Monday, 2 November 2015

KESALAHAN ORANG TUA YANG MENYEBABKAN ANAK NAKAL



Oleh: Meyra Kris Hartanti, Ibu Rumah Tangga/Surabaya
ANAK adalah penyejuk hati bagi orang tuanya. Mereka adalah aset masa depan, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Tingkah laku anak merupakan cerminan dari pendidikan yang diajarkan oleh orang tuanya sekaligus cerminan akhlak yang ditanamkan oleh orang tuanya. Sebagai aset dunia, baik dan buruknya perilaku anak, luhur dan tidaknya akhlak anak merupakan sumber kemuliaan dan hinaan bagi orang tua. Sementara sebagai aset akhirat, shalih dan tidaknya anak, berbakti dan tidaknya anak, menjadi jalan untuk membukakan pintu syurga atau neraka bagi orang tuanya. Oleh karena itu, orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak, tidak hanya memperhatikan dari sisi pertumbuhan fisik anak, namun lebih jauh memperhatikan kondisi moral anak.
Pentingnya peran orang tua dalam membentuk anak shalih dan shalihah menjadi kekhawatiran sendiri bagi orang tua, terlebih mengingat saat ini mereka dihadapkan dengan derasnya arus informasi dan kelamnya pergaulan remaja yang bisa merusak buah hati mereka. Setiap orang tua tentu was-was apakah anaknya bisa sesuai harapan orang tuanya ataukah justru tumbuh menjadi anak yang nakal, susah diatur, serta suka melawan? Berikut ini adalah beberapa kesalahan orang tua yang menyebabkan anak susah diatur:
1. Tidak memfokuskan pendidikan pada agama.
Ilmu agama penting dalam bangunan fondasi akhlak seorang anak. Sedini mungkin anak seharusnya dikenalkan terhadap tuhannya, ditanamkan pada hati mereka agar takut saat melanggar peraturan dari Allah, serta diberikan cerita kisah-kisah Rasulullah, sahabat Rasulullah dan para alim ulama yang memiliki kepribadian yang santun dan luhur.
Pendidikan tentang ketauhidan juga sudah diajarkan oleh Allah melalui kisah keluarga Luqman yang tertuliskan dalam Al-Qur’an:
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya di waktu ia member pelajaran kepadanya: “ Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (TQS. Luqman: 13).
Kisah-kisah dari orang yang luar biasa bisa menambah motivasi anak untuk mencontoh keteladanan yang diajarkannya. Selain itu, jika orang tua terbiasa menceritakan kisah-kisah dari orang luar biasa tersebut, mereka juga akan tumbuh menjadi anak yang memiliki visi dalam kehidupannya.
2. Orang tua tidak menjadi tauladan yang baik
Anak merupakan peniru ulung. Mereka melihat semua hal yang berada di sekitar mereka, terlebih melihat dan meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Jika orang tuanya selalu mencontohkan akhlak yang baik dan tutur kata yang lembut, maka anak-anak akan terbiasa dengan hal yang demikian. jika orang tua rajin melaksanakan shalat, maka anaknya pun akan mengikuti orang tuanya, sehingga sudah sewajarnya ketika orang tua menyuruh anak-anak mereka shalat, maka orang tua pun juga melaksanakannya. Allah berpesan dalam Surat Ash-Shaff ayat 3 kepada setiap orang untuk mengerjakan apa yang mereka katakan, tidak lantas hanya pandai menyuruh, namun tidak melaksanakan sesuai apa yang disuruhnya.:” an taquulu maa la taf’aluun”,
3. Orang tua terbiasa memberikan celaan, hinaan, kutukan dan kekerasan pada anak.
Pendidikan terhadap anak yang disertai celaan dan hinaan, apalagi kekerasan tidak akan menghasilkan apa-apa selain celaan dan hinaan pula. Anak yang suka membentak kepada orang tua, melawan pada orang tua dan berani kasar pada orang tua, maka orang tua sebaiknya introspeksi diri apakah dulu mereka dididik dengan gertakan dan celaan. Menghina orang lain saja Allah melarangnya, terlebih menghina anak sendiri. Karena ucapan orang tua bisa menjadi doa orang tua untuk anaknya. Jika orang tua sering berkata pada anaknya, “Dasar anak nakal!”, maka anak pun bisa tumbuh menjadi pribadi yang nakal.
Dengan demikian, orang tua sudah sepantasnya menghindari kesalahan di atas dalam menerapkan pendidikan pada anak. Pendidikan yang salah akan menghasilkan generasi-generasi yang bermasalah dan salah arah. Mari sejak dini belajar atas kesalahan yang jamak terjadi di negeri ini dan mulai membenahi generasi ini dimulai dari menerapkannya pada keluarga sendiri, kemudian menyampaikannya pada orang-orang sekitar agar terwujud masyarakat yang berkepribadian Islami dan tangguh, serta lebih jauh kita tidak termasuk dalam orang tua yang merugi.

