Thursday, 22 October 2015

HALO PAK JOKOWI "Mau Tahu Rasanya Azab Asap, Pak Presiden?"


(Ditulis oleh Afni Zulkifli di akun Facebooknya pada Selasa tengah malam 20 Oktober 2015)
Malam ini jelang berganti hari, pukul 23.15 WIB (20/10), asap menyerbu hingga ke kamar tidur. Seperti biasa, terbatuk-batuk karena tersedak asap. Untuk sedulur se Indonesia Raya yang tak berada di daerah bencana, mau tahu rasanya siksa azab asap? Kira-kira, beginilah deskripsi rasanya:
Saat dihirup, terasa ada serbuk-serbuk sisa kebakaran menusuk hidung. Pedas!
Lalu partikelnya terasa mengisi rongga paru-paru dengan kasar. Berat saat dihirup, lebih berat saat dilepas. Panas!
Sekali tarikan nafas (menghirup dan menghembuskannya kembali), butuh waktu beberapa detik. Harus perlahan,pelan-pelan, jika tak ingin dada terasa ditekan. Sesak Nafas..!!!
Dan itu saya rasakan di usia 30 tahun. Dan itu saya rasakan di kamar ber-AC.
Bagaimana dengan para bayi yang baru lahir? Bagaimana dengan para balita yang membutuhkan udara bersih untuk otak dan paru-paru mereka? Bagaimana dengan para lansia yang kerja jantungnya sudah melemah? Bagaimana dengan rakyat jelata yang tak punya AC di rumah mereka? Bagaimana dengan Putri kecil saya Hanina? Sebagai seorang Ibu, saya sudah berupaya sekuat tenaga mengipas-ngipas di dekat hidungnya, berharap udara berbahaya tak dihirupnya saat tidur. Tapi Hanina butuh bernafas. Udara berkualitas berbahaya itu, satu-satunya cara agar putri kecil saya tetap bernyawa.
Ada video balita kejang-kejang dan muntah-muntah, digotong oleh Ibunya yang begitu panik luar biasa. Itu video NYATA BUKAN REKAYASA di daerah Palangkaraya. Kabarnya di sana tingkat ISPU sudah melebihi 3.700. Padahal ISPU level berbahaya ada di angka 300. Silahkan bayangkan bagaimana rasanya udara tercemar asap dengan tingkat polutan di angka 3.700..!
Riau pernah disebut kepala BNPB menyentuh level 900 saja sudah sesak, apalagi sampai di level 3.700.
Neraka seperti apa yang sedang dipertontonkan para penguasa dan pengusaha serakah perusak alam di negeri ini...?!?
Para balita bertumbangan menghuni bilik-bilik rumah sakit. Tubuh-tubuh mungil nan ringkih yang tak mengerti tentang hutan alam berubah jadi lahan sawit itu, harus sekarat setelah menghirup udara berkualitas berbahaya. Bukan sehari dua mereka bertahan, tapi sudah berbulan-bulan lamanya.
Andai kami para Ibu berteriak dan mencaci maki pemerintah yang kalian cintai, tolong maklumi. Ini soal HAK bernafas yang diberikan gratis oleh Tuhan dan DIRAMPAS PAKSA oleh tangan-tangan manusia serakah. Ini bencana yang harusnya bisa dihindari. Kami LAYAK dan SANGAT PANTAS UNTUK MARAH....!!!
Korban terpapar asap di Riau (data terbaru) sudah mencapai 77.665 orang. Helloooooo Indonesia, itu angka-angka berasal dari manusia semua. Mau berapa kuburan lagi yang harus digali, untuk disebut bahwa bencana asap tahun ini sudah menjadi sebuah TRAGEDI....?!? (*)


Fungsi & Cara Mengaktifkan Otak Kiri Agar Optimal Baca Selengkapnya di: http://dayaingatotak.com/blog/otak/fungsi-cara-mengaktifkan-otak-kiri-agar-optimal.html

