Monday, 22 October 2012

BELAJAR MENULIS

CATATAN PERTAMA Riyip-riyip ku buka mata ini, walaupu berat ku coba untuk membuka, walapun kecil dan mungkin kalau ditimbang sungguh amat sedikit sekali, namun beratnya masyaallah bagaikan membuka pintu istana yang terbuat dari kayu yang tebal atau baja yang tebal, mungkin syetan memberikan sesuatu yang bisa memberatkan mata ini untuk dibuka. Walaupun amat sangat berat sekali kucoba untuk membuka mata ini sambil di dalam hati membaca surat an nas beberapa kali, karena mulut ini juga sulit untuk berucap. berharap semoga syetan yang berada di mataku segera kabur dan pergi jauh. Setelah terbuka mata ini dengan ringan ku agungkan nama Tuhan ku yang mencipptakan aku “alhamdulillahil ladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihin nusyur Artinya : Segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali setelah mematikan aku dan kepada Allah akan bangkit” Ku lihat jam di tembok kamar yang berbunyi keras “ tek,tek,tek” yang mungkin belum ada suara yang menandinginya sehingga terdengar keras. Pukul 04 kurang seperempat ( 03.45 ) bergegas kulangkahkan kaki menuju kamar mandi, masih ada waktu untuk melaksanakn sholat lail walaupun 2 rakaat dan 3 rakaat sholat witir. Alhamdulillah Allah masih memberikan kesempat malam ini untuk melaksanakan salah satu Sunahmu ya Allah. Ku panjatkan doa untuk diriku, kedua orang tuaku, istriku, anak-anaku dan keluargaku semoga rammat dan barokah selalu menyertai. Ku sebut namaMU, kuagungkan namaMU beberapa kali terasa tenang dan damai hati ini. Sayup-sayup terdengan suara adzan subuh beberap masjdi dan mushola dari kejauhan membangunkan keheningankan pagi ini. Ku akhiri dzikirku setelah ku dengar suara adzan dari masjid yang dekat rumahku. Ku jawab semua lafal – lafal adzan dari muadzin masjid dekat rumah yang juga merupakan imam masjid. Sebelum ku langkahkah kakiku menuju seruanmu, ku laksanakan sholat dua rakaat Kobliatal subuh, seraya berharap berharap semoga Allah meberikan pahala seperti yang dijanjikanNya di dalam hadist Aisyah RA meriwayatkan dari Nabi SAW, Beliau bersabda : "Dua rakaat (sebelum) fajar (shalat subuh) lebih baik (nilainya) dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim dan Tirmidzi) . ku langkahkan kaki menuju masjid dekat rumahku, bersambung….

Wednesday, 25 July 2012

KENIKMATAN TERINDAH

Dari Abu Darda’ rodhiyallahu ‘anhu bahwasanya ia berkata, “Hai penduduk Himsh, kenapa aku lihat ulama-ulama kalian pergi, dan aku lihat orang-orang jahil kalian tidak belajar. Aku lihat kalian sibuk dengan apa yang telah dijamin untuk kalian dan menyia-nyiakan apa yang diamanahkan kepada kalian. Belajarlah sebelum ilmu diangkat, sesungguhnya lenyapnya ilmu adalah dengan kepergian para ulama. Kalau bukan karena tiga perkara niscaya baik keadaan manusia, yaitu; orang pelit yang dita’ati, hawa nafsu yang diikuti, dan kekaguman seseorang pada diri sendiri. barangsiapa yang dianugerahi hati yang bersyukur, lisan yang berzikir, dan istri yang beriman, maka itu adalah sebaik-baik kenikmatan yang diberikan kepadanya, dan dia tidak akan ketinggalkan kebaikan sedikitpun. Barangsiapa yang banyak berdo’a diwaktu lapang dikabulkan do’anya diwaktu sempit, barangsiapa yang sering mengetuk pintu, niscaya dibukakan untuknya”. (Tarikh Dimasyq : 47/172)

