Bismillah.
Insyaallah akan segera berdiri pondok pesantren tahfidzul qur'an Al Wasathiyah di desa Kenongomulyo, Kec. Nguntoronadi, Kab. Magetan Jawa Timur. yang pada saat ini dalam rangka pembebasan tanah dan bangunan.
Oleh karena itu pengurus Yayasan Islam Al Wasathiyah yang menaungi Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Al Wasathiyah memberi kesempatan kepada para dermawan untuk berpartisipasi dalam pembebasan tanah untuk pondok tersebut.
900000 untuk 3 m2
600000 untuk 2 m2
300000 untuk 1 m2
atau seberapapun donasi yang diberikan kepada kami akan kami terima.
bantuan anda dapat disalurkan ke Rekening BRI atas nama Yayasan Al Wasathiyah.
no rekening 6360-01-008683-53-5
setelah tranfer dimohon konfirmasi ke no Hp 085731940385,085102869709 Drs Suparmin ( Ketua Yayasan )
085236212728 Ustadz Erfan Hanafi ( Pimpinan Pondok )
Semoga Allah Memudahkan untuk menginfakan harta dijalan Allah, dan Allah melipat gandakan balasan baik di dunia dan Aherat.
Apa hukum menerima orderan atau pesanan natal? Seringkali didapat
pertanyaan hangat seperti ini menjelang natal terutama dari para pelaku
bisnis karena banyak orderan menjelang natal 25 Desember.
Tentu saja kita selaku muslim tidak mendukung ritual keagamaan
non-muslim. Menerima orderan berkaitan dengan acara natal berarti
mendukung. Mendukung seperti ini tidaklah dibolehkan dalam agama kita.
Allah Ta’ala berfirman,
“Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat
siksa-Nya. ” (QS. Al-Maidah: 2). Ayat ini menunjukkan bahwa terlarang saling tolong menolong dalam maksiat.
Kami cuma ingatkan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut bagi yang begitu khawatir rugi karena meninggalkan order yang tidak boleh diterima seorang muslim.
“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah,
niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik bagimu.” (HR. Ahmad 5/363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Padahal rezeki kita tidak pernah tertukar. Kenapa khawatir?
Moga siapa saja yang meninggalkan sesuatu karena Allah, moga usaha dan bisnisnya lebih berkah.
Perlu dipahami …
Sebagian wanita khawatir sekali jika suaminya memilih poligami …
Tahu tidak kenapa?
Alasan pertama …
Karena istri tersebut sangat menyayangi suami.
Alasan kedua …
Karena istri tersebut takut suaminya melalaikan dirinya.
Alasan ketiga …
Karena istri tersebut takut suaminya melalaikan anak-anaknya.
Alasan keempat …
Karena istri tersebut khawatir suaminya tidak bisa adil dalam hal nafkah.
Walau masalah cinta sulit untuk dibuat adil.
Alasan kelima …
Karena istri tahu bahwa suami tidak bisa adil dalam memberikan jatah
malam antara istri tua dan muda. Padahal tidak bisa adil dalam hal ini,
kena ancaman berat pada hari kiamat.
Alasan keenam …
Karena istri merasa suami masih kurang berilmu, sehingga sulit membina rumah tangga poligami dengan baik.
Alasan ketujuh …
Karena istri tidak mau keluarga besarnya yang belum paham kecewa dan sedih.
Alasan kedelapan …
Karena istri merasa keinginan suami hanya ingin dibilang paling mengikuti sunnah, bukan lillahi ta’ala.
Alasan kesembilan …
Karena istri tidak mau suami merusak rumah tangga yang telah lama dibangun.
Alasan kesepuluh …
Karena istri tidak mau jauh dari suami, ingin terus bersama, sehidup sesurga.
So …
Syukurlah kalau alasannya seperti itu ada pada istri Anda. Itu tanda
istri benar-benar menyayagi Anda, maka jagalah ia dengan baik. Setiap
yang punya keinginan berpoligami seharusnya memikirkan bahwa melanjutkan rumah tangga itu lebih mudah daripada membangun dari awal lagi.
Pada suatu malam Khalifah Umar bin Abdul Aziz sedang menulis, lalu datang lah seorang tamu.
Saat ia melihat lampu minyak hampir padam, si tamu menawarkan diri, "Biarlah saya yang membesarkan nyalanya."
Tapi Umar menjawab, "Jangan, tidaklah ramah menjadikan tamu sebagai pelayan."
Maka si tamu lalu berkata, "Kalau begitu biarkan saya panggilkan pelayan."
Umar menolak, "Jangan, ia baru saja pergi tidur."
Lalu beliau sendiri pergi ketempat penyimpanan minyak, dan mengisi lampu yang hampir padam itu.
Lalu si tamu berseru, "Tuan lakukan pekerjaan ini sendiri, wahai Amirul Mukminin?"
Umar berkata padanya, "Aku melangkah dari sini sebagai Umar, dan kembali kesini masih sebagai Umar pula."
