Tengah (Jateng) pada Rabu (12/8/2015) siang, Densus 88 Antiteror Mabes Polri langsung melakukan penggeledahan disejumlah lokasi di Kota Solo.

Pada Rabu sore, Densus 88 beserta jajaran aparat Polresta Solo melakukan penggeledahan di rumah milik Sugiyanto di Kampung Losari RT 5/RW 3, Semanggi. Sejumlah benda yang dianggap barang bukti diamankan oleh Densus 88 dan aparat kepolisian setelah penggeledahan dilakukan.

Selain rumah, Densus 88 juga menggeledah kandang kambing milik Sugiyanto dan mushala At-Taubah yang berada tidak jauh dari rumah Sugiyanto. Setidaknya, aparat membawa dua tas plastik dan satu kardus dari dua lokasi penggeledahan tersebut.

Tak cukup sampai disitu, Densus 88 dan aparat Polresta Solo kembali melakukan aksinya pada Kamis (13/8/2015) pagi. Kali ini yang menjadi target penggeledahan Densus 88 adalah counter HP dan Masjid Al Basyir di Kampung Sawahan, Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo.

Namun, perilaku biadab dan tidak beradab kembali ditunjukkan oleh Densus 88. Menurut penuturan sejumlah warga kepada kontributor Manjanik.com, tim berlogo burung hantu itu tidak melepas sepatunya ketika memasuki masjid.

“Tadi Densus 88 masuk ke Masjid Basyir dan sepatunya tidak dilepas. Didepan masjid mereka juga bicara kotor dan misuh-misuh,” kata salah satu warga yang tidak mau disebut identitasnya tersebut.

Dalam penggeledahan Kamis pagi tadi, aparat kepolisian mengerahkan dua unit truk pasukan Brimob, satu mobil penjinak bahan peledak, dan dua tim laboratorium forensik ke lokasi penggeledahan.

Penggeledahan itu dikawal ketat aparat bersenjata lengkap, dan mendapat perhatian dari warga sekitar. Polisi pun menutup akses jalan ke lokasi tersebut, dan tidak mengizinkan warga untuk mendekat. [GA/Nurudin]

Air Mani Itu Suci Lho


Mani atau cairan semen adalah cairan yang keluar ketika mimpi basah atau berhubungan intim. Ciri-ciri mani adalah warnanya keruh, memiliki bau yang khas, keluar dengan syahwat, keluar dengan memancar dan membuat lemas. Bedanya madzi dan mani, madzi adalah cairan tipis dan putih, keluar tanpa syahwat, tanpa memancar, tidak membuat lemas dan keluar ketika muqoddimah hubungan intim. Madzi itu najis, sedangkan mengenai status mani apakah najis ataukah suci terdapat perselisihan di kalangan ulama.
Ada yang mengatakan bahwa mani itu najis seperti Abu Hanifah, Imam Malik dan Imam Ahmad dalam salah satu pendapatnya.[1]
Dalil ulama yang menyatakan bahwa mani itu najis adalah riwayat dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَغْسِلُ الْمَنِىَّ ثُمَّ يَخْرُجُ إِلَى الصَّلاَةِ فِى ذَلِكَ الثَّوْبِ وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَى أَثَرِ الْغَسْلِ فِيهِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mencuci bekas mani (pada pakaiannya) kemudian beliau keluar untuk melaksanakan shalat dengan pakaian tersebut. Aku pun melihat pada pakaian beliau bekas dari mani yang dicuci tadi.”[2]
Sedangkan ulama lainnya menganggap bahwa mani itu suci. Ulama yang berpendapat seperti ini adalah para pakar hadits, Imam Asy Syafi’i, Daud Azh Zhohiri, dan salah satu pendapat Imam Ahmad.[3] Dalil yang mendukung pendapat kedua ini adalah dalil yang menunjukkan bahwa ‘Aisyah pernah mengerik pakaian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terkena mani. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan,
كُنْتُ أَفْرُكُهُ مِنْ ثَوْبِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه
“Aku pernah mengerik mani tersebut dari pakaian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”[4]
Dalam lafazh lainnya, dari ‘Alqomah dan Al Aswad, mereka mengatakan,
أَنَّ رَجُلاً نَزَلَ بِعَائِشَةَ فَأَصْبَحَ يَغْسِلُ ثَوْبَهُ فَقَالَتْ عَائِشَةُ إِنَّمَا كَانَ يُجْزِئُكَ إِنْ رَأَيْتَهُ أَنْ تَغْسِلَ مَكَانَهُ فَإِنْ لَمْ تَرَ نَضَحْتَ حَوْلَهُ وَلَقَدْ رَأَيْتُنِى أَفْرُكُهُ مِنْ ثَوْبِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَرْكًا فَيُصَلِّى فِيهِ.
“Ada seorang pria menemui ‘Aisyah dan di pagi hari ia telah mencuci pakaiannya (yang terkena mani). Kemudian ‘Aisyah mengatakan, “Cukup bagimu jika engkau melihat ada mani, engkau cuci bagian yang terkena mani. Jika engkau tidak melihatnya, maka percikilah daerah di sekitar bagian tersebut. Sungguh aku sendiri pernah mengerik mani dari pakaian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau shalat dengan pakaian tersebut.”[5]
Penulis Kifayatul Akhyar, Taqiyuddin Abu Bakr Ad Dimaysqi rahimahullah mengatakan, “Seandainya mani itu najis, maka tidak cukup hanya dikerik (dengan kuku) sebagaimana darah (haidh) dan lainnya. Sedangkan riwayat yang menyatakan bahwa mani tersebut dibersihkan dengan dicuci, maka ini hanya menunjukkan anjuran dan pilihan dalam mensucikan mani tersebut. Inilah cara mengkompromikan dua dalil di atas. Dan menurut ulama Syafi’iyah, hal ini berlaku untuk mani yang ada pada pria maupun wanita, tidak ada beda antara keduanya.”[6]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan, “Sudah maklum bahwa para sahabat pasti pernah mengalami mimpi basah di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pasti pula mani tersebut mengenai badan dan pakaian salah seorang di antara mereka. Ini semua sudah diketahui secara pasti. Seandainya mani itu najis, maka tentu wajib bagi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan mereka untuk menghilangkan mani tersebut dari badan dan pakaian mereka sebagaimana halnya perintah beliau untuk beristinja’ (membersihkan diri selepas buang air), begitu pula sebagaimana beliau memerintahkan untuk mencuci darah haidh dari pakaian, bahkan terkena mani lebih sering terjadi daripada haidh. Sudah maklum pula bahwa tidak ada seorang pun yang menukil kalau Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam memerintahkan salah seorang sahabat untuk mencuci mani yang mengenai badan atau pakaiannya. Dari sini, diketahui dengan yakin bahwa mencuci mani tersebut tidaklah wajib bagi para sahabat. Inilah penjelasan yang gamblang bagi yang ingin merenungkannya.”[7]
Yang dimaksud dengan mengerik di sini adalah menggosok dengan menggunakan kuku atau pengerik lainnya.[8] Seseorang bisa membersihkan badan atau pakaian yang terkena mani dengan cara mengerik jika mani tersebut dalam keadaan kering. Dan jika hanya dikerik masih banyak tersisa, maka lebih baik dengan dicuci.[9]
Ringkasnya, mani itu suci. Inilah pendapat yang lebih kuat.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal