Pada suatu malam Khalifah Umar bin Abdul Aziz sedang menulis, lalu datang lah seorang tamu.
Saat ia melihat lampu minyak hampir padam, si tamu menawarkan diri, "Biarlah saya yang membesarkan nyalanya."
Tapi Umar menjawab, "Jangan, tidaklah ramah menjadikan tamu sebagai pelayan."
Maka si tamu lalu berkata, "Kalau begitu biarkan saya panggilkan pelayan."
Umar menolak, "Jangan, ia baru saja pergi tidur."
Lalu beliau sendiri pergi ketempat penyimpanan minyak, dan mengisi lampu yang hampir padam itu.
Lalu si tamu berseru, "Tuan lakukan pekerjaan ini sendiri, wahai Amirul Mukminin?"
Umar berkata padanya, "Aku melangkah dari sini sebagai Umar, dan kembali kesini masih sebagai Umar pula."
[Begitulah ketawadhuan Khalifah Umar. Beliau tetaplah hanya Umar tak
berubah oleh jabatan, hanya seorang manusia, sama dengan manusia yang
lain. Jabatan Amirul Mukminin adalah amanah untuk melayani bukan
dilayani]
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyambut baik usulan yang disampaikan Gerakan 'Tambang Freeport untuk Rakyat' untuk tegakan kedaulatan agar tambang kelola Freeport jatuh ke pangkuan ibu pertiwi.
Usulan itu disampaikan Gerakan 'Tambang Freeport untuk Rakyat' saat bertemu pimpinan DPR untuk mendesak adanya Pansus Freeport terkait masalah yang terjadi yakni masalah perpanjangan kontrak.
"Tambang Freeport harus dikuasai oleh negara melalui BUMN dan BUMD, maka itu kami memberikan petisi kepada DPR. Sudah saatnya kita tegakan kedaulatan agar tambang kelola Freeport jatuh ke pangkuan ibu pertiwi," kata Marwan Batubara salah satu inisiator 'Tambang Freeport untuk Rakyat', Jumat (18/12) lalu.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyambut baik, dan berjanji akan melakukan investigasi total terhadap keberadaan Freeport yang selama ini sudah membuat negara merugi.
Oleh karenanya, ia meminta kepada seluruh 560 anggota dewan yang ada untuk bergerak melakukan tandatangan menyetujui adanya Pansus Freeport untuk kepentingan bangsa.
"Saat ini baru 25 persen yang tandatangan, kita mau 50 persen. Saya ingin Pansus Freeport disosialisasikan kepada 560 anggota DPR tanpa terbelah. Sehingga tahun 2016 usai masa reses 11 Januari 2016, merupakan tahun merebut Freeport," ungkapnya, lansir posmetro.
Polemik seputar hari kelahiran Yesus,
dalam beberapa tahun belakangan ini sering muncul di sekitar hari
Natal. Mayoritas umat Kristiani merayakan hari Natal tanggal 25 Desember
sebagai hari kelahiran Yesus.
Di luar mayoritas, ada beberapa aliran Kristen yang tidak merayakan
tradisi Natal 25 Desember yang identik dengan musim dingin atau salju,
seperti Saksi-Saksi Yehuwa, Gereja Yesus Sejati, dsb.
Terdapat
beberapa perbedaan mengenai tanggal kelahiran Yesus (atau Nabi Isa AS
dalam keyakinan kita sebagai umat Islam). Ahmad Yani dalam artikelnya di
situs IKADI berjudul “Benarkah 25 Desember Kelahiran Al-Masih?”
mengungkapkan beberapa contoh selisih pendapat mengenai tanggal
kelahiran Yesus. Ada yang mengatakan bahwa beliau lahir tanggal 14 Maret
SM, ada yang mengatakan pada bulan April atau November, ada juga yang
berpendapat bahwa Yesus lahir pada bulan September atau Januari.
Salah satu pendapat yang coba penulis soroti adalah pendapat astronom, sebagaimana diberitakan The Telegraph pada tanggal 9 Desember 2008.