Fungsi kiri

Otak kiri sendiri merupakan salah satu bagian yang ada pada otak dan memiliki beberapa fungsi penting bagi manusia itu sendiri, diantaranya adalah untuk mengatur kemampuan dari pemahaman atau penalaran dari bahasa, tulisan, cara berhitung, dan logika seseorang. Daya ingat yang tersimpan didalam otak kiri ini sendiri bersifaf pendek atau shot term memory.
Dan jika otak kiri anda mengalami kerusakan maka bisa mengganggu beberapa fungsi lain, yaitu seperti cara untuk berbicara dengan baik dan benar, berbahasa, dan cara untuk menghitung seperti dalam pelajaran matematika. Dan tentu saja fungsi dari otak kiri ini sangat vital sekali untuk kehidupan mereka agar berjalan secara optimal dan maksimal.
Oleh karena itu kita perlu untuk mempertahankan kapasitas otak kiri milik kita, seperti bermain puzzle, atau belajar bebagai macam jenis bahasa-bahasa baru yang asing untuk kita dan biasanya otak kiri ini cenderung lebih banyak digunakan oleh para orang dewasa dengan persentase sekitar 44,2 %, sedangkan mereka terbiasa untuk menggunakan otak kanannya hanya sebesar 28,3 %, serta 27,4 % untuk terbiasa menggguankan otak tengah.
Dan jika anda lebih sering untuk menggunakan otak kanan anda, berikut kami akan memberikan beberapa tips atau cara mengaktifkan otak kiri.

Tips dan cara mengaktifkan otak kiri

Dan berikut adalah beberapa dari cara mengaktifkan otak kiri yang bisa anda coba dan lakukan, pertama anda sering menganalisis masalah-masalah yang sering anda temui atau terjadi didalam kehidupan sehari-hari anda tersebut. Lalu anda juga bisa membuat pola hidup anda lebih teratur dan rapih lagi, dengan cara melakukan segala hal yang anda kerjakan tepat waktu.
Selanjutnya anda juga bisa memperlajari cara kerja dari alat-alat yang sering anda pakai atau gunakan sehari-hari, seperti kendaraan, handphone, televisi, dan sebagainya. Jika anda sering menulis dengan menggunakan tangan kanan, cobalah untuk belajar menulis dengan menggunakan tangan kiri milik anda tersebut.
Lakukanlah senam yang ringan secara menyilang setiap harinya, belajar menulis atau mengambar dengan menggunakan 2 buah tangan secara bersamaan. Dan ada baikknya otak kanan dan kiri anda digunakan secara seimbang.

Karakter dari otak kiri

Bagi mereka yang didalam kehidupan sehari-harinya yang suka menggunakan otak kiri dalam menjalankan setiap aktivitas atau kegiatan mereka, maka karakter dari orang tersebut adalah, rapi, seriu,s rumit, terlalu berhati-harti setiap mengambil keputusan, mudah sekali untuk ditebak, lebih mempercayai fakta, dan cenderung lebih serius dalam menghadapi segala hal yang terjadi didalam hidupnya.
Oleh karena itu keseimbangan otak kanan dan kiri sebenarnya sangat diperlukan dan penting sekali, sebab si otak kiri secara akdemis lebih menonjol sedangkan dalam kehidupan sosiaolatau cara pergaulan otak kanan lebih berperan aktiv. Dan fungsi otak kanan dan kiri ini saling menyatu dan berhubungan satu sama lain.

Makanan yang baik untuk mengembangkan otak

Dan ada beberapa dari jenis makanan yang bisa untuk anda konsumsi agar bisa untuk mengembangkan fungsi otak anda agar berjalan secara maksimal dan optimal, beberapa dari jenis makanan yang bisa untuk anda konsumsi tersebut diantara lain yaitu makanan yang banyak mengandung lemak, karbohidrat serta protein, seperti roti yang diolesi kream keju, yang bisa anda konsumsi setiap pagi saat tengah sarapan.
Daging sapi dan kuning telur, juga sangat baik sekali untuk bisa membuat otak berfikir lebih cepat dan menjadi cerdas serta merupakan salah satu cara mengaktifkan otak kiri anda.