Monday, 23 July 2012

Mutiara Nasehat dari Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah

“Barangkali suatu negeri mengalami kemerosotan disebabkan sedikitnya ahul ishlah (orang-orang yang mengadakan perbaikan) dan banyaknya orang-orang yang rusak serta fasik. Akan tetapi apabila ia (orang yang baik) tetap tinggal di sana dan berdakwah kepada Allah sesuai kemampuannya, maka ia dapat memperbaiki orang lain dan orang lain itu akan memperbaiki yang lain pula, sehingga terbentuklah orang-orang yang baik, di mana mereka akan membawa kebaikan bagi negeri tersebut. Dan apabila mayoritas manusia menjadi baik, kebanyakan orang-orang yang memegang tampuk kekuasaan juga akan ikut menjadi baik, sekalipun melalui tekanan-tekanan. Akan tetapi yang merusak ini – sangat disayangkan – adalah orang-orang yang sholeh (baik) sendiri. engkau dapatkan mereka berkelompok-kelompok, berpecah-belah, kalimat mereka saring berselisih hanya karena khilaf (perbedaan dalam satu permasalahan agama yang dibolehkan perbedaan padanya).”

MASALAH RAMADHAN

Definisi puasa : ialah menahan diri dari makan, minum, bersetubuh dan seluruh hal yang dapat membatalkannya dengan niat beribadah kepada Alloh Ta’ala dari semenjak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Hukumnya : wajib bagi setiap muslim yang telah baligh (dewasa), berakal, mampu melaksanakannya dan muqim (menetap). Wajib pula bagi wanita apabila telah suci dari haidh (menstruasi) dan nifas (darah pasca bersalin). Penetapan bulan Ramadhan Awal puasa ditentukan dengan tiga perkara : Ru’yah hilal (melihat bulan sabit). Persaksian atau kabar tentang ru’yah hilal. Menyempurnakan bilangan hari bulan Sya’ban. Tiga hal ini diambil dari hadits-hadits dibawah ini : Hadits dari Abi Hurairah, ia berkata : Rasulullah h bersabda : “Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berbukalah karena melihatnya (hilal bulan Syawal). Jika kalian terhalang awan, maka sempurnakanlah Sya’ban tiga puluh hari.” (mutafaq ‘alaih) Rasulullah h bersabda : “Puasalah karena melihatnya (hilal) dan berbukalah karena melihatnya. Jika awan menghalangi kalian sempurnakanlah tiga puluh hari. Jika dua orang saksi mempersaksikan (ru’yah hilal) maka berpuasalah dan berbukalah kalian karenanya.” (HR. An-Nasa’i, Ahmad, Ad-Daruquthni, sanadnya Hasan) Hukum Niat : wajib berniat untuk puasa ramadhan dan bagi orang yang berpuasa cukuplah baginya meniatkan di dalam hatinya. “Puasa bulan Romadhan wajib di lakukan dengan berniat pada setiap malam harinya, yaitu seseorang harus telah berniat puasa untuk hari itu sebelum terbit fajar. Bangunnya seseorang pada akhir malam kemudian makan sahur menunjukkan telah ada niat pada dirinya (untuk berpuasa). Seseorang tidaklah di tuntut melafadzkan niatnya. …Kalau misalnya dia telah berniat puasa pada malam harinya kemudian dia tertidur pulas hingga baru terbangun setelah terbitnya fajar, maka puasanya sah, karena dia telah berniat sebelumnya.” (Fatwa Syaikh Sholih Al-Fauzan) Keutamaan Ramadhan dan Puasa : Di dalamnya diturunkan Al-Qur`an. (QS Al-Baqoroh : 185) Di dalamnya ada malam lailatul qodar. (QS Al-Qodar : 1) Pintu-pintu langit (rahmat) dibuka dan pintu-pintu jahannam ditutup serta syaithan-syaithan dibelenggu. Alloh Ta’ala memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka dan hal ini terjadi setiap malam sampai berakhirnya Ramadhan. Sesungguhnya puasa adalah ibadah untuk Alloh Ta’ala dan Dia sendirilah yang akan membalasnya tanpa batas pada jumlah/bilangan tertentu. Apabila diluar Ramadhan, setiap amal bani Adam dilipatgandakan, kebaikan diganjar sepuluh kali lipat yang sepadan dengannya hingga sampai seratus kali lipat, bahkan hingga sampai kepada apa yang Alloh Ta’ala kehendaki. (Muttafaq ’alaihi) Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, yaitu kegembiraan ketika ia berbuka dan kegembiraan ketika