Astronom Australia, Dave Reneke, memprediksi bahwa Yesus lahir pada
tanggal 17 Juni 2 SM. Kesimpulan tersebut dia dapati dengan menggunakan
perangkat lunak komputer yang kompleks untuk memetakan posisi yang tepat
dari semua benda langit dan peta langit malam, sehingga posisinya akan
sama dengan posisi yang ada pada saat lebih dari 2000 tahun yang lalu.
Hasil risetnya mengungkapkan peristiwa astronomi yang spektakuler pada
saat kelahiran Yesus.
Reneke mengatakan bahwa orang-orang bijak
pada saat kelahiran Yesus mungkin menafsirkan sebuah tanda bintang di
langit sebagai tanda yang telah mereka tunggu-tunggu. Lalu mereka
mengikuti ‘bintang’ tersebut ke tempat kelahiran Yesus di Bethlehem Palestina, seperti yang dijelaskan dalam Injil mereka.
Dari
penelitian secara umum, kelahiran Yesus diprediksi terjadi antara tahun
3 SM (sebelum Masehi) hingga tahun 1 Masehi. Lalu Reneke menggunakan Injil
St Matius sebagai referensi, di mana di dalamnya disebutkan sebuah
konjungsi planet yang muncul di rasi bintang (konstelasi) Leo, terjadi
pada tanggal 17 Juni 2 SM.
“Posisi Venus dan Jupiter sangat dekat pada tahun 2 SM dan mereka terlihat menjadi sebuah cahaya yang terang,” ujar Reneke.
Secara
matematis, tanggal 17 Juni 2 SM adalah sama dengan tanggal 17 Juni -1
(tahun minus 1). Jika tanggal tersebut kita masukkan ke aplikasi Stellarium,
lalu kita coba simulasikan pada posisi di Bethlehem, maka planet Venus
dan Jupiter memang tampak berdekatan di langit Bethlehem.
Dalam
rekaman sejarah, ketika Maryam kepayahan saat menjauh dari masyarakat
dengan kandungannya, malaikat Jibril menyeru kepadanya untuk
menggoyangkan pohon kurma. Hal tersebut terekam dalam Al-Quran surat
Maryam ayat 22 – 25 sbb:
فَحَمَلَتْهُ فَانتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا
قَصِيًّا ﴿٢٢﴾ فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَىٰ جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ
يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَٰذَا وَكُنتُ نَسْيًا مَّنسِيًّا ﴿٢٣﴾
فَنَادَاهَا مِن تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ
سَرِيًّا ﴿٢٤﴾ وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ
رُطَبًا جَنِيًّا ﴿٢٥﴾
Artinya: “Maka Maryam mengandungnya,
lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.
Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal
pohon kurma, dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum
ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan”. Maka
Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih
hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan
goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan
menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu…” (Maryam: 22-25)
Ayat
di atas berisi petunjuk yang paling autentik sebagai bahan referensi.
Petunjuk itu adalah “buah kurma yang masak”. Buah kurma tidak mungkin
masak pada tanggal 25 Desember karena merupakan musim dingin. Buah kurma
di Palestina
yang telah masak dapat dipanen pada bulan Juni s.d September. Hal
tersebut seperti yang diungkapkan dalam sebuah jurnal oleh Al-Rimawi F
dkk yang berjudul “Effect
of Harvesting Date and Variety of Date Palm on Antioxidant Capacity,
Phenolic and Flavonoid Content of Date Palm (Phoenix Dactylifera)”.
Dalam abstrak jurnalnya, para peneliti tersebut menulis, “selama masa
panen yang berbeda (dari Juni-September 2011)”. Hal ini sejalan dengan
prediksi astronom tadi bahwa Yesus lahir pada bulan Juni, di saat musim
panen kurma.
Lalu jika kita kalkulasikan menggunakan kalkulator tanggal yang tersedia pada situs math.harvard.edu,
maka didapati bahwa tanggal 17 Juni -1 (atau 17 Juni 2 SM) bertepatan
dengan tanggal 16 Syawal -642 (16 Syawal 643 sebelum Hijriah).
Jika
prediksi astronom tersebut tepat, maka Yesus atau Nabi Isa AS lahir
pada bulan Syawal tahun 643 sebelum Hijriah. Wallahu’alam bishshawab.
