PEREMPUAN-perempuan pesolek, wajahmu yang menawan hanya sekadar polesan, bergiat dandan untuk menarik perhatian. Saat dipuji cantik, pipi bersemu kemerahan. Hati bergetar dilanda gemuruh kasmaran. Kemudian tumbuh kesukaan, saling umbar rayuan hingga berujung pada pacaran.
Jika kosmetik yang berlebihan engkau jadikan umpan menarik birahi para lawan jenis. Sungguh hidupmu begitu tragis. Apalagi kalau kesukaan berujung pada pacaran malah akan semakin miris. Sebab cinta dan kesukaan bedanya berlapis-lapis. Kesukaan hanya membuatmu jadi pemuja iblis karena bergiat syahwat tanpa ijab kabul yang mesti agamis. Akhirnya kesucianmu diserahkan pada kekasihmu secara gratis. Bukankah hal yang demikian akan membuat harga dirimu terjamah najis.
Laporkan iklan?
Harusnya dirimu berguru pada embun dalam menafsir semesta asmara. Embun tak perlu warna untuk bisa membuat daun jatuh cinta [*]. Ia polos di rupa namun anggun di takwa. Baginya membasah selembar daun dengan bening ialah petanda pagi telah menjelma. Menikahi pepucuk daun agar terjaga kelembabannya. Sebab air dan tumbuhan ialah karib rumah tangga yang bersetia. Mereka saling menyempurnakan satu sama lain atas izin-Nya. Menuju kecintaan perindu yang tiada bosan setiap harinya. Pagi-pagi embun mengecup daun dengan sepenuh cinta, lalu merantau di punggung mentari yang mencahya. Esok harinya embun kembali mengecup daun dengan sebegitu mesra, tiada kebosanan melakukan itu hingga akhir masa.
Dari itu, ubahlah tabiatmu perempuan-perempuan pesolek. Biar dikata rupamu jelek karena tanpa hiasan make up bermerek. Namun jiwamu sungguh intelek. Merias rupa untuk suamimu agar kemesraan rumah tangga terus terkorek. Saling memagut birahi hingga tergolek. Untuk menciptakan anak-anak yang kibar takwanya terus terkerek. Sungguh pacaran itu serupa kertas bekas yang mesti dirobek. Sedang pernikahan ialah lembar kertas yang menyurat doa agar kebahagiaan dapat terderek.
Wednesday, 14 October 2015
Tuesday, 13 October 2015
Menikah Tanpa Perasaan Cinta, Bagaimana ya?
“Tapi aku sama sekali tidak mengenalnya, tidak memiliki perasaan istimewa padanya, lantas bagaimana aku bisa menikah dengannya?”. Kalimat-kalimat itu yang muncul dalam benak seorang insan saat pertimbangan pernikahan datang.
Menikah adalah perkara seumur hidup, ibadah sepanjang usia maka haruslah kita jatuhkan pilihan pada orang yang tepat. Seseorang yang membersamai kita lewati segala musim, ujian juga kebahagiaan. Menapaki tangga demi tangga kehidupan, berlayar di samudra kenyataan yang luas, saling menguatkan lewat genggaman tangan dan keyakinan penuh. Semua berawal dari keputusan, memilihnya sebagai pasangan hidup menjadi patner sejati.
Menikah tanpa perasaan cinta, memang harus begitu bukan? Sebab jika cinta sudah terasa jalari hati, waspada, di sana permainan setan turut serta. Memang siapa dia, apa kepentingannya dalam hidupmu, bagaimana syariah berkata, jika seorang yang belum halal untuk kau genggam perasaannya telah mengisi hatimu?.
Menikah tanpa perasaan cinta, bisa jadi buaian angan semata yang merajuk hatimu mencari seseorang yang kau cintai tanpa hubungan sah, mencari dan terus mencari sampai terjelembab di lubang kenistaan yang telah Allah larang, yakni zina.
Menikah tanpa perasaan cinta, membiarkan hatimu tetap dalam keadaan kosong yang hanya diisi dengan kepercayaan pada Allah, jika perempuan yang baik untuk lelaki yang baik begitu pun sebaliknya. Mengisinya dengan prasangka baik pada Allah lewat pengharapan-pengharapan doa yang pasti Allah dengar, sedangkan cepat atau lambat itu hanyalah perkara waktu yang haqqul yakin Allah mengabulkannya.