ia bertemu dengan Rabb-nya. (Muttafaq ’alaihi) Bau mulut seorang yang berpuasa itu adalah lebih harum di sisi Alloh Ta’ala dibandingkan harumnya kesturi. (Muttafaq ’alaihi) Orang-orang yang berpuasa masuk dari sebuah pintu khusus yang disebut dengan ar-Royyan, dan tidak ada seorangpun selain mereka yang dapat memasukinya. (Muttafaq ’alaihi) Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan keimanan dan mengharap balasan dari Alloh Ta’ala, maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (Muttafaq ’alaihi) 10. Ramadhan yang satu ke Ramadhan yang lain, terdapat penghapus dosa diantaranya, selama dosa-dosa besar dijauhi. (HR Muslim) Puasa amalan yang dapat memasukkan ke surga dan tidak ada sepadan dengannya. (Shahih, HR Ahmad) Puasa memberikan syafa’at bagi seorang hamba pada hari kiamat. (Shahih, HR Ahmad dan selainnya) Sunnah dan Adab Berpuasa : Sahur dan mengakhirkan waktunya. Rosulullah h bersabda, “Sahur itu makanan yang barokah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan malaikatNya bershalawat kepada orang-orang yang sahur.” Berbuka dan menyegerakannya. Rasulullah h bersabda: “Senantiasa manusia di dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka” (Muttafaq ’alaihi) Doa ketika hendak berbuka, mengucapkan “Bismillah” selanjutnya minum kemudian membaca doa berikut : ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ Dan Rasulullah h menganjurkan berbuka dengan kurma, kalau tidak ada dengan air. ShalatTarawih Shalat tarawih adalah sunat, dilakukan dengan berjama’ah lebih utama. Demikian yang terkenal dilakukan para sahabat, dan diwarisi oleh umat ini dari mereka generasi demi generasi. Shalat ini tidak ada batasannya; boleh melakukan shalat 20 raka’at, 36 raka’at, 11 raka’at, atau 13 raka’at, semuanya baik. Banyak atau sedikitnya raka’at tergantung pada panjang atau pendeknya bacaan ayat. Dalam shalat diminta supaya khusyu’, bertuma’ninah, dihayati dan membaca dengan pelan dan itu tidak boleh dengan cepat dan tergesa-gesa. Dan sepertinya lebih balk apabila shalat tersebut hanya dilakukan 11 raka’at. Yaitu berdasarkan hadits Aisyah radiallahu’anha yang artinya : “Tidaklah Rasulullah h menambah (rakaat), baik di bulan Ramadhan atau (di bulan) lainya lebih dari sebelas rakaat”. (HR. Al-Bukhari dan An-Nasa’i) Memperbanyak dzikir kepada Alloh Ta’ala. Membaca dan mendengar Al-Qur`an, menghayati maknanya dan mengamalkannya. Sabda Rasulullah h : “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi pembacanya.” (HR. Muslim). Rasulullah h bersabda : “Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf; tetapi alif satu huruf; lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi). Pergi ke masjid-masjid untuk mendengarkan pengajian-pengajian yang bermanfaat. Memperbanyak sedekah kepada kerabat dan orang-orang yang tidak punya. Rasulullah h bersabda : “Sedekah dan shalat seseorang di tengah malam dapat menghapuskan dosa sebagaimana air memadamkan api” (HR. At-Tirmidzi) Ibnu Abbas berkata : “Nabi h adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan, saat beliau ditemui Jibril untuk membacakan kepadanya Al-Qur’an…” (Muttafaq ’alaihi) Aisyah berkata : “Rasulullah h jika masuk bulan Ramadhan membebaskan setiap tawanan dan memberi setiap orang yang meminta.” (HR. Al-Baihaqi) Bersilaturrahmi kepada karib keluarga dan berbuat baik terhadap musuh. Menjadi orang yang berhati lapang lagi mulia. Sungguh Nabi h adalah orang yang paling lapang dengan kebaikan dan yang paling murah hati perbuatannya di Ramadhan. Tidak berlebih-lebihan di dalam makan dan minum ketika berbuka, sehingga menyia-nyiakan manfaat puasa dan memperburuk kesehatan. Tidak mendengarkan nyanyian dan musik-musik, karena itu adalah seruling syaithan. Tidak menonton televisi yang bisa jadi akan melihat sesuatu yang merusak akhlak dan menghilangkan pahala puasa. Tidak banyak