** Cara Mengajarkan Anak Menghafal Al Qur’an Sejak Dini **

Mempunyai anak yang bisa mengahafal Alqur'an pasti orang tua bangga.
seperti di vidio ini
Berikut ini cara mengajarkan hafalan dimulai dari usia balita:
1. Bayi (0-2 tahun)
-Bacakan Al Qur’an dari surat Al fatihah
-Tiap hari 4 kali waktu (pagi, siang, sore, malam)
-Tiap 1 waktu satu surat diulang 3x
-Setelah hari ke-5 ganti surat An Naas dengan metode yang sama
-Tiap 1 waktu surat yg lain-lain diulang 1×2
2. Diatas 2 tahun
-Metode sama denga teknik pengajaran bayi.
-Jika kemampuan mengucapkan kurang, maka tambah waktu menghafalnya, mis dari 5 hari menjadi 7 hari
-Sering dengarkan murattal
3. Diatas 4 tahun
-Mulai atur konsentrasi dan waktu untuk menghafal serius
-Ajari muraja’ah sendiri
-Ajari menghafal sendiri
-Selalu dimotivasi supaya semagat selalu terjaga
-Waktumenghafal 3-4x perhari
Bantu LIKE dan SHARE, kami doakan semoga putra putri anda menjadi anak yg Sholeh, Ahli Qur'an dan Cerdas.
Doa untuk kita semua:
Allaahummaj’alna fii ahli Qur’an , Allaahumma baarik fi auladina wa dzurriiyatina bil Qur’an, Allaahummarzuqna istiqomah fi tilawatil wa hifzil Qur’an… wa adhilna fi jannati fi Qur’an…
Aamiin Allaahumma Aamiin

Tanpa Semangat Jihad, Kemerdekaan Indonesia Tak Akan Pernah Terwujud. Pidato Jokowi dalam hari Santri



Pemerintah Indonesia akhirnya menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan tersebut berdasarkan atas Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015.
Alasan utama ditetapkanya tanggal 22 Oktober sebagai hari santri menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah untuk meneladani semangat jihad keindonesiaan para pendahulu.
Semangat kebangsaan, cinta Tanah Air, rela berkorban untuk bangsa dan negara,” ujar Presiden Jokowi saat Deklarasi Hari Santri Nasional di Masjid Istiqlal, ujar Jokowi sebagaimana dilansir sindonews, Kamis (22/10/2015).
Lebih lanjut Jokowi mengungkapkan bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia, tidak akan pernah terwujud apabila tidak ada semangat jihad keindonesiaan, semangat jihad kebangsaan atau semangat jihad untuk kemerdekaan dan kemajuan Indonesia yang hidup di dada setiap elemen bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengungkapkan bahwa sejarah mencatat para santri mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan tersebut.
Para santri dengan caranya masing-masing bergabung dengan seluruh elemen bangsa yang lain melawan penjajah, menyusun kekuatan di daerah-daerah terpencil, mengatur strategi dan mengajarkan kesadaran tentang arti kemerdekaan.” ujar Jokowi dihadapan para santri.
Para tokoh santri yang dianggapnya ikut menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, di antaranya KH Hasyim As’yari (Nahdlatul Ulama), KH Ahmmad Dahlan (Muhammadiyah), A Hassan (Persis), Ahmad Soorhati (Al-Irsyad) dan Mas Abdul Rahman (Matlaul Anwar).
Penetapan tanggal 22 Oktober sebagai hari santri nasional dengan terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015. Keppres itu ditandatangani Presiden Jokowi pada 15 Oktober 2015.

PERINGATAN HARI SANTRI DIHIASI GAMBAR KIYAI HASYIM ASY'ARI TANPA JENGGOT

Dalam peringantan hari santri yang telah ditetapak oleh presiden Jokowi ada suatu pemandangan yang aneh. kalau biasanya dirumah-rumah warga NU ada gambar Kiyai Hasyim Asyari yang berjenggot. namun pada acara hari santri ini gambar Kiyai Hasyim Asyari tanpa jenggo. pemandangan aneh ini menari perhatian banyak pihak
termasuk cicit Kiyai Hasyim Ipang Wahid mempertanyakan perihal hilangnya jenggot Sang Buyut.
Masya Allah…Mbah buyutku jenggotnya kemana? Teganya…” tulis Ipang Wahid melalui akun Facebook pribadinya
Senada dengan Ipang, situs nugarislurus.com juga mempertanyakan perihal jenggot Kiyai Hasyim dengan postingan berjudul : “Peringatan Hari Santri: Foto Jenggot Mbah Hasyim Asy’ari Dipotong?