Menikah tanpa perasaan cinta, akan terhapuskan setelah kau temukan dia sang pangeran jawaban atas doa-doamu, kondisi dan keadaan setelah menikah yang mewajibkan sepasang suami istri hidup bersama walaupun baru saling mengenal akan membentuk perasaan cinta. Jika sebelum menikah telah miliki perasaan cinta pada pasangan yang tidak diakui KUA apalagi Tuhan itu adalah permainan syaitan yang menjerumuskan, sedangkan buih perasaan cinta yang hadir setelah menikah yakinlah itu kebesaran Allah yang menghantarkan dua insan menuju gerbang kebahagiaan dunia dan akhirat.
Perasaan cinta mampu tumbuh dengan sendirinya, terlebih bagi seorang perempuan, melihat pasangan berakhlak baik pun telah getarkan perasaan-perasaan. Jangan takut menikah tanpa perasaan cinta, jika telah yakin bahwa pasangan yang meminangmu miliki pemahaman yang baik terhadap agama. Pasangan yang baik agamanya, menjadikan kewajiban sebagai landasan tanggung jawabnya. Dan tanggung jawab ialah bukti cintanya. Tanggung jawab bukan hanya di dunia tetapi akhirat.
Memakai jilbab mengurangi pendengaran 30%, Kata menteri perhubungan Tunesia, sehingga mengusir pramugari berjilbab
Menteri perhubungan Tunisia, Mahmoud Ben Romdhane, membuat pernyataan kontroversial tentang kebijakan di departemennya yang melarang pramugari berjilbab.
Seperti diberitakan Islammemo, Rabu (14/10/2015), Ben Romdhane mengatakan, “Jilbab mengurangi pendengaran sebanyak 30%.” Pernyataan ini langsung menjadi polemik luas di dunia maya
Pernyataan ini sebenarnya lanjutan dari kasus seorang pramugari bernama Nabiha Jallouli yang dipecat dari pekerjaannya lantaraan mengenakan jilbab. Pernyataan Ben Romdhane ini seakan menjadi alasan pemecatan tersebut.
“Kurangnya 30% pendengaran bisa membahayakan penumpang. Tugas pramugari adalah melindungi para penumpang,” demikian katanya. Ben Romdhane juga meminta para pramugari untuk konsisten dengan seragam resmi perusahaan penerbangan.
Setelah melalui persidangan, diputuskan Jallouli sebenarnya kembali bisa bekerja. Tapi putusan hakim ini belum dilaksanakan.
Setelah berhasil melengserkan pemerintah hasil Musim Semi Arab, Tunisia seakan alergi dengan banyak simbol keislaman. Kasus ini salah satu buktinya.
MEMBONGKAR KEBOHONGAN : Obama Akui kehebatan Jokowi menurunkan dolar ke 13,279
[Catatan Kritis Tara Palasara]
Sedemikian "Sakit" kah Bangsaku ???
(1) Mari simak JUDUL-JUDUL dan ISI media-media ini:
Hebat! Obama salut Jokowi Tekuk Dolar hingga 13 ribu, Mengagumkan!
http://www.nyapnyap.com/2015/10/hebat-obama-salut-jokowi-tekuk-dolar.html
Obama: Jokowi Hebat Tekuk Dolar Ke Rp 13.297
http://baranews.co/web/read/50687/obama.jokowi.hebat.tekuk.dolar.ke.rp.13297#.Vhrhe7_VoQp
Tegas! Obama Akui Kehebatan Jokowi Bisa Tekuk Dolar Ke Rp 13.400
http://www.lensaberita.net/2015/10/tegas-obama-akui-kehebatan-jokowi-bisa.html
Saya bener-bener gak habis pikir.... bagaimana bisa, berita bohong tersebut menyebar luas dengan begitu cepat DAN DIPERCAYA BEGITU SAJA OLEH JUTAAN PENDUKUNG PAK JOKOWI ! ck.ck..ck...
Apakah sedemikian "sakit" bangsa ini ??? hingga banyak orang dengan begitu mudahnya mempercayai sebuah pemberitaan tanpa melalui cek dan ricek terlebih dahulu.
Dan sadar atau tidak sadar, media-media tersebut di atas telah "membodohi" pendukung Pak Jokowi dan bahkan "mempermalukan" Pak Jokowi sendiri.