Meneropong Gerakan Syiah di Jawa Timur

Oleh: Kholili Hasib
Peneliti InpPAS Surabaya
Jawa Timur yang mayoritas Muslimnya menganut tradisi NU (Nadlatul Ulama), menjadi salah satu basis utama daerah penyebaran aliran Syiah. Gerakan dakwah Syiah mulai muncul sekitar tahun 80-an, sebagai pengaruh dari Revolusi Iran pada tahun 1979 di bawah Ayatullah Khomeini. Umumnya, Syiah membangun basis di daerah Tapal Kuda dan sekitarnya. Karena itu, wilayah konflik antara Syiah dengan warga NU sering berada di sekitar daerah Tapal Kuda. Atau di daerah yang basis nadliyyinnya cukup kuat, seperti Madura.
Pendekatan Dakwah
Setidaknya terdapat tiga tipe gerakan dakwah Syiah di Jawa Timur; yaitu melalui pendirian lembaga pendidikan, kelompok pengajian untuk kaum tradisional dan ekspansi ke kampus.
Daerah Bangil, Malang, Jember, Bondowoso, Probolinggo merupakan tempat-tempat yang banyak dihuni komunitas Syiah. Lembaga pendidikan yang paling maju terdapat di Malang dan Bangil. Di kota Malang, mereka mendirikan lembaga pendidikan unggul yaitu lembaga pendidikan al-Kautsar yang menyelenggarakan pendidikan mulai TK dan SD.
Di Bangil, mereka memiliki lembaga bernama YAPI (Yayasan Pendidikan Islam al-Ma’hadul Islami) didirikan oleh tokoh kharismatik Syiah, almarhum Habib Husein al-Habsyi. Habib Husein al-Habsyi merupakan tokoh Syiah yang sangat berpengaruh. Di tangan dia, lahir kader-kader intelektual yang dikirim ke Qum, Iran. Bahkan, konon, YAPI menjadi salah satu pusat kaderisasi Syiah, selain di Bandung. Habib Husein, yang mantan aktivis Masyumi, tertarik dengan Iran sejak meletus Revolusi. Kekaguman kepada Khomeini membelokkan pemikirannya kepada aliran Syiah.
Di wilayah ini, potensi gesekan dengan Sunni cukup besar. Ada beberapa sebab. Di antaranya, komunitas Syiah ini berada di tengah-tengah warga NU. Warga NU yang memiliki ghirah di daerah ini tentu saja tidak melupakan sepak terjang Syiah pada medio antara tahun 80-an sampai 90-an. Dakwah Syiah pada tahun-tahun itu lebih terbuka. Sampai banyak pula anak-anak warga NU yang belajar di lembaga tersebut  beralih menjadi Syiah.
Penyebab utamanya bukan sekedar banyaknya anak muda yang berkonversi ke Syiah, namun militansi Syiah yang kerap memancing warga.
Pada tahun 2007, dari laporan PCNU Jember, terdapat sekitar 30 orang warga  Dusun Sumberlucu, Kecamatan Ledokombo Jember yang pindah ke Syiah. Dalam edaran yang ditanda tangani Ketua Takmir Masjid Nurul Islam diceritakan bahwa sejak konversi 30 warga NU ke Syiah itu, warga Desa Sumberlucu resah. Karena warga yang NU dihujat, dilecehkan, bahkan dikatakan ajaran NU sesat dan menyesatkan. Bahkan, salah seorang dai Syiah terang-terangan mencela Abu Bakar dan Umar bin Khattab dalam ceramah. Hal itu selalu memancing emosi dan konflik kecil.
Di daerah-daerah yang memiliki basis tradisional kuat, Syiah memakai pendekatan akhlak dan kajian ala tradisional. Seperti di Jember, dai Syiah mengadakan pengajian maupun kajian rutin dengan pendekatan bahasa daerah, atau ceramah yang bisa menyentuh hati masyarakat nadliyyin tradisional. Dai Syiah cenderung mengikuti selera masyarakat, dimana pendekatan pengajiannya mirip dengan yang selama ini menjadi tradisi Kiai NU di pedesaan.