begadang sehingga melewatkan sahur dan sholat shubuh dan lebih utama bagi anda berkerja di pagi hari. Kewajiban Anda Di Ramadhan Jagalah sholat, karena sholat merupakan tiangnya agama dan meninggalkannya termasuk kekafiran. Latihlah anak-anak untuk berpuasa kapan saja mereka mampu. Berhati-hatilah dari membatalkan puasa di bulan Ramadhan tanpa ada udzur, karena berbuka tanpa udzur dineraka kelak akan digantung terbalik dengan kepada dibawah, mulut-mulut mereka robek dan dari mulut mereka darah bercucuran. (dishahihkah al-Hakim dan disepakati oleh adz-Dzahabi). Berhati-hatilah dari membatalkan puasa (makan dan minum) di hadapan manusia tanpa ada udzur, sabda Nabi h “Seluruh umatku terampuni kecuali orang yang menampakkan kemaksiatan.”(muttafaq ’alaih) Membatalkan puasa adalah suatu keberanian atas Alloh Ta’ala, meremehkan Islam dan kelancangan terhadap manusia. Ketahuilah, barangsiapa yang tidak berpuasa maka tidak ada hari raya baginya, karena hari raya itu adalah suatu kegembiraan besar dengan menyempurnakan puasa dan diterimanya ibadah. Jadilah orang yang berakhlak baik, sabda Nabi h “Apabila salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah mengucapkan kata kotor dan jangan pula membentak-bentak. Apabila ada seorang yang mencela atau menganiayanya, maka katakanlah : sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (muttafaq ’alaih) Menjaga lisan dari membicarakan kejelekan orang lain, berdusta dan selainnya, karena Alloh Ta’ala tidak butuh puasa orang yang mengucapkan dusta atau melakukan kedustaan. (HR Bukhari) Bacalah buku seputar masalah puasa, ikutilah pengajian dan selainnya, supaya anda dapat mengetahui hukum-hukum seputar puasa. Yang Dibolehkan Tidak Berpuasa Orang yang sakit dan musafir, maka wajib bagi mereka menggantinya. Seorang yang sakitnya tidak ada harapan untuk sembuh, maka wajib baginya memberikan makan orang miskin setiap hari (membayar fidyah). Orang yang sudah lanjut usia, baik laki-laki maupun perempuan yang sudah tidak mampu lagi berpuasa, maka wajib bagi mereka memberi makan orang miskin setiap harinya (membayar fidyah). (Al-baqarah: 184) Wanita haidh dan nifas, maka wajib bagi mereka menggantinya. (muttafaq ‘alaih) Wanita hamil dan wanita menyusui yang khawatir atas kesehatan dirinya dan bayinya, maka wajib bagi mereka memberi makan orang miskin setiap harinya, namun tidak wajib baginya mengganti, sebagaimana yang diriwayatkan dari ibnu ‘Abbas. (Shahih, HR ad-Daruquthni). Fidyah : a. harus sudah melewati hari yang ia tidak berpuasa, b. harus dalam bentuk makanan pokok setempat, tidak boleh diganti dengan uang, c. ukurannya sesuai adat yang berlaku di masyarakat yaitu ukuran makanan yang dapat mengenyangkan untuk satu hari, d. boleh dilakukan dengan cara dicicil ataupun sekaligus. Pembatal Puasa Yang membatalkan puasa dan hanya wajib menggantinya saja, yaitu : Makan, minum dan merokok secara sengaja, wajib bagi pelakunya bertaubat. Muntah dengan sengaja. (Shahih, HR Hakim dan selainnya) Keluarnya darah haid dan nifas. Manakala seorang wanita mendapati darah haid, atau nifas batallah puasanya, baik pada pagi hari atau sore hari sebelum terbenam matahari. Mengeluarkan mani dalam keadaan sadar; karena onani, bersentuhan, ciuman atau sebab lainnya dengan sengaja. Yang membatalkan puasa dan wajib mengganti serta membayar kafarat, yaitu bersetubuh dan tidak ada selainnya menurut kebanyakan ulama. Kafarat-nya yaitu : membebaskan budak, apabila tidak ada budak maka berpuasa dua bulan berturut-turut, apabila tidak mampu, maka memberi makan enam puluh orang miskin. Sebagian ulama memboleh memilih salah satu diantara tiga tanpa harus berurutan. Hal-Hal Yang Tidak Membatalkan Puasa Makan dan minum karena lupa, keliru (maksudnya, mengira sudah waktunya buka ternyata belum) atau terpaksa. Tidak wajib menggantinya ataupun membayar kafarat. Muntah