(2) KUTIPAN dari ketiga situs tersebut di atas:
Obama juga mengatakan bahwa sangat salut dan mengagumi sosok Presiden Jokowi. Bahkan Obama telah menduga kalau rupiah akan menguat dan menjadi yang paling kuat se-Asia. Hal tersebut ternyata benar kejadian dan menambah rasa kagum Obama terhadap Jokowi.
Obama mengaku terkejut dan kagum dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang berhasil menekuk dolar mencapai angka di 13.297 per-dolar. "Dia hebat, ini adalah prestasi paling besar Jokowi, bahkan prestasi terbesar Presiden mana pun," ujarnya.
(3) TINJAUAN atas pemberitaan tersebut di atas:
1] Artikel itu, aslinya adalah bersumber dari Pernyataan Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest melalui Kedutaan Besar AS di Jakarta, Selasa (22 SEPTEMBER 2015) -- tolong di ingat tanggal ini yaa.
2] Dalam keterangan pers-nya, Josh Earnest SAMA SEKALI TIDAK MENYINGGUNG TENTANG kekaguman Barack Obama kepada Presiden Jokowi, apalagi sampai membahas tentang Penguatan Nilai Rupiah.
Nah, sebagai pembanding... saya hadirkan berita versi lain dari pers release si Josh Earnest OLEH MEDIA MAINSTREAM YANG RELATIF NETRAL, harap dibaca dengan detil:
Gedung Putih: Obama Nantikan Pertemuan dengan Jokowi
http://news.liputan6.com/read/2323434/gedung-putih-obama-nantikan-pertemuan-dengan-jokowi
3] Terkait dengan rencana kunjungan Pak Jokowi ke Amerika tersebut, ini saya hadirkan juga pemberitaan dari media massa internasional yang ada di Indonesia dan media massa nasional seperti KOMPAS, yang JUGA TIDAK ADA PEMBERITAAN TENTANG KEKAGUMAN DARI BARRACK OBAMA. Kalau memang betul Obama mengatakan hal itu, pastilah sudah di muat dengan judul yang heboh!
Presiden Jokowi bertemu Barack Obama di AS 26 Oktober
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/09/150921_indonesia_jokowi_obama
Jokowi Akan Bertemu Obama di Gedung Putih 26 Oktober
http://www.cnnindonesia.com/internasional/20150922130619-134-80265/jokowi-akan-bertemu-obama-di-gedung-putih-26-oktober/
Jokowi Dijadwalkan Bertemu Obama di Gedung Putih Bulan Depan
http://internasional.kompas.com/read/2015/09/22/06220721/Jokowi.Dijadwalkan.Bertemu.Obama.di.Gedung.Putih.Bulan.Depan
4] DAN YANG PALING FATAL DARI KEBOHONGAN SITUS-SITUS DI ATAS ADALAH: Pernyataan Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest ITU direlease oleh Kedutaan Besar AS di Jakarta, pada hari Selasa (22 SEPTEMBER 2015) YANG PADA SAAT ITU NILAI TUKAR RUPIAH MASIH JAUH MEROSOT TAJAM DIBANDING US DOLLAR !
Selasa, 22 September 2015 | 09:13 WIB
Masih Lesu, Rupiah Melemah ke Posisi Rp 14.493 Per Dollar AS
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/09/22/091326726/Masih.Lesu.Rupiah.Melemah.ke.Posisi.Rp.14.493.Per.Dollar.AS
JADI...... BAGAIMANA MUNGKIN BARRACK OBAMA MENGAGUMI NILAI TUKAR RUPIAH YANG MELESAT MENJADI Rp 13.800 [bahkan situs BARA menulis Rp 13.297], SEDANGKAN WAKTU PRESS RELEASE ITU [ 22 September 2015 ] NILAI TUKAR RUPIAH MASIH Rp 14.493 ?????!
5] Dengan sama-sama menggunakan sumber dari Kedutaan Besar AS di Jakarta, maka dibandingkan dengan Media Massa yang Mainstream, SITUS-SITUS TERSEBUT TELAH MELAKUKAN KEBOHONGAN PUBLIK! yang anehnya di percaya begitu saja oleh Jutaan Pendukung Pak Jokowi... Astaghfirullah.