[Begitulah ketawadhuan Khalifah Umar. Beliau tetaplah hanya Umar tak
berubah oleh jabatan, hanya seorang manusia, sama dengan manusia yang
lain. Jabatan Amirul Mukminin adalah amanah untuk melayani bukan
dilayani]
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyambut baik usulan yang disampaikan Gerakan 'Tambang Freeport untuk Rakyat' untuk tegakan kedaulatan agar tambang kelola Freeport jatuh ke pangkuan ibu pertiwi.
Usulan itu disampaikan Gerakan 'Tambang Freeport untuk Rakyat' saat bertemu pimpinan DPR untuk mendesak adanya Pansus Freeport terkait masalah yang terjadi yakni masalah perpanjangan kontrak.
"Tambang Freeport harus dikuasai oleh negara melalui BUMN dan BUMD, maka itu kami memberikan petisi kepada DPR. Sudah saatnya kita tegakan kedaulatan agar tambang kelola Freeport jatuh ke pangkuan ibu pertiwi," kata Marwan Batubara salah satu inisiator 'Tambang Freeport untuk Rakyat', Jumat (18/12) lalu.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyambut baik, dan berjanji akan melakukan investigasi total terhadap keberadaan Freeport yang selama ini sudah membuat negara merugi.
Oleh karenanya, ia meminta kepada seluruh 560 anggota dewan yang ada untuk bergerak melakukan tandatangan menyetujui adanya Pansus Freeport untuk kepentingan bangsa.
"Saat ini baru 25 persen yang tandatangan, kita mau 50 persen. Saya ingin Pansus Freeport disosialisasikan kepada 560 anggota DPR tanpa terbelah. Sehingga tahun 2016 usai masa reses 11 Januari 2016, merupakan tahun merebut Freeport," ungkapnya, lansir posmetro.
Polemik seputar hari kelahiran Yesus,
dalam beberapa tahun belakangan ini sering muncul di sekitar hari
Natal. Mayoritas umat Kristiani merayakan hari Natal tanggal 25 Desember
sebagai hari kelahiran Yesus.
Di luar mayoritas, ada beberapa aliran Kristen yang tidak merayakan
tradisi Natal 25 Desember yang identik dengan musim dingin atau salju,
seperti Saksi-Saksi Yehuwa, Gereja Yesus Sejati, dsb.
Terdapat
beberapa perbedaan mengenai tanggal kelahiran Yesus (atau Nabi Isa AS
dalam keyakinan kita sebagai umat Islam). Ahmad Yani dalam artikelnya di
situs IKADI berjudul “Benarkah 25 Desember Kelahiran Al-Masih?”
mengungkapkan beberapa contoh selisih pendapat mengenai tanggal
kelahiran Yesus. Ada yang mengatakan bahwa beliau lahir tanggal 14 Maret
SM, ada yang mengatakan pada bulan April atau November, ada juga yang
berpendapat bahwa Yesus lahir pada bulan September atau Januari.
Salah satu pendapat yang coba penulis soroti adalah pendapat astronom, sebagaimana diberitakan The Telegraph pada tanggal 9 Desember 2008.
Astronom Australia, Dave Reneke, memprediksi bahwa Yesus lahir pada
tanggal 17 Juni 2 SM. Kesimpulan tersebut dia dapati dengan menggunakan
perangkat lunak komputer yang kompleks untuk memetakan posisi yang tepat
dari semua benda langit dan peta langit malam, sehingga posisinya akan
sama dengan posisi yang ada pada saat lebih dari 2000 tahun yang lalu.
Hasil risetnya mengungkapkan peristiwa astronomi yang spektakuler pada
saat kelahiran Yesus.
Reneke mengatakan bahwa orang-orang bijak
pada saat kelahiran Yesus mungkin menafsirkan sebuah tanda bintang di
langit sebagai tanda yang telah mereka tunggu-tunggu. Lalu mereka
mengikuti ‘bintang’ tersebut ke tempat kelahiran Yesus di Bethlehem Palestina, seperti yang dijelaskan dalam Injil mereka.
Dari
penelitian secara umum, kelahiran Yesus diprediksi terjadi antara tahun
3 SM (sebelum Masehi) hingga tahun 1 Masehi. Lalu Reneke menggunakan Injil
St Matius sebagai referensi, di mana di dalamnya disebutkan sebuah
konjungsi planet yang muncul di rasi bintang (konstelasi) Leo, terjadi
pada tanggal 17 Juni 2 SM.
“Posisi Venus dan Jupiter sangat dekat pada tahun 2 SM dan mereka terlihat menjadi sebuah cahaya yang terang,” ujar Reneke.
Secara
matematis, tanggal 17 Juni 2 SM adalah sama dengan tanggal 17 Juni -1
(tahun minus 1). Jika tanggal tersebut kita masukkan ke aplikasi Stellarium,
lalu kita coba simulasikan pada posisi di Bethlehem, maka planet Venus
dan Jupiter memang tampak berdekatan di langit Bethlehem.