Pendekatan ini cukup efektif bagi Syiah. Sebab, penyamaran identitas hampir tidak mudah dikenali oleh kaum tradisional NU di daerah-daerah tertentu. Pengelabuhan itu rupanya memberikan hasil yang efektif. Terbukti terdapat di daerah tertentu puluhan kepala keluarga eksodus ke Syiah. Pertama-tema, dikenalkan keutamaan Sayyidina Ali bin Abi Thalib dibandingkan para Shahabat yang lain. Setelah, fanatisme kepada Ali bin Abi Thalib tertanam, pelan-pelan para jama’ah memiliki pemahaman, tiada kemulyaan bagi Shahabat. Pendekatan ala tradisional ini tidak diterapkan di kampus.
Sekitar tahun 90-an hingga tahun awal tahun 2000-an  Syiah sudah masuk kampus-kampus di Jawa Timur. Di Unair Surabaya dan Unibraw Malang ditengarahi terdapat komunitas kajian mahasiswa Syiah. Mereka mendirikan IJABI Intelectual Community. IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia) merupakan salah satu ormas Syiah.
Di kampus-kampus yang terdapat komunitas IJABI, Syiah mendirikan kelompok-kelompok kajian dan diskusi. Tahun 2000-an mereka menolak kelompok kajiannya disebut halaqah. Mungkin untuk membedakan dengan jamaah mahasiswa Muslim lainnya.Kajian mereka lebih terbuka, menggunakan pendekatan akademik. Dan tidak mau disebut Syiah. Saat ini, gerakan Syiah di kampus cenderung menurun. Syiah Jawa Timur lebih fokus membidik kaum tradisional dan pendirian lembaga pendidikan.
Menghadang Syiah
Karena itu, kita bisa lihat kekisruhan Syiah di Jawa Timur semuanya berada di wilayah yang basis tradisionalnya cukup kuat. KH. As’ad Syamsul ‘Arifin (alm), kyai kharismatik dari PP. Salafiyyah Syafi’iyyah Situbondo Jawa Timur pada tahun 1985. Kiai As’ad merupakan Kiai yang sangat disegani, tidak hanya di Jawa Timur tapi juga warga NU secara umumnya. Saat itu Kyai As’ad diwawancarai Koran Surabaya Pos tentang faham Syi’ah di Jawa Timur. Kyai As’ad menampakkan sikap tegas. Menurutnya kelompok Syi’ah ekstrem harus dihentikan di Indonesia. Agar tidak meluas gerakannya, Kyai As’ad mengimbau umat Islam Indonesia diminta meningkatkan kewaspadaannya (dikutip dari Majalah AULA no I/Tahun XVII/Januari 1996 halaman 23).
Ketegangan antara Aswaja dan Syiah harus secepatnya dicari solusi hukumnya, sebelum secara luas mengancam keamanan nasional. Mengantisipasi ancaman nasional itu, MUI Pusat pada tahun 1984 menerbitkan fatwa kewaspadaan terhadap Syiah. Fatwa ini diturunkan dalam konteks kekhawatiran ulama terhadap politik Revolusi Syiah yang pengaruhnya sudah mulai terasa di masyarakat, apalagi Ayatullah Khomeini sudah bilang mengekspor revolusinya ke Negara-negara Islam. Pada Januari 2012 MUI Jawa Timur menerbitkan fatwa bahwa faham Syiah sesat dan menyesatkan.
Berdasarkan fatwa MUI Jawa Timur, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Jatim No. 55 tahun 2012 tentang “Pembinaan Kegiatan Kegiatan Keagamaan dan Pengawasan Aliran Sesat di Jawa Timur”. Diputuskan dalam Pergub pasal 4: (1) Setiap kegiatan keagamaan dilarang berisi hasutan, penodaan, penghinaan dan/atau penafsiran yang menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama yang dianut di Indonesia, sehingga dapat menimbulkan gangguang ketentraman dan ketertiban masyarakat. (2) Setiap orang dilarang untuk menyebarluaskan dan/atau ikut membantu menyebarluaskan aliran sesat.
Karena itu, masalah Syiah ini sebenarnya bukan saja karena perbedaannya prinsipil (karena menyangkut fondasi akidah). Namun juga lantaran ketika keyakinan Syiah ini harus diekspresikan dalam bentuk-bentuk ritual melalui buku dan ceramah yang bermuatan pelaknatan terhadap para sahabat dan isteri Nabi Muhammad saw, maka sudah pasti akan menimbulkan benturan bagi umat lain, yakni Sunni yang mendengarnya. Sehingga cita-cita untuk menciptakan toleransi yang harmonis jadi semacam ilusi.