BENER-BENER SEBUAH KEADAAN YANG SANGAT MEMPRIHATINKAN... dengan begitu mudahnya [sebagian masyarakat] di provokasi oleh pemberitaan yang tidak bertanggung jawab!
catatan: tentang penguatan Rupiah, kita memang harus syukuri tanpa harus terjebak dalam euforia yg tidak perlu, seperti pemujaan yang berujung bully, karena faktanya... penguatan ini masih lah rentan, karena dominan disebabkan oleh Faktor Eksternal.
PENUTUP
JADILAH PENDUKUNG dan KRITIKUS YANG BERNALAR serta BERNURANI!
*dari fb Tara Palasara (11/10/2015 )
MENJADI TARGET UNTUK DIHABISI ERDOGA ( PRESIDEN TURKI ) dan Raja SALMAN (raja Arab )
(1) Mursi dikudeta, 2 hari setelah mengumumkan penutupan Kedubes Syiria di Mesir dan memanggil pulang Dubes Mesir di Syiria.
(2) Syiah Houtsi berontak, setelah Yaman bersikap tegas untuk menolak keberadaan Basyar Assad.
(3) Turki di era Erdogan menjadi satu-satunya negara Timur Tengah yang tegas membela kepentingan rakyat Syiria.
(4) Turki juga menolak keberadaan As-Sisi, jenderal haus darah yang menjadi pelaksana kudeta di Mesir.
(5) Kini, Mesir di era As-Sisi bersatupadu dengan Iran demi kepentingan yang sama: menyingkirkan Erdogan dari panggung kekuasaan.
(6) As-Sisi bermain di 4 kaki. Di Yaman, As-Sisi pura-pura mendukung Raja Salman. Tapi di lapangan, As-Sisi justru meminta Rusia mengirimkan rudal anti pesawat darat udara untuk pemberontak Houtsi.
(7) Raja Salman berang. Upaya melengserkan As-Sisi semakin rumit, ketika As-Sisi sangat disenangi AS dan Israel berkat proyek "menggenangi terowongan Gaza dengan air laut".
(8) Assad yang semakin terpojok oleh Mujahidin dari Front Pembebasan Tentara Syiria, menagih janji Russia yang secara de fatcto dan de jure adalah "Beruang" pelindung bagi Syiria sejak lama.
(9) Sikap AS jelas; melindungi kepentingan Israel. Melanggengkan Assad seperti halnya mendukung As-Sisi dan tutup mata dengan pelanggaran HAM. AS membiarkan Raja Salman sendirian.
(10) Senjata kini mengarah kepada Raja Salman dan Erdogan. Raja Salman terancam kudeta. Erdogan terancam perang saudara dengan Suku Kurdi.
(11) Siapa yang paling bisa bertahan dalam 2-5 tahun ke depan, dialah pemenangnya! Jika Erdogan kalah di Pemilu 1 November 2015, maka As-Sisi dan Iran bersorak riang. Israel pun bahagia!
(12) Pun, saat Raja Salman terbunuh atau terjadi kudeta! Pihak-pihak itulah yang akan senang dan riang gembira!
(13) Jadi, Rusia sudah menegaskan tidak akan mengirimkan pasukan darat. Sama seperti AS dan UE yang enggan berdarah-darah melawan mujahidin Syiria.
(14) Mereka cukup mewakilkan peran pada ISIS atau milisi-milisi yang terus dipersenjatai. Menciptakan konflik di Timur Tengah tak kenal henti.
(15) Kemana anak panah itu mengarah, maka di sanalah kebenaran berada. Demikian, Imam Syafi'i menasihati kita.
(16) Jadi mengapa Turki, Saudi dihukum? Sebab jelas, dengan siapa Turki, Saudi sekarang berkawan! Dengan HAMAS bukan? Siapakah HAMAS? Satu-satunya yang konsisten head to head melawan Israel.
(17) Ini poinnya! Bersiap siagalah!