(dakwatuna.com/IKB)
Jakarta. Pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan silaturahim ke Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo sebagai bagian dari menjalin komunikasi politik PKS
dengan berbagai elemen bangsa. Presiden PKS Sohibul Iman didampingi
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Mardani Ali Sera, Bendahara Umum
Mahfudz Abdurrahman, Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga
(BPKK) Wirianingsih, dan Ketua Bidang Pekerja, Petani dan Nelayan
(BPPN) Ledia Hanifah Amalia. Jajaran Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS
bertemu Presiden Jokowi, Senin (21/12) di Istana Negara, Jakarta.
Menurut
Sohibul Iman, rencana untuk bersilaturahim ke berbagai elemen politik
merupakan program kepengurusan PKS periode 2015-2020 sebagai bagian dari
upaya membangun suasana kondusif dalam politik dan kenegaraan.
“Jika parpol punya hubungan yang baik dengan berbagai elemen politik
bangsa, maka banyak hal terkait kepentingan rakyat yang bisa
diselesaikan dengan baik dengan mengutamakan kepentingan rakyat,” ujar
Sohibul Iman, dalam siaran pers yang diterima dakwatuna.com, Senin
(21/12/2015).
Silaturahim ini, lanjut Sohibul, tidak akan mengubah
posisi PKS sebagai partai oposisi loyalis. PKS akan tetap bersikap
kritis terhadap kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat, dan
mendukung program-program pemerintah yang dibuat untuk kebaikan bangsa.
Silaturahim
ini juga tidak akan mengubah posisi PKS di Koalisi Merah Putih (KMP).
“PKS tetap berada dan terikat dengan kesepakatan-kesepakatan yang ada di
KMP,”tandas Sohibul.
Selain
bersilaturahim, ujar Sohibul Iman, PKS juga menyampaikan pemikiran
terkait dua hari besar yang diperingati secara nasional maupun
internasional dalam waktu dekat ini. Kedua hari besar tersebut adalah
Hari Buruh Migran Internasional dan Hari Ibu.
“Terkait pekerja
migran, kami meminta Pak Jokowi dan kabinet dapat menekan tingkat
pengabaian hak-hak pekerja migran. Sementara terkait Hari Ibu, PKS juga
meminta pemerintah dapat terus meningkatkan perhatian pada upaya
pengarusutamaan keluarga dan ketahanan keluarga,” ungkap pria kelahiran Tasikmalaya, 50 tahun lalu ini.
Terakhir,
Sohibul Iman juga menyampaikan tentang rencana PKS menggelar Rapat
Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada pertengahan bulan Januari 2016
mendatang, sebagai bagian dari konsolidasi kepengurusan baru PKS. (ab/IKB)
Sang suami bukanlah orang
kaya. Dia hanya memiliki dua kebun kurma. Satu kebun di dataran rendah,
yang satunya terletak di dataran tinggi. Ketika kekasih sejatinya
menyampaikan ajaran langit tentang keutamaan memberikan pinjaman di
jalan Allah Ta’ala, sang suami ini langsung menyampaikan niatnya untuk
menginfaqkan dua kebunnya itu.
Mendengar niat sahabatnya, sang kekasih
jiwa menjawab, “Wahai sahabatku, jadikan satu kebun saja untuk Allah
Ta’ala, dan satu kebun lagi sebagai sumber kehidupan untuk diri dan
keluargamu.”
“Aku berjanji untuk menjadikan kebaikan
dua kebun ini untuk Allah Ta’ala. Pagar kebun ini sepanjang enam ratus
pohon kurma,” jawab sang sahabat.
“Baiklah,” jawab sang kekasih yang tak
lain adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Allah Ta’ala akan
membalasmu dengan surga.”
Sang suami pun berlalu menemui istri dan
anak-anaknya yang tengah berada di salah satu kebun tersebut. Ia segera
menyuruh mereka keluar dari kebun dan menyampaikan bahwa kebun tersebut
telah diinfaqkan di jalan Allah Ta’ala.
“Semoga perniagaanmu,” jawab sang istri,
“mendatangkan keuntungan. Semoga Allah Ta’ala memberkahi apa yang engkau
belanjakan di jalan-Nya.”