Komentar SBY Mengenai usulan pasal Penghinaan Presiden yang diajukan pemerintah


Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut mengomentari menggulirnya usulan pasal Penghinaan Presiden yang diajukan pemerintah. Menurut ketua umum Partai Demokrat tersebut, penghinaan terhadap presiden sebagai kepala negara, merupakan hal yang telah banyak ia alami semasa menjadi kepala negara.
“Terus terang, selama 10 tahun jadi presiden, ada ratusan perkataan dan tindakan yang menghina. Foto presiden dibakar, diinjak-injak, mengarak kerbau yang pantatnya ditulis “SBY” dan kata-kata kasar penuh hinaan di media dan ruang publik,” ujar SBY melalui akun twitter resminya, Ahad (9/8).
Kendati demikian, SBY mengaku jika segala macam hinaan tersebut, membuat SBY mengadukan delik aduan, maka akan ada ratusan orang yang diperiksa dan dijadikan tersangka.
“Barang kali saya juga justru tidak bisa bekerja, karena sibuk mengadu ke polisi. Konsentrasi saya akan pecah.”
Aksi Demo Tuntut SBY Turun (2010)
SBY menyebut segala sesuatu ada batasan, baik bertindak atau bertutur kata. “Prinsipnya, janganlah kita suka berkata dan bertindak melampaui batas. Hak dan kebebasan ada batasnya. Kekuasaanpun juga ada batasannya,” lanjut SBY.
Menurutnya, bertutur kata atau bertindak menghina presiden adalah prilaku tidak baik. Sebaliknya, sikap yang dilakukan presiden penggunaan kekuasaan (apalagi berlebihan) juga dinilainya tidak baik.
“…Untuk perkarakan orang yang dinilai menghina, termasuk oleh Presiden, itu juga tidak baik,” kata SBY.
SBY menjelaskan bahwa pengunaan hak serta kebebasan di antara mengina orang lain ada batasannya. Dia meminta agar pemerintahan saat ini mempelajari kesepakatan dalam Human Right dan UU 1945.
“Pahami Universal Declaration of Human Rights dan UU 1945,” kata SBY.
(Sumber: ROL)
Ini postingan Agustus kemarin saat ramai-ramainya usulan Pasal Penghinaan Presiden yang akhirnya kandas setelah reaksi publik yang menolak.
Kini publik ramai lagi dengan SE “Hate Speech” yang kata Ketua Dewan Pers dinilai seperti jaman kolonial. (Baca: Ketua Dewan Pers: Surat Edaran “Hate Speech” Seperti Zaman Kolonial)
Bersamaa dengan itu demonstrasi juga sudah dibatasi tidak boleh lagi demonstrasi di depan Istana Negara.