Wednesday, 21 October 2015

ANDA MUSLIMAH ?, INGIN CANTIK ?. INI 20 RAHASIA KECANTIKAN MUSLIMAH


Kecantikan dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis; inner beauty dan outer beauty. Inner beauty merupakan kecantikan yang terpancar dari dalam diri. Setiap muslimah bisa memiliki inner beauty yang mempesona. Ini rahasianya:
  1. Sumber aura kecantikannya adalah iman
  2. Sunblocknya adalah ketaatan
  3. Bedaknya adalah air wudhu
  4. Celak matanya adalah ghodul bashar
  5. Perona matanya adalah syukur yang memancar dalam binar mata
  6. Perona pipinya adalah rasa malu
  7. Lipstiknya adalah kejujuran dan kata-kata mulia
  8. Pelembab bibirnya adalah dzikir dan tilawah Quran
  9. Pakaiannya adalah taqwa
  10. Penghias rambutnya adalah jilbab yang terulur hingga dada
  11. Pelembab kulitnya adalah zuhud
  12. Cincinnya adalah qanaah
  13. Kalungnya adalah lapang dada
  14. Gelangnya adalah kesabaran
  15. Antingnya adalah tawadhu’
  16. Mahkotanya adalah hafalan Qur’an
  17. Alas kakinya adalah mujahadah
  18. Bangun pagi dan shalat tahajud membuat tubuhnya sehat dan bugar
  19. Sedekah dan puasa membuat jiwanya terbebas dari tekanan
  20. Tadabur dan tafakur membuat pikirannya cerah cemerlang
Siapa saja muslimah yang menghias diri dengan 20 rahasia ini, niscaya ia akan memiliki kecantikan alami. Kecantikan yang memancar dari dalam diri. Kecantikan yang hakiki. Kecantikan yang sejati. Itulah inner beauty.

WAJIBKAH SUAMI MEMUASKAN ISTRI KETIKA BERHUBUNGAN ?


Dalam Islam, di antara tujuan pernikahan adalah membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar Rum:21)
Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa makna sakinah ada tiga: lita’tafu (saling mengikat hati), tamilu ‘ilaiha (condong kepadanya) dan tadma’inu biha (merasa tenang dengannya). Seringkali sakinah disederhanakan dengan makna ketenangan. Salah satunya, tenang karena syahwat telah tersalurkan secara halal. Dan ketenangan itu tak bisa dicapai kecuali melalui pernikahan.
Dalam rangka mencapai ketenangan seperti ini, suami istri perlu sama-sama terpuaskan. Dan memang suami istri sama-sama memiliki hak yang sama untuk mendapatkannya.
Sebagaimana kaidah umum hak dan kewajiban berumah tangga sebagaimana firmanNya:

وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ

“Istri memiliki hak (yang harus dipenuhi suami) sebagaimana kewajiban yang harus ia penuhi untuk suaminya, dengan baik (dalam batas wajar).” (Q.S. Al Baqarah: 228)
Jadi dalam berhubunganpun, suami istri harus menjadikan asas ini sebagai pedoman. Saling memenuhi hak pasangan, saling bekerja sama dan saling menolong. Suami tidak boleh egois, asalkan ia puas, lalu tidak peduli dengan pasangannya.
Suami yang tidak memenuhi hak istrinya dalam hal kepuasan ini, meskipun karena ibadah, ia tidak diperbolehkan. Sebab istrinya memiliki hak atasnya. Sebagaimana yang pernah dialami oleh Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu.