tanpa disengaja. (Shahih, HR Hakim). Mencium isteri dan memeluknya, baik untuk orang yang telah tua maupun pemuda selama tidak sampai menyebabkan terjadinya persetubuhan. (muttafaq ’alaih) Mimpi basah di siang hari walaupun keluar air mani. Keluarnya air mani tanpa sengaja, seperti orang yang sedang berkhayal lalu keluar (air mani). Mengakhirkan mandi janabat, haidh atau nifas dari malam hari hingga terbitnya fajar. Namun yang wajib adalah menyegerakannya untuk menunaikan sholat. Berkumur dan istinsyaq (menghirup air ke dalam rongga hidung) secara tidak berlebihan. (Shahih, HR ahlus sunan). Menggunakan siwak kapan saja, dan yang semisal dengan siwak adalah sikat gigi dan pasta gigi, dengan syarat selama tidak masuk ke dalam perut. Mencicipi makanan dengan syarat tidak ada sedikitpun yang masuk ke dalam perut. 10. Bercelak dan meneteskan obat mata ke dalam mata atau telinga walaupun ia merasakan rasanya di tenggorokan. Suntikan (injeksi) selain injeksi nutrisi (pengganti makanan) dalam berbagai jenisnya. Karena sesungguhnya, sekiranya injeksi tersebut sampai ke lambung, namun sampainya tidak melalui jalur pencernaan yang biasanya. Menelan air ludah yang berlendir (dahak), dan segala benda yang tidak mungkin menghindar darinya, seperti debu, tepung atau benda-beda kecil yang terhirup hingga masuk tenggorokan dan sampai perut. Menggunakan obat-obatan yang tidak masuk ke dalam pencernaan seperti salep, celak mata, atau obat semprot (inhaler) bagi penderita asma. 14. Gigi putus, atau keluarnya darah dari hidung (mimisan), mulut atau tempat lainnya. Mandi pada siang hari untuk menyejukkan diri dari kehausan, kepanasan atau selainnya. 16. Menggunakan wewangian di siang hari pada bulan Ramadhan, baik dengan minyak maupun parfum atau sejenisnya. Apabila fajar telah terbit sedangkan gelas ada di tangannya, maka janganlah ia meletakkannya melainkan setelah ia menyelesaikan hajat-nya. (Shahih, HR Abu Dawud) Ini boleh dilakukan ketika masih ragu waktu terbit fajar atau belum. Adapun imsak bukanlah batas akhir sahur, akan tetapi berakhir dengan terbitnya fajar (azan subuh). 18. Berbekam selama tidak menjadikan badannya lemah, karena Nabi h pernah berbekam sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa. (muttafaq ’alaih). Dan Rasulullah h memberikan keringanan berbekam bagi orang yang berpuasa dengan sanad hadits ini shahih sehingga wajib menerimanya. Berpuasa Tapi Meninggalkan Shalat Barangsiapa berpuasa tapi meninggalkan shalat, berarti ia meninggalkan rukun terpenting dari rukun-rukun Islam setelah tauhid. Puasanya sama sekali tidak bermanfaat baginya, selama ia meninggalkan shalat. Sebab shalat adalah tiang agama, di atasnyalah agama tegak. Rasulullah h bersabda : “Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat, barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad dan Para penulis kitab Sunan At-Tirmidzi berkata : Hadits hasan shahih, Al-Hakim dan Adz-Dzahabi menshahihkannya. BeberapaManfaat Puasa Mendapatkan derajat ketakwaan kepada Alloh Ta’ala dengan berpuasa. Penghalang dari perbuatan keji dan dosa termasuk juga penghalang neraka. (Muttafaq ’Alaih) Sabda Nabi h : ”Barangsiapa yang memberi buka kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala sebagaimana pahala orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun.” (Shahih, HR Tirmidzi) Para perokok dapat mengambil manfaat di dalam puasanya untuk meninggalkan rokok, karena rokok diantara penyebab kanker dan gangguan kesehatan. Ia akan berusaha mencoba untuk meninggalkan rokok pada malam hari sebagaimana ia tinggalkan pada pagi harinya. Amanah dan merasa diawasi Alloh Ta’ala. PESAN DAN NASEHAT Pada bulan Ramadhan tidak sedikit orang yang membuat berbagai variasi pada menu makanan dan minuman mereka. Walaupun hal itu diperbolehkan, tetapi tidak dibenarkan berlebih-lebihan dan melampaui