Dalam
rekaman sejarah, ketika Maryam kepayahan saat menjauh dari masyarakat
dengan kandungannya, malaikat Jibril menyeru kepadanya untuk
menggoyangkan pohon kurma. Hal tersebut terekam dalam Al-Quran surat
Maryam ayat 22 – 25 sbb:
فَحَمَلَتْهُ فَانتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا
قَصِيًّا ﴿٢٢﴾ فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَىٰ جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ
يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَٰذَا وَكُنتُ نَسْيًا مَّنسِيًّا ﴿٢٣﴾
فَنَادَاهَا مِن تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ
سَرِيًّا ﴿٢٤﴾ وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ
رُطَبًا جَنِيًّا ﴿٢٥﴾
Artinya: “Maka Maryam mengandungnya,
lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.
Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal
pohon kurma, dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum
ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan”. Maka
Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih
hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan
goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan
menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu…” (Maryam: 22-25)
Ayat
di atas berisi petunjuk yang paling autentik sebagai bahan referensi.
Petunjuk itu adalah “buah kurma yang masak”. Buah kurma tidak mungkin
masak pada tanggal 25 Desember karena merupakan musim dingin. Buah kurma
di Palestina
yang telah masak dapat dipanen pada bulan Juni s.d September. Hal
tersebut seperti yang diungkapkan dalam sebuah jurnal oleh Al-Rimawi F
dkk yang berjudul “Effect
of Harvesting Date and Variety of Date Palm on Antioxidant Capacity,
Phenolic and Flavonoid Content of Date Palm (Phoenix Dactylifera)”.
Dalam abstrak jurnalnya, para peneliti tersebut menulis, “selama masa
panen yang berbeda (dari Juni-September 2011)”. Hal ini sejalan dengan
prediksi astronom tadi bahwa Yesus lahir pada bulan Juni, di saat musim
panen kurma.
Lalu jika kita kalkulasikan menggunakan kalkulator tanggal yang tersedia pada situs math.harvard.edu,
maka didapati bahwa tanggal 17 Juni -1 (atau 17 Juni 2 SM) bertepatan
dengan tanggal 16 Syawal -642 (16 Syawal 643 sebelum Hijriah).
Jika
prediksi astronom tersebut tepat, maka Yesus atau Nabi Isa AS lahir
pada bulan Syawal tahun 643 sebelum Hijriah. Wallahu’alam bishshawab.
(dakwatuna.com/IKB)
Jakarta. Pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan silaturahim ke Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo sebagai bagian dari menjalin komunikasi politik PKS
dengan berbagai elemen bangsa. Presiden PKS Sohibul Iman didampingi
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Mardani Ali Sera, Bendahara Umum
Mahfudz Abdurrahman, Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga
(BPKK) Wirianingsih, dan Ketua Bidang Pekerja, Petani dan Nelayan
(BPPN) Ledia Hanifah Amalia. Jajaran Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS
bertemu Presiden Jokowi, Senin (21/12) di Istana Negara, Jakarta.
Menurut
Sohibul Iman, rencana untuk bersilaturahim ke berbagai elemen politik
merupakan program kepengurusan PKS periode 2015-2020 sebagai bagian dari
upaya membangun suasana kondusif dalam politik dan kenegaraan.
“Jika parpol punya hubungan yang baik dengan berbagai elemen politik
bangsa, maka banyak hal terkait kepentingan rakyat yang bisa
diselesaikan dengan baik dengan mengutamakan kepentingan rakyat,” ujar
Sohibul Iman, dalam siaran pers yang diterima dakwatuna.com, Senin
(21/12/2015).
Silaturahim ini, lanjut Sohibul, tidak akan mengubah
posisi PKS sebagai partai oposisi loyalis. PKS akan tetap bersikap
kritis terhadap kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat, dan
mendukung program-program pemerintah yang dibuat untuk kebaikan bangsa.
Silaturahim
ini juga tidak akan mengubah posisi PKS di Koalisi Merah Putih (KMP).
“PKS tetap berada dan terikat dengan kesepakatan-kesepakatan yang ada di
KMP,”tandas Sohibul.
Selain
bersilaturahim, ujar Sohibul Iman, PKS juga menyampaikan pemikiran
terkait dua hari besar yang diperingati secara nasional maupun
internasional dalam waktu dekat ini. Kedua hari besar tersebut adalah
Hari Buruh Migran Internasional dan Hari Ibu.
“Terkait pekerja
migran, kami meminta Pak Jokowi dan kabinet dapat menekan tingkat
pengabaian hak-hak pekerja migran. Sementara terkait Hari Ibu, PKS juga
meminta pemerintah dapat terus meningkatkan perhatian pada upaya
pengarusutamaan keluarga dan ketahanan keluarga,” ungkap pria kelahiran Tasikmalaya, 50 tahun lalu ini.
Terakhir,
Sohibul Iman juga menyampaikan tentang rencana PKS menggelar Rapat
Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada pertengahan bulan Januari 2016
mendatang, sebagai bagian dari konsolidasi kepengurusan baru PKS. (ab/IKB)