Saturday, 31 October 2015

Ceramah Anis Matta di Konvensi Maqasid Syariah 2015 Malaysia


Anis Matta hadir memenuhi undangan sebagai salah satu pembicara dalam Konvensi Maqashid Syari’ah (KMS) yang digelar oleh IKRAM Malaysia di IDCC Shah Alam, Selangor, Ahad (25/10/2015).

Dalam forum yang dihadiri oleh lebih dari 2000 peserta tersebut, Anis Matta menyampaikan tentang definisi politik dan koalisi Islam menurut Maqashid Syari’ah dan relevansi nya dengan kondisi kekinian.

“Politik sebenarnya bertujuan untuk mendekatkan manusia pada kebenaran dan menciptakan sirkulasi sedemikian rupa untuk mencegah keburukan,” katanya membuka penyampaian materi dihadapan peserta.

Anis melanjutkan bahwa meskipun dari segi tujuan sangat sederhana, namun pada prosesnya penuh dengan konflik.

“Dari aspek tujuan, politik berorientasi pada perubahan namun dari aspek proses, politik sepenuhnya adalah konflik. Karena itu, dua hal yang wajib dikuasai oleh politisi ialah manajemen perubahan dan manajemen konflik. Tidak boleh hanya salah satu,” lanjutnya sambil menegaskan bahwa mayoritas benturan dialami oleh mereka yang baru masuk ke ranah politik disebabkan oleh kesalahan persepsi yang menganggap politik hanya berorientasi pada tujuan tanpa memikirkan prosesnya.

Bicara tentang koalisi dalam Islam, Anis Matta menuturkan bahwa untuk menciptakan perubahan, aktivis-aktivis Muslim memang harus bergabung dalam sistem politik dan mengintegrasikan diri dengan negara.
Ceramah Anis Matta di Konvensi Maqasid Syariah 2015 Malaysia
Inilah vidionya




Statemen Menarik Mbah Sudjiwo Tedjo"EUFORIA JOKOWI Akan Berakhir"


Ada statement menarik dari Mbah Sudjiwo Tedjo di acara Indonesia Morning Show-NetTV 20 Oktober lalu membahas ‘SETAHUN JOKOWI-JK’.

Host: “Mbah Tedjo, dulu masyarakat memilih Jokowi dengan euforia yang begitu besar, tapi sekarang kondisinya seperti ini. Bagaimana mbah?”

Mbah Jancuk: “…sebenarnya dari sejarah Mataram, gak ada yang mulus, hampir semuanya berdarah. Nah, ketika euforia yang tinggi, bisa isuk tempe sore dele. Reaksi rakyat berubah dengan cepat. Dari memuja menjadi membenci. Dan itu batasnya tipis sekali. Setipis bulu matamu….”

Friday, 30 October 2015

MANFAAT SARAPAN BAGI TUBUH


Kita selalu dituntut untuk memenuhi kebutuhan, karena itulah manusia tidak pernah berhenti untuk beraktivitas, mulai dari pagi hingga sore hari, bahkan kadang-kadang sampai tengah malam.

Seperti halnya mobil memerlukan bensin untuk berjalan, manusiapun memerlukan energi untuk beraktivitas dan pagi adalah waktu kita mengawali hari untuk melakukan aktivitas. Dan sebagai motor penggerak, sarapan adalah hal adalah ritual yang wajib kita lakukan, mengingat kadar gula tubuh kita sangat rendah di pagi hari.

Sarapan

Sarapan mungkin terdengar sepele, namun sangat vital bagi tubuh kita, apalagi jika kita dituntut untuk bekerja total seharian. Seringkali kita mengabaikan sarapan dengan alasan kurangnya waktu, atau bosan dengan menu sarapan yang itu-itu saja. Padahal, sarapan bukan sekedar pengganjal perut, tapi juga memberikan energi agar kita bisa beraktivitas dengan baik, otak bekerja lebih optimal, dan tidak cepat mengantuk.