batas. Justeru seharusnya adalah menyederhanakan makanan dan minuman. Allah Ta’ala berfirman : “Makan dan minumlah dan janganlah kalian berbuat israf (berlebih-lebihan), sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat israf.” (Al-A’raaf: 31). Ayat ini termasuk pangkal ilmu kedokteran. Sebagian salaf berkomentar : “Allah mengklasifikasikan seluruh ilmu kedokteran hanya dalam setengah ayat,” lantas membacakan ayat ini. ( Lihat Tafsir Ibnu Katsir 2/210.) Malik bin Dinar berkata : “Tidak pantas bagi seorang mukmin menjadikan perutnya sebagai tujuan utama, dan nafsu syahwat mengendalikan dirinya.” Sufyan Ats-Tsauri berkata: “Jika Anda menghendaki badan sehat dan tidur sedikit, maka makanlah sedikit saja.” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sungguh, di antara yang paling aku khawatirkan menimpa kamu sekalian adalah nafsu yang menyesatkan dalam perut dan kemaluanmu serta hal-hal yang dapat menyesatkan hawa nafsu.” (HR.Ahmad) Ketahuilah, bahwa dampak teringan akibat berlebih-lebihan dalam makan dan minum adalah banyak tidur dan malas melaksanakan shalat tarawih serta membaca Al-Qur’an, baik di waktu malam atau di siang hari. Barangsiapa yang banyak makan dan minumnya, maka akan banyak tidurnya sehingga tidak sedikit kerugian yang menimpanya Jika diperhatikan, banyak manusia yang menghabiskan siang hari di bulan Ramadhan hanya untuk tidur mendengkur, sementara malamnya mereka habiskan untuk mengobrol dan bermain-main, sehingga mereka tidak merasakan puasa sedikit pun bahkan tidak sedikit yang meninggalkan shalat berjamaah, semoga Allah menunjukinya. Karena hal tersebut hanya membawa dampak negatif, baik berupa obrolan kosong, permainan yang tidak ada manfaatnya ataupun keluyuran di jalanan. Mereka makan sahur di pertengahan malam dan tertidur sehingga tidak melaksanakan shalat Shubuh berjamaah, padahal Nabi h sangat membenci tidur sebelum shalat Isya’ dan berbicara sesudahnya, kecuali dalam hal-hal yang baik. Ibnu Mas’ud : “Tidak diperkenankan bercakap-cakap di malam hari kecuali bagi orang yang sedang mengerjakan shalat atau sedang bepergian.” (HR. Ahmad, As-Suyuti menandainya sebagai hadits hasan). Nabi h bersabda : “Barangsiapa mendirikan shalat Isya’ dengan berjamaah, maka ia bagaikan melaksanakan shalat separuh malam, dan barangsiapa shalat shubuh berjamaah maka ia bagaikan shalat semalam suntuk.” (HR. Muslim). Manfaatkan dan pergunakan masa hidup Anda, kesehatan dan masa muda Anda dengan amal kebaikan sebelum maut datang menjemput. Bertaubatlah kepada Allah dengan sebenar-benar taubat dalam setiap waktu dari segala dosa dan perbuatan terlarang. Jagalah kewajiban-kewajiban Allah Ta’ala dan perintah-perintah-Nya serta jauhilah apa-apa yang diharamkan dan dilarang-Nya, baik pada bulan Ramadhan maupun pada bulan lainnya. Jangan sampai Anda menunda-nunda taubat sehingga mati dalam keadaan maksiat sebelum sempat bertaubat. Karena Anda tidak tahu apakah Anda dapat menjumpai lagi bulan Ramadhan mendatang atau tidak?! Bersungguh-sungguhlah dalam mengurus keluarga, anak-anak dan siapa saja yang menjadi tanggung jawab Anda agar mereka taat kepada Allah dan menjauhkan diri dari maksiat kepada-Nya. Jadilah suri tauladan yang baik bagi mereka dalam segala bidang, karena Andalah pemimpin mereka dan bertanggung jawab atas mereka di hadapan Allah Ta’ala. Bersihkan rumah Anda dari segala bentuk kemungkaran (kemaksiatan) yang menjadi penghalang untuk berdzikir dan shalat kepada Allah Ta’ala.Sibukkan diri dan keluarga Anda dalam hal yang bermanfaat bagi Anda dan mereka. Dan ingatkan mereka agar menjauhkan diri dari hal yang membahayakan mereka dalam agama, dunia dan akhirat mereka. Semoga Allah Ta’ala melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah Ta’ala kepada Nabi kita Muhammad, segenap keluarga dan para sahabatnya. Wallohu a’lam..

MEMORI PLPG