Kalender Hijriyah dalam sejarah
Dewan Pembina Konsultasi Syariah
Masyarakat Arab sejak masa silam, sebelum kedatangan Islam, telah menggunakan kalender qamariyah (kalender berdasarkan peredaran bulan). Mereka sepakat tanggal 1 ditandai dengan kehadiran hilal. Mereka juga menetapkan nama bulan sebagaimana yang kita kenal. Mereka mengenal bulan Dzulhijah sebagai bulan haji, mereka kenal bulan Rajab, Ramadhan, Syawal, Safar, dan bulan-bulan lainnya. Bahkan mereka juga menetapkan adanya 4 bulan suci: Dzulqa’dah, Dzulhijah, Shafar Awal (Muharam), dan Rajab. Selama 4 bulan suci ini, mereka sama sekali tidak boleh melakukan peperangan.
Hanya saja masyarakat jazirah Arab belum memiliki angka tahun. Mereka tahu tanggal dan bulan, tapi tidak ada tahunnya. Biasanya, acuan tahun yang mereka gunakan adalah peristiwa terbesar yang terjadi ketika itu. Kita kenal ada istilah tahun gajah, karena pada saat itu terjadi peristiwa besar, serangan pasukan gajah dari Yaman oleh raja Abrahah. Tahun Fijar, karena ketika itu terjadi perang Fijar. Tahun renovasi Ka’bah, karena ketika itu Ka’bah rusak akibat banjir dan dibangun ulang. Terkadang mereka juga menggunakan tahun kematian tokohnya sebagai acuan, semisal; 10 tahun setelah meninggalnya Ka’ab bin Luai.
Keadaan semacam ini berlangsung terus sampai zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Khalifah Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu. Ketka itu, para sahabat belum memiliki acuan tahun. Acuan yang mereka gunakan untuk menamakan tahun adalah peristiwa besar yang terjadi ketika itu. Berikut beberapa nama tahun di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
1. Tahun izin (sanatul idzni), karena ketika itu kaum muslimin diizinkan Allah untuk berhijrah ke Madinah.
2. Tahun perintah (sanatul amri), karena mereka mendapat perintah untuk memerangi orang musyrik.
3. Tahun tamhish, artinya ampunan dosa. Di tahun ini Allah menurunkan firmanNya, ayat 141 surat Ali Imran, yang menjelaskan bahwa Allah mengampuni kesalahan para sahabat ketika Perang Uhud.
4. Tahun zilzal (ujian berat). Ketika itu, kaum muslimin menghadapi berbagai cobaan ekonomi, keamanan, krisis pangan, karena perang khandaq. Dst.
(Arsyif Multaqa Ahlul Hadits, Abdurrahman al-Faqih, 14 Maret 2005)
Sampai akhirnya di zaman Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu menjadi khalifah. Di tahun ketiga beliau menjabat sebagai khalifah, beliau mendapat sepucuk surat dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, yang saat itu menjabat sebagai gubernur untuk daerah Bashrah (Irak). Dalam surat itu, Abu Musa mengatakan:
إنه يأتينا من أمير المؤمنين كتب، فلا ندري على أيٍّ نعمل، وقد قرأنا كتابًا محله شعبان، فلا ندري أهو الذي نحن فيه أم الماضي
“Telah datang kepada kami beberapa surat dari amirul mukminin, sementara kami tidak tahu kapan kami harus menindaklanjutinya. Kami telah mempelajari satu surat yang ditulis pada bulan Sya’ban. Kami tidak tahu, surat itu Sya’ban tahun ini ataukah tahun kemarin.”
Kemudian Umar mengumpulkan para sahabat, beliau berkata kepada mereka:
ضعوا للناس شيئاً يعرفونه
“Tetapkan tahun untuk masyarakat, yang bisa mereka jadikan acuan.”
Ada yang usul, kita gunakan acuan tahun bangsa Romawi. Namun usulan ini dibantah, karena tahun Romawi sudah terlalu tua. Perhitungan tahun Romawi sudah dibuat sejak zaman Dzul Qornain (Mahdhu ash-Shawab, 1:316, dinukil dari Fashlul Khithab fi Sirati Ibnul Khatthab, Dr. Ali Muhammad ash-Shalabi, 1:150)
Kemudian disebutkan oleh al-Hakim dalam al-Mustadrak, dari Said bin al-Musayib, beliau menceritakan:
Umar bin Khattab mengumpulkan kaum muhajirin dan anshar radhiyallahu ‘anhum, beliau bertanya: “Mulai kapan kita menulis tahun?” Kemudian Ali bin Abi Thalib mengusulkan: “Kita tetapkan sejak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah, meninggalkan negeri syirik.” Maksud Ali adalah ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madinah. Kemudian Umar menetapkan tahun peristiwa terjadinya Hijrah itu sebagai tahun pertama (al-Mustadrak 4287 dan dishahihkan oleh adz-Dzahabi).