Namanya juga sarapan, kita tak harus mengkonsumsi makanan menu lengkap dengan porsi segunung. Jumlah makanan yang kita konsumsi kurang lebih sepertiga dari makanan sehari. Ini berarti makanan yang dikonsumsi sewaktu sarapan bukan hanya mengenyangkan, tetapi juga bergizi lengkap dan seimbang.

Meskipun minim dalam kuantitas tapi kualitas tetap harus diperhatikan. Sarapan yang benar harus mengandung zat tenaga, protein atau zat pembangun, vitamin dan mineral sebagai zat pengatur yang banyak kita peroleh dari sayur dan buah-buahan.

Pengaruh Bagi Otak

Otak adalah sebuah anugrah tertinggi yang diberikan Tuhan kepada manusia. Letak kecerdasan manusia juga berada di dalam organ ini, untuk itu pemberian makanan yang baik dan teratur akan berpengaruh dengan fungsi dan kerja otak.

Lebih-lebih di pagi hari, setelah semalaman manusia istirahat. Pagi hari adalah waktu terbaik untuk menyediakan makanan bagi otak kita, salah satunya melalui sarapan yang teratur dan bergizi.

Seorang ilmuwan mengatakan sarapan pagi merupakan makanan khusus untuk otak, hal ini didukung dari sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa sarapan berhubungan erat dengan kecerdasan mental, dalam artian, sarapan memberikan nilai positif tarhadap aktivitas otak, otak menjadi lebih cerdas, peka dan lebih mudah untuk berkonsentrasi. Hal ini secara tidak langsung akan mendatangkan pengaruh positif terhadap diri kita dalam beraktivitas, baik di sekolah ataupun di tempat kerja.

Sarapan yang baik harus banyak mengandung karbohidrat, karena kandungan karbohidrat yang kita konsumsi pada pagi hari, akan merangsang glukosa dan mikro nutrien dalam otak. Karena karbohidrat merupakan salah satu nutrien yang menghasilkan energi yang berfungsi untuk memacu otak.

Karbohidrat sendiri dibagi dalam dua jenis, yaitu karbohidrat simpleks dan karbohidrat kompleks. Dalam hal kecerdasan otak, yang perlu dikonsumsi adalah karbohidrat kompleks. Karbohidrat komplek sendiri adalah karbohidrat yang mengandung serat dan vitamin yang bisa dicerna dan diserap perlahan-lahan, sehingga kadar gula dalam tubuh naik secara perlahan. Karbohidrat jenis ini banyak dijumpai pada nasi, roti, jagung, kentang dan pasta.

Makanan berkarbohidrat kompleks mampu memberikan nilai lebih kepada fungsi otak, yaitu membantu memusatkan pikiran untuk belajar dan memudahkan penyerapan pelajaran. Bisa dibilang tingkat konsentrasi dan penyerapan lebih baik dibanding individu yang tidak sarapan.

Sebuah survai yang dilakukan pada anak-anak dan remaja menyebutkan anak yang sarapan dengan makanan yang kaya akan karbohidrat komplek, memiliki performa, lebih bisa mencurahkan perhatiannya terhadap pelajaran, perilaku yang lebih positif, ceria, kooperatif, gampang berteman dan dapat menyelesaikan masalah dengan baik. Sedangkan bagi anak yang tidak sarapan, tidak dapat berpikir dengan baik dan selalu kelihatan malas.

Betapa pentingnya sarapan bagi tubuh, terlebih lagi bagi kerja otak kita, untuk itu, awalilah mulai sekarang aktivitas seharian kita dengan sarapan yang baik. Pastikan sarapan tidak kita tinggalkan dengan mengikuti aturan yang benar, cukup dan tidak berlebihan.

DEMOSTRASI MAHASISWA DAN BURUH


Sudah beberapa hari para Mahasiswa demostrasi di depan Istana, disusul para buruh. namu mendia tidak ada berita, walaupun ada berita hanya sedikit yang ditamapilkan/ beritakan.
selamat berjuang mahasiswa dan buruh.