Melihat peristiwa menakjubkan ini,
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun mengapresiasi keluarga
tersebut dengan mengatakan, “Betapa banyak pohon kurma yang besar-besar
di surga untuk Abu Dahdah.”
Inilah sekelumit kisah tentang keluarga
Rabbani yang tumbuh dalam iklim dakwah bersama Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam. Sebuah keluarga yang tidak khawatir dengan dunia
karena orientasi utamanya akhirat yang abadi.
Jika banyak istri di zaman kita yang
bersikap sebaliknya, perkataan istri sahabat dalam kisah ini amatlah
memesona. Inilah perkataan istri shalihah yang mendambakan surga. Inilah
perkataan istri yang taat dan tidak ragu dengan langkah berani suaminya
untuk Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Jika istri-istri Anda menyampaikan
kalimat semakna ini, yakinlah bahwa dia merupakan istri terbaik. Ialah
istri yang mencintai Allah Ta’ala, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam, dan kelak bersama Anda di surga-Nya.
Bahagialah Abu Dahdah dan istrinya, Ummu Dahdah. Teladannya abadi, dikenang oleh kaum Muslimin hingga akhir zaman.
Indonesia tidak ikut serta dalam koalisi 34 negara Islam yang ingin
membentengi diri dari kelompok teroris. Menteri Koordinator Bidang
Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan menjelaskan, koalisi yang
digagas Arab Saudi tersebut berbasis militer.
Sementara Indonesia tak mengedepankan militer dalam penanganan persoalan
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). "Kami belum ingin karena itu
aliansi militer," ujar Luhut di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu
(16/12/2015).
Luhut menegaskan, sikap pemerintah dalam penanganan kelompok ISIS cukup
menggunakan pendekatan agama dan budaya. Misalnya, menyosialisasikan
Islam sebagai agama yang cinta damai dan penuh kasih sayang.
"Sikap pemerintah Indonesia kami ingin penanganan ISIS ini dengan soft approach. Yaitu tadi menyosialisasikan Islam yang ramah bukan yang brutal seperti yang dibawa ISIS," tutup dia.
Pada Selasa 15 Desember, Pemerintah Arab Saudi mengumumkan pembentukan
koalisi 34 negara untuk melindungi Islam dari kelompok yang meneror
pihak tidak berdosa.
Koalisi ini ditujukkan untuk melawan segala macam jenis
kelompok teroris. Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab, Turki, Malaysia,
Pakistan dan beberapa negara teluk serta negara Afrika termasuk dalam
koalisi ini.
Pihak Arab Saudi menyebutkan, negara-negara yang disebutkan memutuskan
untuk bergabung dalam aliansi militer yang dipimpin Arab Saudi untuk
melawan terorisme. Pusat operasi ditempatkan di Riyadh, untuk melakukan
koordinasi dan mendukung operasi militer.
Tetapi Iran, tidak termasuk dalam koalisi bentukan Arab Saudi ini.
Iran selama ini dikenal sebagai rival Arab Saudi. Keduanya saling
berebut pengaruh di Timur Tengah.
Sementara menurut Kementerian Pertahanan Arab Saudi, koalisi ini
tidak hanya mengkonfrontasi ISIS. Mereka akan melawan segala
macam bentuk kelompok teroris. (metrotvnew.com/IKB)
Presiden Joko Widodo mengundang 15 pelawak tenar Tanah Air. Mereka
membuat Jokowi terpingkal-pingkal. Padahal di tempat lain, di Senayan,
para politikus tengah bersidang dengan agenda menjatuhkan vonis untuk
Ketua DPR Setya Novanto.
Kelakar para pelawak menciptakan suasana cair di Istana. Tak ada
ketegangan, meskipun sidang di gedung parlemen, langsung atau tidak
langsung, berpengaruh terhadap eskalasi politik negara.
Para pelawak yang tampak di Istana adalah Butet Kertarajasa, Djaduk
Ferianto, Slamet Rahardjo, Eddy Soepono (Parto Patrio), Andre Taulany,
Entis Sutisna (Sule). dilansir dari Metrotvnew.com ( IKB)