آخَى النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – بَيْنَ سَلْمَانَ ، وَأَبِى الدَّرْدَاءِ ، فَزَارَ سَلْمَانُ أَبَا الدَّرْدَاءِ ، فَرَأَى أُمَّ الدَّرْدَاءِ مُتَبَذِّلَةً . فَقَالَ لَهَا مَا شَأْنُكِ قَالَتْ أَخُوكَ أَبُو الدَّرْدَاءِ لَيْسَ لَهُ حَاجَةٌ فِى الدُّنْيَا . فَجَاءَ أَبُو الدَّرْدَاءِ ، فَصَنَعَ لَهُ طَعَامًا . فَقَالَ كُلْ . قَالَ فَإِنِّى صَائِمٌ . قَالَ مَا أَنَا بِآكِلٍ حَتَّى تَأْكُلَ . قَالَ فَأَكَلَ . فَلَمَّا كَانَ اللَّيْلُ ذَهَبَ أَبُو الدَّرْدَاءِ يَقُومُ . قَالَ نَمْ . فَنَامَ ، ثُمَّ ذَهَبَ يَقُومُ . فَقَالَ نَمْ . فَلَمَّا كَانَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ قَالَ سَلْمَانُ قُمِ الآنَ . فَصَلَّيَا ، فَقَالَ لَهُ سَلْمَانُ إِنَّ لِرَبِّكَ عَلَيْكَ حَقًّا ، وَلِنَفْسِكَ عَلَيْكَ حَقًّا ، وَلأَهْلِكَ عَلَيْكَ حَقًّا ، فَأَعْطِ كُلَّ ذِى حَقٍّ حَقَّهُ . فَأَتَى النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ ، فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم –صَدَقَ سَلْمَانُ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mempersaudarakan Salman dan Abu Darda’. Suatu hari Salman mengunjungi Abu Darda’. Ketika itu Salman melihat istri Abu Darda’ yakni Ummu Darda’ dalam kondisi kurang baik. Salman pun bertanya kepada Ummu Darda, “Kenapa keadaanmu seperti ini?” Ia menjawab, “Saudaramu, Abu Darda’, seakan-akan tidak lagi mempedulikan dunia.” Abu Darda’ kemudian datang. Salman pun membuatkan makanan untuk Abu Darda’. Salman berkata, “Makanlah”. Abu Darda’ menjawab, “Maaf, saya sedang puasa.” Salman pun berkata, “Aku pun tidak akan makan sampai engkau makan.” Lantas Abu Darda’ memakan makanan tersebut.
Ketika malam hari tiba, Abu Darda’ pergi melaksanakan shalat malam. Melihat itu, Salman mengatakan, “Tidurlah”. Abu Darda’ pun tidur. Namun kemudian ia pergi lagi untuk shalat. Kemudian Salman berkata lagi, “Tidurlah”. Ketika sudah sampai akhir malam, Salman berkata, “Mari kita berdua shalat.” Lantas Salman berkata lagi pada Abu Darda’, “Sesungguhnya engkau memiliki kewajiban kepada Rabbmu. Engkau juga memiliki kewajiban terhadap dirimu sendiri dan engkau pun punya kewajiban pada keluargamu (melayani istri). Maka tunaikanlah kewajiban-kewajiban itu secara proporsional.” Abu Darda’ lantas mengadukan Salman pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas beliau bersabda, “Salman itu benar” (HR. Bukhari)
Dalam riwayat yang lain disebutkan lebih teknis.
“Jika seseorang di antara kamu berhubungan dengan istrinya, hendaklah ia lakukan dengan penuh kesungguhan. Jika ia menyelesaikan kebutuhannya sebelum istrinya mendapatkan kepuasan, maka janganlah ia buru-buru mencabut hingga istrinya mendapatkan kepuasannya juga.” (HR. Abdur Razaq dan Abu Ya’la, dari Anas)
Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad dan Ibnu Taimiyah berpendapat, suami wajib menggauli istrinya sesuai dengan kemampuan suami dan kecukupan istri.
Sedangkan Ibnul Qayyim Al Jauziyah mengutip pendapat para gurunya yang menguatkan pendapat bahwa suami harus memuaskan istrinya ketika berhubungan, jika memungkinkan, sebagaimana dia wajib memuaskannya dalam memberi makan.
Adapun jika suami sakit atau secara medis terhalang dari kemampuan memenuhi hal itu, maka penyelesaiannya dikembalikan kepada keridhaan masing-masing. Sebab pada dasarnya, pernikahan adalah ikatan yang dibentuk atas dasar keridhaan. Pun ketika ada masalah dalam rumah tangga, hendaknya saling ridha menjadi solusinya. Wallahu a’lam bish shawab.