Mengapa bukan tahun kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjadi acuan?
Jawabannya disebutkan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar sebagai berikut:
أن الصحابة الذين أشاروا على عمر وجدوا أن الأمور التي يمكن أن يؤرخ بها أربعة، هي مولده ومبعثه وهجرته ووفاته، ووجدوا أن المولد والمبعث لا يخلو من النزاع في تعيين سنة حدوثه، وأعرضوا عن التأريخ بوفاته لما يثيره من الحزن والأسى عند المسلمين، فلم يبق إلا الهجرة
Para sahabat yang diajak musyawarah oleh Umar bin Khatthab, mereka menyimpulkan bahwa kejadian yang bisa dijadikan acuan tahun dalam kalender ada empat: tahun kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tahun ketika diutus sebagai rasul, tahun ketika hijrah, dan tahun ketika beliau wafat. Namun ternyata, pada tahun kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tahun ketika beliau diutus, tidak lepas dari perdebatan dalam penentuan tahun peristiwa itu. Mereka juga menolak jika tahun kematian sebagai acuannya, karena ini akan menimbulkan kesedihan bagi kaum muslimin. Sehingga yang tersisa adalah tahun hijrah beliau (Fathul Bari, 7:268).
Abu Zinad mengatakan:
استشار عمر في التاريخ فأجمعوا على الهجرة
“Umar bermusyawarah dalam menentukan tahun untuk kalender Islam. Mereka sepakat mengacu pada peristiwa hijrah (Mahdzus Shawab, 1:317, dinukil dari Fashlul Khithab fi Sirati Ibnul Khatthab, Dr. Ali Muhammad ash-Shalabi, 1:150)
Karena hitungan tahun dalam kalender Islam mengacu kepada hijrah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, selanjutnya kalender ini dinamakan Kalender Hijriah.
Setelah mereka sepakat, perhitungan tahun mengacu pada tahun hijrah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, selanjutnya mereka bermusyawarah, bulan apakah yang dijadikan sebagai bulan pertama.
Pada musyawarah tersebut, Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu mengusulkan agar bulan pertama dalam kalender Hijriah adalah Muharam. Karena beberapa alasan:
a. Muharam merupakan bulan pertama dalam kalender masyarakat Arab di masa masa silam.
b. Di bulan Muharam, kaum muslimin baru saja menyelesaikan ibadah yang besar yaitu haji ke baitullah.
c. Pertama kali munculnya tekad untuk hijrah terjadi di bulan Muharam. Karena pada bulan sebelumnya, Dzulhijah, beberapa masyarakat Madinah melakukan Baiat Aqabah yang kedua.
(simak keterangan Ibn Hajar dalam Fathul Bari, 7:268)
Sejak saat itu, kaum muslimin memiliki kalender resmi, yaitu kalender hijriyah, dan bulan Muharam sebagai bulan pertama dalam kalender tersebut.
Allahu a’lam.
Sunday, 11 October 2015
PKS AKAN AJUKAN PRESIDEN SENDIRI DIPEMILU 2019
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) Hidayat Nur Wahid mengungkapkan bahwa partainya akan mengajukan
calon sendiri dalam pemilihan presiden tahun 2019 mendatang. Mengenai
siapa tokoh yang akan diajukan menunggu perkembangan sampai waktunya
tepat baru akan diumumkan.
“Calonnya bisa siapa saja. Kalau Presiden PKS Sohibul Iman dicalonkan dia juga akan siap,” ungkap Hidayat dalam orasi politiknya pada acara pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) PKS Papua Barat, di Manokwari, Ahad (11/15/15) sebagaimana dilansir viva.co.id
“Calonnya bisa siapa saja. Kalau Presiden PKS Sohibul Iman dicalonkan dia juga akan siap,” Wakil Ketua MPR RI.
Agar bisa mengajukan calon sendiri, lanjut Hidayat, PKS menargetkan menjadi partai papan atas dengan target perolehan suara di atas 10 persen dalam pemilu legislatif 2019 mendatang.
“Kader PKS di seluruh Indonesia akan bekerja keras untuk mencapai target tersebut,” ujarnya.
Hidayat menjelaskan, kerja-kerja kader PKS akan melingkupi kerja-kerja pelayanan, pemberdayaan, dan pembelaan kepada masyarakat luas. Kader-kader PKS mulai tingkat bawah sampai atas harus terus membersamai masyarakat.
“PKS pun siap bekerja sama dengan berbagai komponen masyarakat tanpa memandang suku, agama, dan budaya sepanjang untuk kepentingan umat dan bangsa,” katanya.
Muswil PKS juga secara serentak digelar dibebarapa daerah untuk memilih pengurus partai tingkat wilayah periode 2015-2020, salah satunya adalah DPW PKS DKI Jakarta.
Dikutp dari pks.co.id, dalam Muswil ke-4 PKS DKI Jakarta yang digelar di Hotel Atlet Century, Syakir Purnomo terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta periode 2015-2020.
Dalam orasinya, Syakir menyerukan kepada seluruh elemen partai dan kader PKS untuk kembali merebut kemenangan PKS yang pernah diraih pada Pemilu masa lalu di DKI Jakarta.
“Apakah kita siap mengulang sejarah kemenangan dimasa lalu,” seru Syakir saat orasi politik dihadapan peserta Muswil yang disambut dengan pekikan takbir.
Untuk mewujudkan hal tersebut, syakir mengajak seluruh kader untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperkuat soliditas kader.
“Mari kita mendekatkan diri kepada Allah swt karena dialah sumber kemenangan, Menjaga ukhuwah dan soliditas,” tandasnya.
Selain itu ia juga menegaskan dan mengajak untuk selalu bekerja dan berkhidmat untuk rakyat. “Dengan ini semuaimposible is nothing,” pungkas Syakir.
“Calonnya bisa siapa saja. Kalau Presiden PKS Sohibul Iman dicalonkan dia juga akan siap,” ungkap Hidayat dalam orasi politiknya pada acara pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) PKS Papua Barat, di Manokwari, Ahad (11/15/15) sebagaimana dilansir viva.co.id
“Calonnya bisa siapa saja. Kalau Presiden PKS Sohibul Iman dicalonkan dia juga akan siap,” Wakil Ketua MPR RI.
Agar bisa mengajukan calon sendiri, lanjut Hidayat, PKS menargetkan menjadi partai papan atas dengan target perolehan suara di atas 10 persen dalam pemilu legislatif 2019 mendatang.
“Kader PKS di seluruh Indonesia akan bekerja keras untuk mencapai target tersebut,” ujarnya.
Hidayat menjelaskan, kerja-kerja kader PKS akan melingkupi kerja-kerja pelayanan, pemberdayaan, dan pembelaan kepada masyarakat luas. Kader-kader PKS mulai tingkat bawah sampai atas harus terus membersamai masyarakat.
“PKS pun siap bekerja sama dengan berbagai komponen masyarakat tanpa memandang suku, agama, dan budaya sepanjang untuk kepentingan umat dan bangsa,” katanya.
Muswil PKS juga secara serentak digelar dibebarapa daerah untuk memilih pengurus partai tingkat wilayah periode 2015-2020, salah satunya adalah DPW PKS DKI Jakarta.
Dikutp dari pks.co.id, dalam Muswil ke-4 PKS DKI Jakarta yang digelar di Hotel Atlet Century, Syakir Purnomo terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta periode 2015-2020.
Dalam orasinya, Syakir menyerukan kepada seluruh elemen partai dan kader PKS untuk kembali merebut kemenangan PKS yang pernah diraih pada Pemilu masa lalu di DKI Jakarta.
“Apakah kita siap mengulang sejarah kemenangan dimasa lalu,” seru Syakir saat orasi politik dihadapan peserta Muswil yang disambut dengan pekikan takbir.
Untuk mewujudkan hal tersebut, syakir mengajak seluruh kader untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperkuat soliditas kader.
“Mari kita mendekatkan diri kepada Allah swt karena dialah sumber kemenangan, Menjaga ukhuwah dan soliditas,” tandasnya.
Selain itu ia juga menegaskan dan mengajak untuk selalu bekerja dan berkhidmat untuk rakyat. “Dengan ini semuaimposible is nothing,” pungkas Syakir.
Subscribe to:
Posts (Atom)